• Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us
Travelling Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
Travelling Indonesia
No Result
View All Result
Home Destination

Museum Affandi, Jejak Kejeniusan Sang Maestro Lukis Indonesia

Austin Devon by Austin Devon
April 24, 2023
in Destination
Museum Affandi, Jejak Kejeniusan Sang Maestro Lukis Indonesia

Museum Affandi - Dok. Museum Affandi

Share on FacebookShare on Twitter

Travelling Indonesia – Museum Affandi terletak di ruas jalan penghubung Jogja-Solo, di pinggir Kali Gajah Wong. Museum ini merupakan rumah sekaligus galeri yang memajang karya-karya Affandi Koesoema, maestro seni lukis Indonesia. Museum ini juga menjadi tempat peristirahatan terakhir Affandi bersama karya-karyanya.

Museum Affandi terletak di Jl. Laksda Adisucipto No. 167, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jalan masuknya kecil. Bangunannya lebih mirip rumah tempat tinggal daripada tempat pameran. Tidak ada plang besar penunjuk nama. Yang ada hanya tanda kecil bertuliskan “Museum Affandi”.

Kesahajaan museum mencerminkan sosok Affandi. Maestro seni rupa modern Indonesia ini memang dikenal sebagai sosok yang sederhana. Ketika melukis, Affandi hampir selalu mengenakan sarung, kaus tipis, dan sandal jepit, dengan cangklong di mulutnya.

Menempati lahan seluas 3.500 meter persegi, kompleks museum terdiri atas empat galeri beserta bangunan pelengkap, seperti tempat pembelian tiket, dua studio, serta bangunan rumah tempat tinggal pelukis Affandi dan keluarganya.

Lukisan Karya Affandi Dok. Museum Affandi
Lukisan Karya Affandi – Dok. Museum Affandi

Galeri I

Galeri I dibangun dan dirancang oleh sang maestro sendiri. Pembangunan Galeri I ini selesai pada 1962 dan diresmikan pada 1974 oleh Prof. Ida Bagus Mantra yang saat itu menjabat sebagai Direktur Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Di dalam Galeri I, terpajang karya-karya restrospektif Affandi, mulai dari lukisan naturalis, hingga lukisan-lukisan ekspresionisnya yang khas dari tahun 1930 hingga 1990.

Ruangan Galeri I yang berbentuk lengkung dilengkapi dengan tangga terbuka, memungkinkan pengunjung untuk menikmati karya Affandi dari sudut mata elang. Berbagai penghargaan nasional dan internasional yang pernah didapatkan Affandi tertata rapi dalam lemari kaca.

Di sudut ruangan terdapat mobil favorit sang maestro, sebuah Mitsubishi Galant keluaran tahun 1976. Selain itu, juga terdapat beberapa benda yang berhubungan dengan hidup Affandi, seperti sepeda onthel, sandal jepit, kuas, ember, kain sarung, kliping berita koran, dan foto-foto.

Juga terdapat patung-patung yang terbuat dari tanah liat dan semen. Di antaranya merupakan patung yang menggambarkan Affandi dan putrinya, Kartika.

Yang juga unik adalah atap museum yang berbentuk daun pisang. Affandi memilih bentuk daun pisang karena alasan tertentu. Dulu, Affandi bersaudara pernah terkena cacar air. Saat itu belum ada vaksin atau obat-obatan untuk mengobatinya.

Orangtua Affandi menggunakan daun pisang untuk menutupi tubuh mereka agar menjadi dingin dan tidak dikerumuni lalat. Kisah itu mengilhami dia untuk mengadopsi bentuknya untuk atap rumah dan museumnya.

Galeri II

Galeri II dibangun pada 1988, terdiri atas dua lantai. Pada awalnya galeri ini digunakan untuk memamerkan lukisan-lukisan karya Affandi yang dijual. Dalam perkembangannya, galeri ini digunakan sebagai ruang pamer koleksi lukisan karya pelukis lain.

Beberapa pelukis yang karyanya dipajang di galeri ini antara lain Sudjojono, Hendra Gunawan, Barli, dan Mochtar Apin. Mereka adalah teman baik Affandi, meskipun mereka memiliki lukisan yang berbeda gaya.

Selain itu juga dipajang karya lain dari seniman lokal, seperti instalasi dan patung.

Galeri III

Sementara Galeri III yang dibuka pada 1999 berisi karya-kraya Maryati, Kartika (anak pertama Affandi dan Maryati), Rukmini Yusuf dan Juki Affandi (anak Affandi dan isti keduanya). Galeri ini dibangun oleh The Affandi Foundation.

Galeri IV

Galeri IV berisikan hasil karya cucu-cucu Affandi. Galeri ini memiliki langit-langit yang terbuat dari anyaman bambu.

Di area museum juga terdapat menara pandang. Dari tempat tersebut, pengunjung bisa mengamati area museum, aliran Sungai Gajah Wong, dan pemandangan kota Jogja.

Fasilitas Lain

Bagi yang berminat belajar melukis, Sanggar Gajahwong terbuka, baik untuk usia dewasa maupun anak-anak.

Area indoor dan outdoor kompleks museum ini juga sering difungsikan untuk menggelar berbagai kegiatan seni, workshop, dan seminar.

Bagian bawah rumah Affandi kini telah disulap menjadi Cafe Loteng dan toko suvenir. Atas permintaan pribadi, makam Affandi disandingkan dengan makam Maryati, diletakkan di antara Galeri I dan Galeri II. Area makam tersebut dihiasi dengan kebun mawar.

Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok.

Tags: DestinasiMuseum AffandiPeta Wisata IndonesiaTravelling Indonesia
Previous Post

Di Balik Kenikmatan Kerasnya Bagea Kenari

Next Post

Oakwood Hotel & Apartements Benoa Bali Beroperasi 2024

Related Posts

Menikmati Sensasi Ketenangan Sejenak di Pulau Hoga Wakatobi
Destination

Menikmati Sensasi Ketenangan Sejenak di Pulau Hoga Wakatobi

May 19, 2025
Objek Wisata Pantai Pangandaran Jadi Primadona Sepanjang Libur Waisak
Destination

Objek Wisata Pantai Pangandaran Jadi Primadona Sepanjang Libur Waisak

May 14, 2025
Blok M Jadi Wisata Terlengkap, Cocok Bagi Semua Kalangan
Destination

Blok M Jadi Wisata Terlengkap, Cocok Bagi Semua Kalangan

May 9, 2025
Taman Nasional Komodo Jadi Destinasi Wisata Terindah di Asia
Destination

Taman Nasional Komodo Jadi Destinasi Wisata Terindah di Asia

April 25, 2025
Pesona Pulau Pasir Timbul di Perairan Maluku
Destination

Pesona Pulau Pasir Timbul di Perairan Maluku

April 24, 2025
Sejarah Panjang Dibalik Keindahan Alam Nusa Penida
Destination

Sejarah Panjang Dibalik Keindahan Alam Nusa Penida

April 16, 2025
Next Post
Oakwood Hotel & Apartements Benoa Bali Beroperasi 2024

Oakwood Hotel & Apartements Benoa Bali Beroperasi 2024

Popular

  • Sayur Besan Khas Betawi, Sajian Spesial Acara Pernikahan

    Sayur Besan Khas Betawi, Sajian Spesial Acara Pernikahan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nite & Day Hotel Hadirkan Promo Jelang HUT Kota Semarang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Daftar Harga Tiket Timnas Indonesia Vs China, Termurah Rp300 Ribu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Total 6 Ribu Peserta Ramaikan Milo Activ Indonesia Race 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangkrik Genggong, Gaungkan Wisata Budaya Asal Pacitan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Recent News

Babat Gongso, Jejak Tersisa Cheng Ho Dalam Kuliner Semarang

Babat Gongso, Jejak Tersisa Cheng Ho Dalam Kuliner Semarang

May 21, 2025
Tari Melinting, Warisan Budaya Kerajaan Lampung

Tari Melinting, Warisan Budaya Kerajaan Lampung

May 21, 2025
Mandalika Tawarkan Ajang Bertajuk Pocari Sweat Run Lombok 2025

Mandalika Tawarkan Ajang Bertajuk Pocari Sweat Run Lombok 2025

May 20, 2025
Rujak Aceh, Kuliner Kaya Rasa di Setiap Suapan

Rujak Aceh, Kuliner Kaya Rasa di Setiap Suapan

May 20, 2025
Travelling Indonesia

Follow Us

  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022

No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022