• Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us
Travelling Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
Travelling Indonesia
No Result
View All Result
Home Food

Es Krim Indonesia Bernama Es Goyang

Beno Alfredo by Beno Alfredo
July 11, 2022
in Food
Es Krim Indonesia Bernama Es Goyang

Es Goyang - Dok. Istimewa

Share on FacebookShare on Twitter

Travelling Indonesia – Jakarta adalah kota dengan kekayaan kuliner yang luar biasa, entah itu asli Betawi, maupun dari daerah lain yang kemudian digemari masyarakat. Sejak dahulu Jakarta menjadi melting point berbagai etnis Indonesia, termasuk bangsa-bangsa asing, yang memunculkan adanya persinggungan budaya termasuk kuliner.

Pada era 70-an dan 90-an, pastilah akrab dengan jajanan jadul ini, es goyang namanya. Es goyang dahulu dijajakan keliling kampung atau berdiam atau mangkal di depan sekolah-sekolah.

Harganya cukup murah sehingga anak-anak maupun dewasa banyak yang menyukainya. Es goyang lahir dari sebuah kreativitas karena keterbatasan untuk bisa menikmati es krim impor yang harganya mahal.

Untuk menyiasatinya dibuatlah semacam es krim loli pop yang dibuat dari santan dicampur tepung hunkwee, gula pasir, dan perasa. Tepung hunkwe adalah bubuk tepung yang terbuat dari kacang hijau, berwarna putih, dan biasanya dikemas dengan kertas berbentuk silinder sekitar 18 cm. Jika diolah tepung ini aromanya harum, berwarna bening, dan teksturnya kenyal.

Biasanya es goyang dijajakan menggunakan gerobak kecil yang di dalamnya dipasang semacam meja berbahan seng berbentuk persegi panjang. Pada seng terdapat lubang-lubang persegi panjang pipih yang ujungnya mengarah ke bagian dalam gerobak. Selain itu juga ada kotak penyimpan es goyang yang sudah jadi.

Di bagian dalam gerobak terdapat wadah tempat meletakkan es batu bercampur garam mentah, yang berfungsi untuk memproses pembuatan es. Garam krasak atau mentah berfungsi untuk mempertahankan dan menurunkan suhu beku es batu.

Adonan yang sudah diolah hingga mencapai kekentalan tertentu dan didinginkan, dituang ke dalam lubang-lubang cetakan persegi panjang. Untuk membekukannya, si penjaja kemudian menggoyang-goyangkan gerobaknya. Dalam keadaan setengah jadi, bagian tengah es ditusuk dengan lidi atau batangan bambu yang dibungkus kertas untuk pegangan.

Setelah itu gerobak kembali digoyang-goyangkan, digerakkan beberapa kali, agar adonan es membeku dengan rata. Proses pembuatannya yang digoyang-goyang inilah maka es ini disebut sebagai es goyang.

Saat ini pedagang es goyang sudah sangat sulit dijumpai, hanya ada pada kegiatan-kegiatan festival kuliner atau Pekan Raya Jakarta. Es yang digemari banyak orang ini dihidupkan kembali di kawasan Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Ada yang mengatakan bahwa es goyang berasal dari Bandung, Jawa Barat. Namun sejak tempo dulu pedagangnya justru banyak yang tersebar di Ibu Kota.

Es goyang biasanya dicelupkan ke dalam coklat leleh saat membeku, ada beberapa topping pilihan selain coklat cair. Beberapa topping paling populer untuk es goyang adalah kacang tanah dan meses.

Uniknya, meski kini sulit ditemukan penjual es goyang, jika ditanya seperti apa es krim asal Indonesia, maka es goyang adalah salah satu jawabannya.

Tags: BandungEs GoyangJakartaKulinerPeta Wisata IndonesiaTravelling IndonesiaWisata
Previous Post

Inilah Ragam Kereta Api, Kalian Wajib Tahu!

Next Post

Karya Seni Langka Kreasi Majalengka

Related Posts

Babat Gongso, Jejak Tersisa Cheng Ho Dalam Kuliner Semarang
Food

Babat Gongso, Jejak Tersisa Cheng Ho Dalam Kuliner Semarang

April 23, 2025
Rujak Aceh, Kuliner Kaya Rasa di Setiap Suapan
Food

Rujak Aceh, Kuliner Kaya Rasa di Setiap Suapan

April 17, 2025
Sajian Tengkleng Sumsum Kambing, Hidangan Kaum Priyayi di Solo
Food

Sajian Tengkleng Sumsum Kambing, Hidangan Kaum Priyayi di Solo

April 9, 2025
Sate Tuna Gorontalo, Kelezatan Laut Kaya Rempah
Food

Sate Tuna Gorontalo, Kelezatan Laut Kaya Rempah

April 8, 2025
Ketupat Kandangan, Harmoni Ketupat dan Ikan Gabus khas Banjar
Food

Ketupat Kandangan, Harmoni Ketupat dan Ikan Gabus khas Banjar

April 4, 2025
Sate Bandeng Khas Banten, Karya Juru Masak Sultan Hasanuddin
Food

Sate Bandeng Khas Banten, Karya Juru Masak Sultan Hasanuddin

March 22, 2025
Next Post
Karya Seni Langka Kreasi Majalengka

Karya Seni Langka Kreasi Majalengka

Popular

  • Mengenal Kupat Tahu, Kuliner Tradisional Indonesia dan Sejarahnya

    Mengenal Kupat Tahu, Kuliner Tradisional Indonesia dan Sejarahnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bikin Nagih, Berikut 7 Kudapan Khas Bolaang Mongondow

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Orkes Samrah, Kesenian Betawi yang Patut Dilestarikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polopalo, Alat Musik Tradisional Asal Gorontalo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kampung Naga, Titah Menjaga Tradisi Leluhur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Recent News

Maskapai Wings Air

Wings Air Buka Rute Penerbangan Baru di Sumbagsel

May 9, 2025
Blok M Jadi Wisata Terlengkap, Cocok Bagi Semua Kalangan

Blok M Jadi Wisata Terlengkap, Cocok Bagi Semua Kalangan

May 9, 2025
Solo Indonesia Culinary Festival Sajikan 500 Ragam Masakan

Solo Indonesia Culinary Festival Sajikan 500 Ragam Masakan

May 2, 2025
Pemkot Magelang Luncurkan Program Transportasi Wisata Gratis

Pemkot Magelang Luncurkan Program Transportasi Wisata Gratis

May 1, 2025
Travelling Indonesia

Follow Us

  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022

No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022