Travelling Indonesia – Festival Golo Koe di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat yang diselenggarakan Keuskupan Ruteng menghadirkan aneka kekayaan budaya hingga UMKM lokal.
Ada pelaku UMKM dari 86 Paroki di wilayah pelayanan keuskupan tersebut, melingkupi Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, dan Manggarai Barat yang mengikuti festival itu sejak Senin, 8 Agustus-15 Agustus 2022.
Pastor Paroki Santo Petrus Colol, Kevikepan Borong, Keuskupan Ruteng, Vitalis Salung, Rabu, 10 Agustus 2022 menjelaskan, mereka fokus mempromosikan keunggulan rasa kopi Colol dam memamerkannya pada Festival Golo Koe.
“Rasa kopi Colol serta kawasan Colol yang sudah ditetapkan menjadi kawasan agrowisata di Manggarai Timur terus dipromosikan dalam berbagai event di wilayah Pulau Flores,” kata Salung.
Tujuannya, sambung dia, agar wisatawan mengetahui keunggulan rasa kopi colol dan berwisata di kawasan Lembah Colol.
“Saya sangat bangga karena satu pegiat kopi Colol, Ronald Igu tampil sebagai pembicara untuk menjelaskan proses tanaman kopi sampai pengolahannya kepada ribuan peserta festival di lokasi waterfront Labuan Bajo,” ujar Saling.
Menurut dia, anak muda mampu mempertahankan tanaman kopi, menarasikannya, dan mengolahnya sesuai standar pasar Internasional.
Kopi Colol di Festival Golo Koe
Pegiat Kopi Tuk Colol dari Paroki Santo Petrus Colol, Amandus Cahaya Tukeng mengatakan, Paroki Santo Petrus Colol dipercayakan untuk memasarkan produk unggulan yaitu Kopi Colol.
Beberapa produk kopi kemasan dari kawasan Lembah Colol yg ikut dalam Festival Golo Koe Labuan Bajo,diantaranya, adalah Kopi Tuk Colol, Kopi Po’ong, Kopi Adak, Ponan Kopi, Ulung Kopi, dan Weras Kopi Colol.
“Kami berharap festival ini Festival Golo Koe) dilaksanakan tiap tahun oleh Keuskupan Ruteng,” tutur dia.
Terpisah, Pastor Paroki Santo Josef Freinademetz Wajur, Kevikepan Labuan Bajo, Ardy Santa kepada Kompas.com menjelaskan, pihaknya memamerkan Gula Enak Wajur (GEJUR).
Untuk diketahui bahwa kawasan Kolang di Kabupaten Manggarai Barat merupakan penghasil gula rebok Kolang atau biasa disebut Gola Kolang.
Gola merah yang bersumber dari air enau atau aren yang diolah petani. Selain itu, orang muda Katolik dan Pengurus Dewan Pastoral (DPP) mempromosikan minuman tradisional yakni Sopi Kolang (SOKA) pada Festival religi Golo Koe Labuan Bajo, Manggarai Barat.
“Ini kesempatan bagus bagi para perajin gula merah atau Gola Kolang, serta perajin minuman tradisional untuk dipasarkan pada peserta festival di Labuan Bajo,” tutupnya.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok.