Travelling Indonesia – Riau adalah salah satu provinsi di Indonesia, tidak hanya kaya akan alam dan keindahan pantai, tetapi juga menyimpan kekayaan seni dan budaya yang beragam.
Salah satu tarian yang mencerminkan keindahan budaya Riau adalah Tari Zapin. Tarian ini mengandung pesona eksotis dan makna mendalam, menjadikannya sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya masyarakat Riau.
Tari Zapin berasal dari provinsi Riau, wilayah yang kaya akan sejarah percampuran budaya Melayu, Arab, India, dan Tionghoa. Zapin sendiri berasal dari bahasa Arab “Zafa” yang berarti menjaga atau melindungi.
Baca:
- Kerajinan Tangan khas Indonesia yang Mendunia
- Pilihan Resor Mewah untuk Menikmati Forest Bathing di Indonesia
- Sate Klathak Pak Pong, Sate Legendaris di Yogyakarta
Tari Zapin awalnya merupakan tarian perang dan digunakan sebagai senjata tak berdarah dalam pertempuran. Namun, seiring berjalannya waktu, Tari Zapin berkembang menjadi tarian hiburan yang dipertunjukkan dalam berbagai acara adat, agama, dan kebudayaan di Riau.
Sejarah Tari Zapin mencerminkan proses akulturasi budaya yang erat antara suku-suku di Riau. Meskipun tarian ini memiliki akar Melayu yang kuat, namun pengaruh dari budaya Arab dan India dapat dilihat dalam gerakan, kostum, dan musiknya. Keunikan ini menjadikan Tari Zapin sebagai tarian yang unik dan memikat.
Makna dan Filosofi Tari Zapin
Tari Zapin memiliki makna mendalam yang mencerminkan kearifan lokal dan nilai-nilai luhur masyarakat Riau. Beberapa makna dan filosofi yang terkandung dalam Tari Zapin antara lain:
- Kesatuan dan Kebersamaan: Tari Zapin mengajarkan tentang pentingnya kesatuan dan kebersamaan dalam menjaga keharmonisan masyarakat. Gerakan-gerakan tarian yang selaras dan sinkronisasi penari menjadi simbol persatuan dan kerjasama.
- Penghormatan kepada Leluhur: Tari Zapin sering dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan nenek moyang. Tarian ini melestarikan nilai-nilai budaya leluhur dan menjadi bentuk ekspresi penghargaan terhadap warisan nenek moyang.
- Religi dan Spiritualitas: Zapin juga diiringi oleh musik dan lirik-lirik lagu yang bernuansa religius, khususnya dengan tema Islam. Ini menunjukkan bahwa tarian ini juga memiliki dimensi religi dan spiritualitas yang dalam.
Penampilan dan Kostum Tari Zapin
Tari Zapin ditampilkan oleh para penari pria dan wanita. Para penari wanita mengenakan pakaian adat Melayu berupa baju kurung berwarna cerah dengan hiasan batik yang cantik. Sementara itu, para penari pria mengenakan baju Melayu lengkap dengan keris yang diikatkan di pinggang sebagai bagian dari identitas ke-Melayuan.
Kostum para penari Tari Zapin juga ditambahkan dengan berbagai perhiasan seperti kalung, gelang, dan anting-anting yang menambah pesona dan keanggunan penampilan mereka. Di samping itu, hiasan kepala seperti mahkota atau sanggul juga menjadi bagian dari kostum untuk para penari wanita.
Melestarikan Tari Zapin
Sebagai bagian dari warisan budaya yang berharga, Tari Zapin perlu terus dijaga dan dilestarikan agar tidak hilang ditelan arus modernisasi. Banyak upaya yang dilakukan oleh masyarakat Riau, organisasi budaya, dan pemerintah daerah untuk mempromosikan, mendukung, dan melestarikan Tari Zapin.
Pentingnya pendidikan budaya dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai tradisional menjadi kunci utama dalam menjaga keberlangsungan Tari Zapin. Melalui pendidikan dan pelatihan, generasi muda diajarkan untuk menghargai dan mencintai seni budaya tradisional ini sehingga tarian ini dapat tetap hidup dan terus dipersembahkan bagi generasi mendatang.
Dengan keindahannya dan makna yang terkandung di dalamnya, Tari Zapin menjadi perwakilan nyata dari kekayaan budaya Riau yang unik. Melalui pertunjukannya yang memukau, Tari Zapin mengajak penonton untuk merenung dan memahami nilai-nilai luhur serta sejarah yang terkandung dalam gemulai gerakan-gerakannya.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok.