Travelling Indonesia – Hari Raya Waisak atau sering disebut sebagai Trisuci Waisak merupakan salah satu hari penting bagi Umat Buddha. Karena di hari itu terjadi tiga peristiwa penting, yakni kelahiran Pangeran Siddhartha Gautama, tercapainya penerangan sempurna oleh Pertapa Gautama, dan wafat atau mangkatnya sang Buddha Gautama.
Perayaan Hari Raya Waisak di Indonesia biasanya dipusatkan secara nasional di komplek Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Begitu juga untuk tahun ini, perayaan Waisak akan dirayakan di Candi Borobudur dengan tema ‘Jalan Kebijaksanaan Menuju Kebahagiaan Sejati’.
Direktur Utama PT Taman Wisata Candi atau PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Edy Setijono mengatakan, ini adalah kali pertama ritual bisa berlangsung secara aktual sejak pandemi Covid-19 merebak pada 2020.
Diperkirakan sekitar 2.000 umat Buddha akan memadati kawasan Candi Borobudur untuk mengikuti prosesi Waisak dari siang hingga petang.
Dalam seremoni peringatan Hari Raya Waisak tersebut, wisatawan dapat melihat dari dekat seperti apa ritual yang dilakukan para pemuka agama Buddha tanpa khawatir mengganggu jalannya perayaan.
Salah satu prosesi Waisak adalah perjalanan umat Buddha dari Candi Mendut ke pelataran Candi Borobudur.
Wisatawan yang akan datang melihat ritual di Hari Raya Waisak tetap boleh mengikuti sesuai waktu operasional Candi Borobudur, yakni mulai pukul 06.00 sampai 18.00 WIB.
Hanya saja, untuk peringatan Hari Raya Waisak pada malam hari, wisatawan tidak bisa mengikuti karena Borobudur sudah tutup. Yang boleh masuk hanya umat Buddha yang mengikuti ritual saja.
Perayaan Hari Raya Waisak akan digelar dengan rangkaian perayaan yang dimulai pada 14-16 Mei 2022, di hari ketiga merupakan puncak dari perayaan tersebut.
Berikut ini tiga acara penting dalam rangkaian perayaan Hari Raya Waisak secara nasional di Candi Borobudur:
- Pengambilan air berkat dari umbul atau Mata Air Jumprit di Kabupaten Temanggung serta penyalaan obor menggunakan sumber api abadi di Mrapen, Kabupaten Grobogan. Obor akan disemayamkan di Candi Mendut dan kemudian dilanjutkan dengan prosesi arak-arakan menuju Candi Borobudur.
- Ritual Pindapatta: pemberian dana makanan kepada para bhikkhu atau pertapa oleh umat Buddha untuk memberikan kesempatan dalam melakukan hal-hal yang baik. Tahun ini, ritual Pindapatta direncanakan untuk diadakan di Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Semarang.
- Samadhi atau pertapaan pada detik-detik puncak bulan purnama. Nah, untuk penentuan bulan purnama ini adalah berdasarkan perhitungan falak atau orbit benda-benda langit, sehingga puncaknya dapat terjadi pada siang hari. Pada tahun ini, diperkirakan puncaknya akan datang pada Senin (16/5/2022), pukul 11.13.46 WIB.
Tak hanya tiga acara itu saja, nantinya juga akan ada pradaksina atau ritual mengelilingi Candi Borobudur, pawai, serta acara kesenian yang direncanakan digelar sekitar pukul 19.00 WIB.
Acara yang paling menarik saat perayaan Hari Raya Waisak ialah festival pelepasan lampion yang biasa disebut sebagai Lentera Puja. Festival ini sempat absen selama 2 tahun karena pandemi COVID-19.
Pelepasan lampion ini bertujuan untuk menghilangkan hal-hal negatif dari diri manusia serta mewujudkan impian dan harapan dari setiap umat. Itulah kenapa di festival ini peserta harus menulis doa dan harapan di lampion yang mereka lepaskan agar menjalani kehidupan yang lebih baik.