Travelling Indonesia – Hati-hati saat mencoba makanan dengan embel-embel nama pedas atau mercon di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Berdasarkan pengalaman, rasa pedas yang disajikan penggiat kuliner Yogyakarta tidak main-main.
Salah satu kuliner pedas legendaris di Yogyakarta ada Gudeg Mercon Bu Tinah yang tersohor.
Baca:
- Ritual Karia, Tradisi Pingitan Para Gadis Muna
- Es Selendang Mayang, Minuman Legendaris Khas Betawi
- Keseruan Berkunjung ke Borobudur Land, Wisata Modern di Magelang
Lokasi gudeg ini berada di tepi jalan daerah pemukiman dengan penerangan malam yang seadanya.
Gudeg Mmercon Bu Tinah beralamat di Jalan Asam Gede Nomor 8, buka pukul 21.30 WIB.
Meski lapaknya sederhana, tetapi penyuka gudeg pedas rela antre untuk mendapatkan gudeg mercon ini.
Gudeg mercon ini mulai dijual sejak 1992. Dulu tidak ramai seperti ini, kira-kira 10 tahun belakangan baru ramai.
Keistimewaan Gudeg Mercon, bukan pada gudeg atau kreceknya, melainkan kuah areh yang pedasnya luar biasa.
Saat nasi, gudeg, krecek, dan lauk pauk lainnya disiram areh pedas tersebut, alamak pedas sekali rasanya.
Selain rasa pedas yang mendominasi, juga ada rasa gurih dan berbagai lauk pauk. Rasanya memang cocok untuk lidah orang yang tak menyukai makanan manis.
Kalau tak tahan pedas? Jangan nekat. Lebih baik minta Bu Tinah siram kuah areh sedikit saja di pinggir piring.
Sebagai pelengkap gudeg, Bu Tinah juga menyiapkan lauk sampingan mulai dari aneka gorengan tempe, bakwan, sate jamur, sate ayam, sampai telur rebus.
Gudeg Bu Tinah biasanya habis pukul 1.00 dini hari. Gunakan pakaian yang nyaman jika ingin bersantap di sini, karena tempat makannya lesehan di tepi jalan.
Jangan heran pula jika melihat banyak orang menangis karena pedas di pinggir jalan gelap saat bersantap di gudeg legendaris ini.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok.