• Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us
Travelling Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
Travelling Indonesia
No Result
View All Result
Home Art & Culture

Rumah Honai, Bangunan Ramah Lingkungan Adat Papua

Beno Alfredo by Beno Alfredo
September 6, 2022
in Art & Culture
Honai, Rumah Adat Papua

Honai, Rumah Adat Papua - Dok. Istimewa

Share on FacebookShare on Twitter

Travelling Indonesia – Jauh sebelum ada konsep rumah ramah lingkungan, secara tradisional masyarakat adat Papua sudah menerapkan konsep tersebut sejak lama lewat rumah Honai.

Kini semakin banyak pihak atau masyarakat yang kian serius melakukan berbagai macam upaya untuk menghadirkan inovasi ramah lingkungan. Salah satunya dengan membangun rumah berkonsep ramah lingkungan, menggunakan batu bata yang dibuat dari olahan sampah plastik atau ecobrick.

Padahal sebenarnya, konsep rumah ramah lingkungan sudah jauh lebih dulu dilakukan oleh masyarakat adat atau tradisional, yang saat ini mungkin hanya tersisa dengan populasi yang sedikit di wilayah pedalaman.

Salah satu masyarakat adat yang dimaksud adalah masyarakat di pedalaman Papua, yakni suku Dani lewat keberadaan rumah Honai.

Honai, Rumah Adat Papua
Honai, Rumah Adat Papua

Walau dikenal sebagai rumah tradisional Papua, namun bukan berarti rumah ini bisa ditemukan di seluruh wilayah Papua. Honai merupakan rumah bagi beberapa suku adat tertentu di Papua, misalnya suku Dani yang tinggal di bagian lembah Baliem atau Wamena, suku Lani di Pegunungan Toli, dan suku-suku asli Papua di beberapa daerah lainnya.

Umumnya, rumah honai memiliki tinggi sekitar 2-2,5 meter dan terdiri atas dua lantai. Lantai pertama biasanya digunakan untuk tempat tidur. Sementara itu lantai dua digunakan sebagai tempat beraktivitas, ruang santai, ruang makan, tempat mengerjakan kerajinan tangan, dan lain-lain.

Honai biasanya dibangun tanpa jendela dan terkenal akan ruangannya yang sempit. Bukan tanpa alasan, pembangunan tersebut dilakukan untuk menghalau hawa dingin. Karena nyatanya, lokasi dari tempat tinggal suku Dani atau suku lainnya yang hidup dengan rumah tradisional ini memang terletak di wilayah pegunungan.

Rumah adat Honai di pedalaman Papua
Rumah Adat Honai di Pedalaman Papua

Dari luar, honai memiliki bentuk rumah lingkaran yang bagian atasnya ditutupi atap dari tumpukan jerami, atau ilalang yang ditumpuk sedemikian rupa. Sehingga jika dilihat dari luar, tampilan rumah tersebut jika dilihat sekilas akan nampak berbentuk seperti jamur.

Bicara mengenai pembangunannya yang ramah lingkungan, semua bagian dari honai nyatanya memang dibuat dengan memanfaatkan bahan dari alam. Misalnya saja bagian badan rumah yang menggunakan material kayu, atau papan kayu kasar untuk dinding, rumput dan jerami untuk bagian lantai, serta ilalang juga jerami untuk bagian atap seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Tentu, rumah honai juga membutuhkan tiang untuk menopang agar bangunan bisa berdiri dengan kuat, untuk kebutuhan tersebut jenis kayu yang digunakan adalah kayu besi, atau lebih umum dikenal sebagai kayu ulin.

Selain itu, dibutuhkan juga tali rotan dari akar-akar pohon, tanaman, atau sulur-suluran yang berfungsi untuk mengikat beberapa bagian tertentu.

Makna dan Fungsi Honai, Rumah Adat Papua

Makna dan Fungsi Honai, Rumah Adat Papua
Makna dan Fungsi Honai, Rumah Adat Papua

Tidak asal dalam pembuatan atau pemilihan materialnya, setiap bahan dari alam yang digunakan nyatanya juga mengandung makna tersendiri bagi masyarakat adat Papua yang tinggal di rumah honai.

Misalnya saja ilalang atau jerami yang mungkin terlihat lemah bila dijadikan sebagai atap atau alas tanah, namun kenyataannya ilalang justru bisa menjadi sangat tajam. Hal tersebut melambangkan jika di balik kesederhanaan, rumah honai yang terbuat dari ilalang memiliki makna mandiri, kuat, dan mudah menyesuaikan diri.

Selain dipakai sebagai tempat tinggal, rumah honai juga dibangun untuk berbagai keperluan lain. Misal, ada bangunan honai yang memang dibuat untuk menyimpan hasil ladang dan cadangan makanan seperti ubi manis dan umbi-umbian.

Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok.

Tags: HonaiPapuaPeta Wisata IndonesiaSeni dan BudayaTravelling Indonesia
Previous Post

Efek Domino Kenaikan Harga BBM, Pelaku Pariwisata Menjerit!

Next Post

Desa Wisata Tersembunyi di Kaki Gunung Rinjani

Next Post
Desa Wisata Kembang Kuning

Desa Wisata Tersembunyi di Kaki Gunung Rinjani

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Raja Ampat

Raja Ampat, Pulau Surga di Ujung Papua

February 4, 2023
Bali Pencak Silat Festival 2022, IPSI Bali Reborn

Bali Pencak Silat Festival 2022, IPSI Bali Reborn

December 29, 2022
Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

January 22, 2023
Sulaman Naras Pariaman Menembus Pasar Internasional

Sulaman Naras Pariaman Menembus Pasar Internasional

January 11, 2023
Taman Nasional Taka Bonerate, Terbesar Ketiga di Dunia

Taman Nasional Taka Bonerate, Terbesar Ketiga di Dunia

3
Tak Perlu Pergi Jauh, Bogor Punya Wisata Bertema Eropa

Tak Perlu Pergi Jauh, Bogor Punya Wisata Bertema Eropa

2
Mengulik Tradisi Begawi Adat Lampung

Mengulik Tradisi Begawi Adat Lampung

1
Pali-pali, Menu Sakral Kesultanan Ternate

Pali-pali, Menu Sakral Kesultanan Ternate

1
Kayu Batik, Mengabadikan Goresan Mosaik Alam

Kayu Batik, Mengabadikan Goresan Mosaik Alam

February 5, 2023
Staycation dan Hidden Gems, Jadi Tren Travelling 2023

Staycation dan Hidden Gems, Jadi Tren Travelling 2023

February 5, 2023
Pameran Makanan Pernikahan Berlangsung di Sasana Kriya TMII

Pameran Makanan Pernikahan Berlangsung di Sasana Kriya TMII

February 5, 2023
Tarian Hudoq, Permohonan Kepada Sang Leluhur

Tarian Hudoq, Permohonan Kepada Sang Leluhur

February 4, 2023

Recent News

Kayu Batik, Mengabadikan Goresan Mosaik Alam

Kayu Batik, Mengabadikan Goresan Mosaik Alam

February 5, 2023
Staycation dan Hidden Gems, Jadi Tren Travelling 2023

Staycation dan Hidden Gems, Jadi Tren Travelling 2023

February 5, 2023
Pameran Makanan Pernikahan Berlangsung di Sasana Kriya TMII

Pameran Makanan Pernikahan Berlangsung di Sasana Kriya TMII

February 5, 2023
Tarian Hudoq, Permohonan Kepada Sang Leluhur

Tarian Hudoq, Permohonan Kepada Sang Leluhur

February 4, 2023
Travelling Indonesia

Follow Us

  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022

No Result
View All Result
  • About Us
  • Contact Us
  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Indonesian Tourism Information
  • Indonesian Tourism Website
  • Management
  • Travelling Indonesia

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022