Travelling Indonesia – Beberapa waktu lalu puluhan korban penipuan dan penggelapan travel wisata total Rp3 miliar memasang papan reklame (billboard) untuk menagih uang kembali.
Para korban memasang billboard berukuran besar dengan foto pemilik perusahaan biro perjalanan PT SLV Travel bernama Selvi Ahmad Firdaus.
Billboard dengan tulisan “TOLONG KEMBALIKAN UANG KAMI..!! #DARI PARA KORBAN TRAVEL yang KAU SAKITI..!!” terpasang di Jalan Sultan Alauddin depan Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Makassar.
Diduga korban dari PT SLV ini sudah mencapai puluhan dari berbagai kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan.
Korban travel tersebut merasa ditipu, karena para korban seharusnya diberangkatkan umrah dan jalan-jalan ke luar negeri, namun ternyata tidak.
Para korban ini terbagi ada yang perorangan maupun berkelompok dengan kerugian bervariasi, mulai dari Rp10 juta hingga ratusan juta rupiah. Total kerugian mencapai Rp3 miliar.
“Saya setor uang sebanyak Rp140 juta. Rencananya mau berangkat ke Dubai dan Turki bersama 11 orang teman.”
Tapi, pihak SLV memberitahukan pembatalan berangkat jelang hari H dengan berbagai alasan. Beberapa kali ditunda sampai akhirnya kami minta refund,” kata salah satu korban, Aulia, asal Kabupaten Barru ketika dihubungi, Rabu 28 September 2022.
Karena tidak ada kejelasan dari pihak travel, lanjut Aulia, akhirnya ia melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian dengan nomor LP/B/982/IX/2022/SPKT POLDA SULSEL.
Namun, pemilik travel SLV itu hingga saat ini belum ditangkap.
“Sudah banyak melapor di polisi, tapi dia masih bisa berkeliaran. Bahkan sempat jalan-jalan ke luar negeri. Jangan sampai makin banyak yang jadi korban,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Komang Suartana yang dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah menerima laporan penipuan dan penggelapan Travel SLV.
“Iya ada laporannya. Kami sudah menerima enam laporan dari korban dan kasusnya masih dalam penyelidikan,” katanya.
Saat ditanya terkait modus kasus tersebut, Komang mengaku belum bisa berkomentar. Pasalnya, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan.
“Saya belum tahu modusnya dan secara jelas kasusnya, karena masih dalam penyelidikan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum). Takutnya nanti salah,” tambahnya.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok