Travelling Indonesia – Stunting dan kemiskinan, dua isu penting pembangunan prioritas di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), harus dilawan. Diperangi dengan banyak cara yang inovatif, kolaboratif dan berkelanjutan.
Gestianus Sino, petani milenial dari Flores misalnya, mengembangkan pertanian organik terintegrasi di kebun GS Organik di Penfui Timur, Kabupaten Kupang.
GS Organik menanam beragam jenis sayuran premium dan memasarkan hasilnya ke restoran, supermarket dan hotel di Kota Kupang. Gesti menggunakan pendekatan korporasi, mengoptimalkan manajemen pertanian dengan efisiensi usaha tani di banyak hal.
Baca:
- Pilihan Resor Mewah untuk Menikmati Forest Bathing di Indonesia
- Sate Klathak Pak Pong, Sate Legendaris di Yogyakarta
- Tari Tabot, Ilustrasi Perlawanan Masyarakat Bengkulu
Praktik cerdas dalam pertanian organik terintegrasi inilah yang dipaparkan Gestianus Sino dalam Festival Forum Kawasan Timur Indonesia (FKTI) ke-9 di Harper Hotel Kupang, 26-27 Juli lalu.
Inovasi Gesti adalah satu dari empat Praktik Cerdas dan sebelas inovasi inspiratif dari kawasan timur Indonesia yang ditampilkan dalam Festival FKTI yang mengangkat tema Inovasi, Kolaborasi,
Pembangunan Berkelanjutan.
“Kolaborasi, inovasi dan pembangunan berkelanjutan adalah kata kunci penting dalam memajukan kawasan timur Indonesia yang terdiri dari 16 provinsi di Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, dan Papua,” jelas Muhammad Yusran Laitupa, Direktur Eksekutif Yayasan BaKTI, inisiator acara dua tahunan yang di-inaugurasi pada 2004 dan bekerja sama dengan PemProv Nusa Tenggara Timur dan PemKot Kupang.
“Dan peserta dapat mempelajari dan menyerap praktik baru yang memungkinkan mereka bekerja lebih efektif. Ini merupakan kegiatan yang sangat baik untuk mengenal dan membangun hubungan baik dengan para pelaku pembangunan,” tambah Fary Francis, Dewan Pembina Yayasan BaKTI.
Menteri PPN/Kepala Bappanes, Suharso Monoarfa menambahkan: “Untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045, pemerintah menargetkan kontribusi ekonomi KTI sebesar 28,5%. Hal ini salah satunya bisa dicapai melalui replikasi praktik-praktik cerdas
yg dipresentasikan di Festival Forum Kawasan Timur Indonesia.”
Festival Forum Kawasan Timur Indonesia (FKTI) juga didukung antara lain oleh Dekranasda Provinsi Nusa Tenggara Timur, Program SKALA, INKLUSI, USAID ERAT, KONEKSI, PRISMA, UNICEF, William & Lily Foundation, dan Wahana Visi Indonesia.
“Kami sangat bangga dan berterima kasih atas dukungan yang semakin banyak dan kepercayaan yang meningkat terhadap kegiatan yang memungkinkan para pelaku pembangunan dapat berbagi dan memperoleh banyak pengetahuan baru dan cerita manis di Festival Forum Kawasan Timur Indonesia,” ujar Prof. Hj. Winarni Monoarfa, Ketua Pokja Forum Kawasan Timur Indonesia.
Spesial di tahun 2023 ini, Festival Forum Kawasan Timur kali ini mengadakan program khusus yang disebut Local Champion Incubator. Program ini merupakan kerjasama Yayasan BaKTI
dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Ume Daya Nusantara (UDN) yang
menampilkan empat gagasan keren dari penggerak perubahan sosial di desa-desa di
Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
“Gagasan-gagasan yang dipertajam dalam dua bulan program inkubasi diharapkan dapat menghasilkan perubahan sosial untuk kemajuan bumi Flobamora”, jelas Ristha Damaris Tnunay, Direktur Ume Daya Nusantara.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok.