Travelling Indonesia – Shaggydog resmi memasuki usia peraknya, 25 tahun sejak terbentuknya pada 1 Juni 1997, di Sayidan, sebuah kampung yang terletak di pinggir sungai di tengah kota Yogyakarta.
Tetap eksis untuk mempertahankan formasi yang solid dan tetap produktif selama 25 tahun ini juga bukanlah hal yang mudah untuk dilalui bagi Shaggydog maupun masing-masing personel, tentu banyak kisah cerita dan pasang surut dalam perjalanannya.
Enam album studio, dan beberapa rilisan single telah mengisi daftar diskografi band yang digawangi Heru, Richad, Raymond, Bandizt, Lilik, dan Yoyo ini. Bahkan, Shaggydog juga aktif melakukan terobosan-terobosan segar bahkan unik di luar rilisan karya-karya musik mereka, sebut saja rilisan sepatu, sepeda, maskot, hingga buku.
Pada perayaan ulang tahun yang ke-25 kali ini, Shaggydog mengangkat tajuk “Ber25ulang” dengan rangkaian acara berupa pameran foto dan konser yang digelar di Jakarta, bekerja sama dengan iKonser, Doggyhouse Record dan Ruang Mes 56.
Bersulang adalah sebuah simbol ungkapan rasa bahagia dan perayaan kebersamaan saat menikmati minuman, bersulang merayakan kembali kebersamaan Shaggydog selama 25 tahun sebagai sebuah bentuk introspeksi suka duka dalam perjalanan yang tidak sebentar ini.
Perayaan yang tidak hanya untuk Shaggydog saja, namun untuk semua kawan yang bersama-sama membawa Shaggydog dalam perjalanan seperempat abad ini.
1. Pameran Arsip 25 Tahun Shaggydog
Shaggydog merupakan salah satu band yang merawat dengan baik arsip dokumentasi foto perjalanan karier mereka. Berawal dari kerjasama Shaggydog dengan Agensi 56, sub unit dari Ruang Mes 56 untuk mendigitalisasikan arsip negatif film Shaggydog yang dikumpulkan dari periode 1998 hingga 2006, Shaggydog dan Agensi 56 akhirnya sepakat untuk mempersembahkan sebuah pameran arsip bertajuk “Rudy’s Story”: Rekam Jejak 25 Tahun Shaggydog” yang dikuratori oleh Edwin Roseno Kurniawan atau akrab dipanggil Kawandolly, yang juga merupakan mantan fotografer Shaggydog.
Dari digitalisali 47 roll arsip negatif film Shaggydog, menghasilkan sekitar 1.674 foto dan telah dikurasi menjadi 319 frame foto yang akan dipamerkan, dengan 4 kategori kurasi, yaitu Friends, Gigs, Fans, dan Band. Selain itu, dalam pameran ini juga akan menghadirkan kembali sudut memorabilia Shaggydog, serta respon karya oleh Yudha Kusuma Putra, berupa kolase foto.
Pameran yang sekaligus menjadi agenda rangkaian perayaan ulang tahun Shaggydog ke-25 ini bertempat di Gudskul Ekosistem, Jakarta, dan acara pembukaan telah digelar pada Selasa 23 Agustus 2022 sore setelah acara temu media dan dikhususkan untuk tamu undangan.
Sedangkan untuk umum dibuka mulai 24 Agustus 2022, dan berakhir pada 27 Agustus 2022 dengan jam kunjung pukul 13.00 sampai 19.00 WIB tanpa dipungut biaya masuk.
Arsip “Rudy’s Story”: Rekam Jejak 25 Tahun Shaggydog” juga akan diterbitkan dalam bentuk buku foto, dan kaus bergambar kolase karya Yudha Kusuma Putra yang dapat dipesan secara pre-order, dan masing-masing seharga Rp200.000.
Juga ada poster pameran yang bisa dikoleksi, dicetak dengan tehnik sablon manual diatas kertas ukuran A3, terbatas hanya 25 edisi cetak yang dibanderol dengan harga Rp125.000/lembar.
2. Konser Perayaan 25 Tahun Shaggydog
Shaggydog juga akan merayakan ulang tahunnya yang ke-25 ini melalui sebuah konser tunggal yang akan dihelat di Jakarta, bertempat di M Bloc Space, pada 25 Agustus 2022 mulai pukul 19.00 WIB.
Pada pertunjukannya, Shaggydog akan menyoroti penampilan terbaik dari setiap tahunnya sepanjang karier bermusik.
Kemudian highlight performance tersebut akan dikemas menjadi cerita yang akan dibawakan di atas panggung, melihat lagi ke belakang dengan membawakan 25 lagu pilihan dari album pertama sampai album terbaru, melintasi waktu dari 1997 sampai 2022.
Tak sampai di situ, Shaggydog juga akan menyuguhkan format yang berbeda dari pertunjukan mereka biasanya, spesial untuk konser perayaan 25 tahun ini, Shaggydog akan tampil bersama 8 pemain orkestra alat tiup dan menggandeng beberapa kolaborator untuk menemani aksi panggung mereka nantinya.
Teman-teman musisi yang akan berkolaborasi, yaitu Dawny dan Vicky dari Jun Fan Gung Foo, Danar dari Souljah, Boris dari Artificial Life, Wiro dari Sentimental Moods, Hadi dari Noin Bullet, Tresno dari Tipe-X, dan Iwa K. Sehingga, sudah dipastikan konser perayaan 25 Tahun Shaggydog kali ini akan memberikan pengalaman baru bagi penonton, juga para penggemar Shaggydog dalam menyaksikan penampilan band asal Kota Gudeg ini.
3. Shaggydog Jadi Band Ska Pertama di Indonesia
Sebagai salah satu band pelopor musik ska di Indonesia, Shaggydog seakan tidak pernah berhenti memberikan gebrakan bagi kancah musik di Indonesia, khususnya dalam ranah musik ska. Dalam konser perayaan ulang tahun mereka ke-25 esok, Shaggydog menjual seluruh tiket konsernya dalam bentuk NFT.
Pemanfaatan Non-Fungible Token (NFT) pada perayaan 25 tahun Shaggydog ini dinamakan “Shaggydog Be25ulang NFT” sebagai bentuk upaya Shaggydog dalam mengikuti perkembangan teknologi NFT yang merupakan teknologi terbaru dalam hal kepemilikan aset digital. Konsep yang bersandarkan pada teknologi blockchain ini membuka era baru untuk para artis dan musisi dalam pemanfaatannya, salah satunya yang berkaitan dengan hak atas kekayaan intelektual.
Dalam sejarah kancah musik ska di Indonesia, Shaggydog adalah band ska pertama yang menjual tiket dalam bentuk NFT. Hal ini merupakan sebuah inovasi yang diberikan oleh Shaggydog untuk memberikan pengalaman baru bagi penonton dan penggemarnya yang mungkin baru pertama kali membeli tiket dalam bentuk NFT.
Selain bisa nonton konser perayaan 25 tahun Shaggydog, para pemegang tiket NFT ini juga berkesempatan mendapatkan benefit lebih yang akan diberikan secara acak untuk 21 penonton, yaitu nonton gratis setiap konser Shaggydog seumur hidup untuk 1 orang, mendapatkan potongan harga 25% pada setiap pembelian merchandise Shaggydog di Doggyshop untuk 10 orang, dan meet and greet dengan Shaggydog untuk 10 orang.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok.