Travelling Indonesia – Salah satu destinasi wisata andalan Kabupaten Sukabumi adalah Geopark Ciletuh atau lengkapnya Geopark Ciletuh-Pelabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.
Membentang dari hulu Sungai Ciletuh hingga Pantai Pelabuhanratu dan Ujung Genteng, taman bumi seluas 126.000 hektare tersebut telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark Network sejak April 2018.
Kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu dikelola dengan menyerasikan keragaman geologi, hayati, dan budaya, melalui prinsip konservasi, edukasi, dan pembangunan yang berkelanjutan. Awalnya, taman bumi ini hanya mencakup tiga kecamatan.
Kawasan ini mencakup 74 desa di 8 kecamatan, yaitu Kecamatan Cisolok, Kecamatan Cikakak, Kota Pelabuhan Ratu, Kecamatan Simpenan, Kecamatan Waluran, Kecamatan Ciemas, Kecamatan Ciracap, dan Kecamatan Surade. Bentuknya menyerupai tapal kuda (amphitheater) dengan diameter sekitar 15 kilometer yang menghadap ke Teluk Ciletuh.
Seperti diketahui hanya empat kawasan di Indonesia yang sudah ditetapkan sebagai taman bumi global, yakni Ciletuh-Palabuhanratu (Jawa Barat), Gunung Batur (Bali), Gunung Rinjani (NTB), serta karst Gunung Sewu yang membentang di perbatasan Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Terdapat 140 geopark di 38 negara yang menjadi bagian dari Global Geopark Network.
Pengakuan dari UNESCO menunjukkan bahwa Geopark Ciletuh-Pelabuhanratu memiliki kekayaan geologi sekaligus alam yang memikat. Kawasan ini berpotensi sebagai destinasi wisata unggulan sehingga menumbuhkan perekonomian masyarakat.
Kawasan ini memang memiliki pemandangan alam yang memukau. Lanskapnya bervariasi, mulai dari sejumlah air terjun alami, hamparan biru lautan, hijau sawah bak permadani, hingga pulau-pulau kecil di pesisir.
Keindahan air terjun atau curug di tempat ini tak diragukan lagi. Tak hanya satu, kawasan ini memiliki beberapa curug yang memanjakan wisatawan. Antara lain Air Terjun Puncak Manik, Curug Awang, Curug Sodong, Cikanteh, Cikaret, Cimarinjung, dan Puncak Jeruk.
Selain curug, pengunjung juga dapat menikmati panorama hamparan hijau sawah yang dapat dilihat dari ketinggian di Desa Tamanjaya, Kecamatan Ciemas. Masyarakat setempat menyebut lokasi itu dengan nama Panenjoan yang berarti penglihatan dalam bahasa Sunda. Dengan kata lain, Panenjoan berarti tempat atau lokasi untuk melepas pandang.
Ada juga Geyser Cisolok, berupa semburan air panas dari perut bumi. Air mancur panas tersebut dimanfaatkan pengunjung untuk mandi. Semburan air panas dari perut bumi ini merupakan fenomena geologi yang cukup langka.
Ada beberapa pantai yang juga bisa dikunjungi di kawasan ini. Di antaranya Pantai Ujung Genteng, Pantai Cimaja, Pantai Pangumbahan, Muara Cipanarikan, Pantai Palangpang, dan Pantai Darma.
Jika ingin melihat representasi kekayaan geologi di Ciletuh, wisatawan dapat berkunjung ke Pulau Kunti. Lokasinya menempel pantai di Suaka Margasatwa Cikepuh yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam. Pulau ini dapat ditempuh dalam waktu 30 menit dari Pantai Palangpang.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok.