Travelling Indonesia – Objek wisata pekuburan batu Londa atau Gua Londa di Kecamatan Kesu, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, dilanda banjir, Kamis (7/3) sore.
Kejadian tersebut terjadi kemarin sore saat hujan deras mengguyur sebagian besar Kabupaten Toraja Utara dan Tana Toraja.
Pasca banjir, pengelola menutup sementara objek wisata ini, Jumat (8/3) pagi.
Baca:
- The Residence Bintan, Suguhan Panorama Magis di Vila Mewah
- Gohyong, Kuliner Hasil Akulturasi Tionghoa Betawi yang Digemari
- Dana Indonesiana Dorong Seniman Semakin Giat Berkarya dan Berinovasi
Pengelola membersihkan dan mengontrol objek wisata, termasuk mengejek kondisi kerangka yang ada di pekuburan batu tersebut.
Pihak yayasan dan keluarga membersihkan mulai dari pintu gerbang objek wisata dari lumpur maupun sampah-sampah yang terbawa arus air.
Pembersihan dilakukan hingga ke wilayah dalam atau dalam goa objek wisata pekuburan Londa ini.
Setelah selesai, objek wisata ini pun kembali dibuka, Jumat (8/3) siang kemarin.
Salah satu pengelola yayasan, Paranoan Pasapan, mengatakan bahwa kini objek wisata mulai buka kembali.
Diberitakan sebelumnya, akibat banjir yang melanda, beberapa erong-erong (peti jenazah yang sudah kosong) yang terletak diteras goa tergenang air.
Londa pekuburan atau makan orang Toraja yang berbentuk goa di sebuah bukit batu. Di dalamnya terdapat banyak peti mati, tulang dan tengkorak jenazah yang sudah berumur ratusan tahun.
Selain ditempatkan di dalam goa, sejumla jenazah juga ditempatkan dinding tebing.
Londa merupakan salah satu objek wisata kuburan batu di Toraja yang sudah melegenda hingga internasional.
Lokasinya berada 6-7 kilometer dari selatan Kota Rantepao. Objek wisata Londa ini berada di Desa Sandan Uai, Kecamatan Sanggalangi Kabupaten Toraja Utara.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok.