Travelling Indonesia – Tempat wisata Dieng menjadi salah satu destinasi yang paling dicari di sepanjang 2021 lalu.
Bukan tanpa alasan karena destinasi wisata yang berada di Jawa Tengah ini menyajikan nuansa dan atmosfer yang sepenuhnya berbeda dari tempat wisata lainnya di Indonesia.
Dieng dikenal karena punya sederet tempat wisata dengan keindahan alam dan unsur sejarah yang kental. Tidak perlu banyak pernak-pernik untuk menjadikan lokasi wisata di Dieng menarik, karena Dieng punya keindahan yang natural.
Ada beberapa tempat wisata Dieng yang cukup menarik untuk dikunjungi. Berada di wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo, kurang lebih 30 kilometer (km) dari kota Wonosobo. Dataran tinggi Dieng terletak di barat komplek Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
Sejarah Dieng
Menurut sejarah, dataran tinggi Dieng disebut sebagai tempat para dewa dewi tinggal. Nama Dieng sendiri diambil dari bahasa Kawi: “di” yang artinya tempat atau gunung dan “Hyang” yang artinya dewa. Sehingga Dieng berarti daerah pegunungan tempat dewa dewi bersemayam.
Sedangkan sumber lain menjelaskan bahwa nama Dieng berasal dari bahasa Sunda “di hyang”, karena diperkirakan pada abad ke-7 Masehi daerah ini berada dalam wilayah politik kerajaan Galuh.
Selain karena keindahan tempat wisatanya, Dieng juga terkenal sebagai tempat yang kental dengan unsur spiritual karena di sini terdapat candi-candi kuno bercorak Hindu dengan arsitektur yang unik.
Berada di ketinggian 2.093 mdpl, dataran tinggi Dieng memiliki udara yang sejuk lengkap dengan keberadaan kabut saat matahari bersembunyi. Dengan kisaran suhu 15 sampai 20 derajat Celcius, dataran tinggi Dieng mempunyai beberapa destinasi wisata yang sayang untuk Anda lewatkan.
Telaga Warna
Telaga warna adalah salah satu landmark dari wisata dataran tinggi Dieng. Nama tersebut diambil karena telaga ini memiliki warna yang berbeda-beda. Telaga Warna ini memiliki legenda tersendiri.
Menurut legenda warga sekitar, warna yang muncul di permukaan telaga tersebut karena zaman dahulu kala ada cincin milik bangsawan yang jatuh ke dalam telaga tersebut. Namun secara ilmiah, warna yang berbeda dari telaga tersebut karena adanya pembiasan cahaya pada endapan belerang di dasar telaga.
Dominasi warna dari telaga ini adalah hijau, biru laut dan putih kekuningan. Jika ingin melihat keindahan warna dari telaga, Anda dapat mendaki ke puncak bukit yang mengelilingi telaga tersebut. Di daerah tepian telaga, terdapat balkon yang dapat digunakan untuk duduk bersantai menikmati keindahan telaga ini.
Bukit Sikunir

Ingin melihat sunrise? Anda bisa datang ke Bukit Sikunir. Bukit ini adalah bukit yang terkenal di kalangan wisatawan sebagai tempat berburu matahari terbit. Bukit Sikunir terletak di Desa Sembungan yang merupakan desa tertinggi di Jawa Tengah.
Bukit Sikunir berada pada ketinggian 2.200 mdpl. Dinamakan bukit Sikunir karena bukit ini banyak membuat wisatawan ketagihan berburu sunrise. Warna sinar matahari yang kekuningan seperti kunir membuat masyarakat setempat menamainya sikunir. Kunir adalah bahasa Jawa dari kunyit.
Gua Semar

Gua Semar merupakan salah satu gua yang terkenal sebagai tempat bertapa para raja Jawa, begitu juga dengan mantan presiden pertama dan kedua RI, Soekarno dan Soeharto.
Apabila ingin masuk ke gua, pengunjung harus izin ke penjaga gua. Tiket masuk ke gua ini hanya sebesar Rp2.000 saja. Selain mengunjungi Gua Semar, wisatawan juga dapat mengunjungi gua-gua lain. Seperti Gua Kuda, Gua Pengantin, Gua Sumur dan beberapa gua lainnya.
Candi Dieng
Candi adalah sebuah simbol pariwisata di dataran tinggi Dieng. Candi jugalah yang membuat dataran tinggi Dieng menjadi tempat yang sakral. Di sini terdapat banyak candi Hindu yang tersebar di berbagai lokasi.
Candi-candi yang terdapat di dataran tinggi Dieng diberi nama sesuai dengan tokoh Mahabarata. Ada candi Bima, Arjuna, Gatot Kaca, Srikandi, dan lain-lain. Model bangunan candi di sini mengikuti bentuk candi di India dengan ciri khas arca dan relief yang menghiasi bangunan candi.
Kawah Dieng
Dataran tinggi Dieng memiliki beberapa kawah yang indah, yaitu Kawah Sikidang, Kawah Candradimuka, dan Kawah Sileri yang masih aktif.
Kawah Sikidang adalah salah satu kawah yang dijadikan andalan tempat wisata di dataran tinggi Dieng Wonosobo dan berlokasi di wilayah Dieng timur. Pemandangan di sekitar kawah ini sangat indah, perpaduan hamparan bukit hijau dan tanah kapur di sekitar tanah kawah.
Diberi nama Sikidang karena kolam magma di kawah ini sering berpindah-pindah seperti kidang (bahasa Jawa untuk hewan Kijang). Gejolak magma di kawah ini juga cukup tinggi, antara setengah hingga satu meter.
Kawah Sileri merupakan salah satu kawah terbesar di dataran tinggi Dieng dengan luas sekitar 4 hektar. Anda dapat mencapai kawah ini dengan perjalanan sejauh 7 km dari kawasan wisata utama dataran tinggi Dieng Wonosobo.
Kawah Sileri masih masih mengeluarkan asap putih. Diberi nama Sileri karena warna air kawah ini putih dan aromanya seperti air bekas mencuci beras (dalam bahasa Jawa disebut leri).
Sedangkan Kawah Candradimuka adalah kawah yang terkenal di dalam cerita legenda pewayangan. Dalam legenda diceritakan, kawah ini adalah tempat di mana Gatotkaca dijedi (dimandikan dalam bahasa Jawa) sehingga memiliki kesaktian yang luar biasa. Letak kawah ini kurang lebih 6 km dari pusat wisata dataran tinggi Dieng.
Sumur Jalatunda

Sumur Jalatunda, dataran tinggi Dieng berlokasi di Desa Pekasiran, Kecamatan Bantur, Kabupaten Banjarnegara, kurang lebih sekitar 12 km di sebelah barat lokasi utama wisata dataran tinggi Dieng Wonosobo.
Sumur Jalatunda ini dulunya adalah sebuah ceruk rekahan kawah yang kemudian digenangi oleh air dengan diameter 90 meter dan kedalaman lebih dari 200 meter. Karena air yang menggenang ini ceruk tersebut tampak seperti sumur.
Mencapai Sumur Jalatunda ini, Anda harus menyiapkan fisik untuk menaikai 257 anak tangga. Pada anak tangga terakhir, Anda akan menemukan tumpukan kerikil beralaskan karung beras, Menurut mitos masyarakat setempat, barang siapa yang dapat melempar kerikil dari seberang sumur ke seberang yang berlawanan, maka harapannya bisa terkabul.
Oleh karena itu, ketika Anda mengunjungi sumur ini, Anda akan menemukan para penjual batu kerikil. Harga yang dipatok untuk batu kerikil tersebut sebesar Rp500. Banyak wisatawan yang mencoba peruntungannya dengan melempar batu kerikil ini.
Telaga Merdada
Telaga Merdada merupakan telaga terluas yang ada di dataran tinggi Dieng dengan luas 25 hektare. Namun walau merupakan telaga terluas di dataran tinggi Dieng, Telaga Merdada tidak memiliki sumber mata air dan seluruh air yang menggenangi cekungan telaga akan surut ketika musim kemarau tiba.
Hal ini dikarenakan pada musim kemarau tidak ada air hujan yang perlu ditampung sehingga telaga ini lama kelamaan akan mengering. Walaupun kondisi telaga mengering di musim kemarau, bukan berarti bahwa bagian tengah telaga ini dapat dilintasi dengan berjalan kaki karena cekungan telaga di musim kemarau akan dipenuhi oleh lumpur yang dalam sehingga akan berbahaya jika dilintasi.
Untuk Anda yang berkunjung ke Telaga Merdada, selain bisa bersantai di tepian telaga dan mengabadikan berbagai momen seru, pengunjung dapat memasang hammock dan bersantai di sana. Menggelar tikar dan bersenda gurau bersama teman sambil makan dan minum juga cocok dilakukan.
Pokoknya jika kalian mencari tempat camping terbaik di dataran tinggi Dieng, Telaga Merdada adalah jawabannya.
Untuk menuju ke Telaga Merdada, akses jalannya cukup mudah. Dari pertigaan dataran tinggi Dieng Wonosobo, ambil arah ke jalan Banjarnegara. Telusuri jalan tersebut hingga Anda menemukan sebuah papan nama bertuliskan Telaga Merdada.