Travelling Indonesia – Citayam Fashion Week kini telah menjadi sorotan masyarakat Indonesia. Kegiatan peragaan busana yang didominasi remaja SCBD (Sudirman, Citayam, Bojong Gede, Depok) ini bahkan popularitasnya melebihi apapun.
Bahkan baru-baru ini, fenomena pegiat fesyen yang berlangsung di kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta ini sampai diincar oleh kalangan selebritis.
Baim Wong dan sang istri, Paula Verhoeven disebut-sebut bakal mendaftarkan Citayam Fashion Week ke Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) melalui perusahaan mereka.
Keputusan itu membuat Baim Wong dan Paula Verhoeven menjadi sorotan warganet. Beberapa netizen melontarkan komentar negatif terkait hal itu.
Mendengar banyaknya komentar negatif, Baim Wong mengaku menyayangkan hal tersebut. Ia meminta agar masyarakat Indonesia tak langsung memfitnah sebelum adanya penjelasan mengenai alasan mendaftarkan Citayam Fashion Week.
“Yang kalian harus tau, dan yang terpenting Bonge, Roy, jeje dan Kurma ada di dalamnya. Saya kadang menyayangkan opini-opini yang negatif ketika niat dan tujuan kita berbeda dengan pandangan sempit mereka. Budayakan mendengarkan orang yang bersangkutan sebelum melayangkan opini. Takutnya semua menjadi fitnah,” tulis Baim lewat pesan singkat yang dibagikan kepada wartawan.
Baim Wong mengatakan, ia tak bermaksud mengambil kepemilikan Citayam Fashion Week atas kepentingan sendiri. Ia hanya bermaksud untuk memajukan ajang tersebut.
“Citayam Itu bukan milik saya. ini milik Indonesia. Saya hanyalah orang yg punya visi MENJADIKAN CITAYAM fashion week sebagai AJANG yang mempunyai wadah legal, dan nggak musiman. Dan yg paling penting ,bisa memajukan fashion Indonesia di mata dunia,” ujar Baim.
Pria berusia 41 tahun itu juga mengaku bahwa keputusan itu terinspirasi dari istrinya yang berkecimpung di bidang mode. Paula Verhoeven dikenal sebagai salah satu model tanah air yang kerap melenggang di panggung mode.
“Kenapa saya tergerak? Semua karena istri saya. Karena dia mengerti dunia fashion, dan dia melihat Citayam fashion week ini adalah gerakan di mana orang-orang sudah mempedulikan fashion. Dan ternyata di Indonesia, fashion nggak harus mahal. dan mereka bangga memakainya. Kebanggan,” ungkap Baim.
“Itu adalah achivement, dan itu harus dibudidayakan. Dengan apa? Orang-orang seperti kita yang harus membantu mereka. Bukan karena kepentingan bisa dapet berapa? Tapi visinya itu mau dibawa sejauh apa? Dan sejauh apa kita percaya dengan tujuan itu? Apa manfaatnya ini untuk orang banyak? Terlalu banyak risiko, karena membuat sesuatu menjadi besar pasti memerlukan biaya,” lanjutnya.
Saat ini, Baim Wong mengatakan bahwa ia telah mendaftarkan Citayam Fashion Week ke HAKI sesuai jalur yang telah ditetapkan. Sebelumnya, ia juga telah bertemu Bonge, Roy, dan Jeje yang pertama kali mempopulerkan ajang tersebut.
Kritikan dari Kang Emil dan Ahmad Riza Patria
Langkah Baim Wong dan istrinya Paula Verhoeven mendaftarkan Citayam Fashion Week ke Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) mendapat kritik pedas dari sejumlah tokoh nasional. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil hingga Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria meminta agar Baim Wong sadar diri bahwa gerakan itu milik publik.
“Dear Baim Wong dkk, Nasehat saya, tidak semua urusan di dunia ini harus selalu dilihat dari sisi komersial. Fenomena #CitayamFashionWeek itu adalah gerakan organik akar rumput yang tumbuhkembangnya harus natural dan organik pula,” tulis Ridwan Kamil di akun Instagram pribadinya.
“Biarkan tetap Slebew bukan Haute Couture,” sentil Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu.
Sementara itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam hal ini Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria juga ikut angkat bicara soal upaya HAKI Citayam Fashion Week oleh Baim Wong. Kawasan terbuka yang dimanfaatkan oleh para penggiat fesyen di SCBD (Sudirman, Citayam, Bojong Gede, Depok) adalah fasilitas milik publik.
“Jalan itu milik publik, milik pemerintah, ada jalan pemerintah pusat, jalan Pemprov, ada jalan kabupaten kota, ada jalan desa, jalan komplek, jalan perumahan, jalan kampung, macam-macam,” ujarnya.
Politikus Partai Gerindra itu juga tidak mengetahui apakah Baim Wong telah meminta izin ke Pemprov DKI Jakarta selaku pemilik kawasan SCBD. Pihaknya menegaskan kembali bahwa Citayam Fashion Week adalah milik publik. “Ya kalo CFW didaftarkan sebagai HAKI oleh Baim Wong, ya itu punya publik,” tegasnya.
Tiger Wong Entertainment Vs Indigo
Sejauh ini ada dua orang publik figur yang berupaya untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual menggunakan merek “Citayam Fashion Week”, yakni perusahaan Tiger Wong Entertainment milik Baim Wong dan “Influencer Indigo” Aditya Nugraha.
Koordinator Humas Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM Irma Mariana mengatakan, proses untuk mengantongi merek tersebut membutuhkan proses lama serta dilihat juga dari persyaratan yang harus dipenuhi pengaju.
Lebih lanjut kata Irma, DJKI Kemenkumham akan melakukan pemeriksaan formalitas pada permohonan merek yang diajukan. Apabila syaratnya lengkap, maka hasilnya akan diumumkan dalam waktu 2 bulan.
Jika tak ada keberatan, Kemenkumham akan melakukan pemeriksaan substantif dalam waktu 150 hari kerja dan jika disetujui akan didaftarkan untuk kemudian mendapatkan sertifikat.
Sebagaimana diketahui Tiger Wong Entertainment dan Indigo Aditya Nugraha telah mengajukan permohonan merek Citayam Fashion Week ke DJKI Kemenkumham. Kedua berkas tersebut diterima berbeda waktu.
Tiger Wong Entertainment lebih dulu mengajukan pada 20 Juli, kemudian Indigo Aditya Nugraha pada keesokan harinya.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial; Instagram, Facebook dan Twitter.