• Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us
Travelling Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
Travelling Indonesia
No Result
View All Result
Home Destination

Masjid Majasem, Saksi Syiar Islam di Kota Seribu Candi

Beno Alfredo by Beno Alfredo
July 11, 2022
in Destination
Masjid Majasem, Saksi Syiar Islam di Kota Seribu Candi

Masjid Majasem, Klaten - Dok. Pemprov Jawa Tengah

Share on FacebookShare on Twitter

Travelling Indonesia – Masjid Majasem di Desa Pakahan, Kecamatan Jogonalan, menjadi saksi penyebaran Islam di Kota Seribu Candi. Masyarakat memercayai, masjid tersebut dibangun para wali dan memiliki pertalian erat dengan Kasunanan Surakarta.

Menyambangi masjid ini tidak sulit. Dari pusat Kota Klaten, lokasi masjid Majasem dapat ditempuh sekitar 13 menit menggunakan kendaraan bermotor. Bangunan ini bahkan sudah terlihat ketika memasuki gerbang Dukuh Majasem.

Dahulu masjid ini adalah sebuah langgar, bernama Langgar Kalimasada. Langgar tersebut dibangun oleh para wali (penyebar agama Islam) pada 1385 Masehi.

Setelah masa itu, langgar ini sempat tidak terawat. Lalu, pada 1780 Masehi, utusan dari Kraton Kartasura memugar langgar berukuran 10×10 meter persegi tersebut menjadi masjid.

Masjid Majasem Klaten

Terkait kronologi itu, pada dinding masjid telah terpahat sebuah prasasti bertandatangan Raja Surakarta Paku Buwana XII. Dalam bahasa Jawa, prasasti tersebut menyebut Masjid Al-Makmur (Majasem) Masjid Perdikan Yasanipun Sampeyan Dalem ingkang Sinoehoen Kangjeng Soesoehoenan Pakoe Boewono Ing Karaton Surakarta pads 1780 M, Katetepaken pada 2 Mei 2003.

Persis di samping pintu utama masjid, ada sebuah prasasti bertuliskan Masjid Baitul Makmur 1385 M Majasem tanggal 6 Januari 2001.

Sementara, di bagian barat masjid terdapat sebuah kompleks pemakaman kuno. Makam yang terdiri dari puluhan nisan itu, dipercaya sebagai tempat peristirahatan Pangeran Ngurawan dan keluarganya.

Masjid dan kompleks Makam Majasem telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Penetapan ini dilakukan pada 22 Juni 2010 dengan nomor SK Menteri PM.57/PW.007/MKP/2010.

Kini, jelang penutupan Ramadan, Masjid Majasem masih tetap lestari. Kegiatan keagamaan seperti Taman Pendidikan Alquran (TPA) dan kegiatan berbuka bersama tetap diselenggarakan rutin.

Tags: Destinasi WisataJawa TengahKlatenMasjid MajasemSyiar IslamTravelling IndonesiaWisata Religi
Previous Post

Batam Siap Luncurkan Asita Bike Fest 2022

Next Post

Kerak Telor, Hidangan Khusus Bangsawan Belanda

Related Posts

Menikmati Sensasi Ketenangan Sejenak di Pulau Hoga Wakatobi
Destination

Menikmati Sensasi Ketenangan Sejenak di Pulau Hoga Wakatobi

November 2, 2025
Pantai Nirwana, Serpihan Surga di Tanah Buton
Destination

Pantai Nirwana, Serpihan Surga di Tanah Buton

August 19, 2025
BSD Secret Zoo, Edukasi Satwa Terbaru Karya Sinar Mas Land
Destination

BSD Secret Zoo, Edukasi Satwa Terbaru Karya Sinar Mas Land

August 15, 2025
Menjelajahi Pesona Air Terjun Grojogan Sewu di Karanganyar
Destination

Menjelajahi Pesona Air Terjun Grojogan Sewu di Karanganyar

August 10, 2025
Sekitar 475.500 Wisatawan Kunjungi Destinasi Wisata di Sleman
Destination

Sekitar 475.500 Wisatawan Kunjungi Destinasi Wisata di Sleman

July 14, 2025
Pesona Alam dari Destinasi Wisata Hidden Gems di Bali
Destination

Pesona Alam dari Destinasi Wisata Hidden Gems di Bali

July 4, 2025
Next Post
Kerak Telor, Hidangan Khusus Bangsawan Belanda

Kerak Telor, Hidangan Khusus Bangsawan Belanda

Popular

  • Mengenal Kupat Tahu, Kuliner Tradisional Indonesia dan Sejarahnya

    Mengenal Kupat Tahu, Kuliner Tradisional Indonesia dan Sejarahnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pantai Nirwana, Serpihan Surga di Tanah Buton

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Honai, Bangunan Ramah Lingkungan Adat Papua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Wayang Purwa dan Perkembangan dari Masa ke Masa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Demi Tradisi Penari Pria Tampil Layaknya Wanita

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Recent News

Menikmati Sensasi Ketenangan Sejenak di Pulau Hoga Wakatobi

Menikmati Sensasi Ketenangan Sejenak di Pulau Hoga Wakatobi

November 2, 2025
Honai, Rumah Adat Papua

Rumah Honai, Bangunan Ramah Lingkungan Adat Papua

November 2, 2025
Mengenal Kupat Tahu, Kuliner Tradisional Indonesia dan Sejarahnya

Mengenal Kupat Tahu, Kuliner Tradisional Indonesia dan Sejarahnya

November 2, 2025
Menelusuri Alam Hijau Megamendung di Kencana Valley

Menelusuri Alam Hijau Megamendung di Kencana Valley

November 1, 2025
Travelling Indonesia

Follow Us

  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022

No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022