Travelling Indonesia – Desa Wisata Bonjeruk, satu dari sekian banyak desa wisata yang tersebar di Indonesia. Seperti halnya desa wisata lainnya, Desa Wisata Bonjeruk memiliki ciri khas tersendiri.
Lombok, pasti identik dengan hamparan pantai yang indah berpasir putih. Tapi di luar pantai, pulau ini juga menyimpan destinasi desa wisata dengan beragam aktivitas menarik. Salah satunya Desa Wisata Bonjeruk di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Desa di Lombok Tengah ini sangat menarik untuk dikunjungi saat liburan bersama keluarga atau teman. Selain alamnya yang memesona, desa Desa Wisata Bonjeruk menawarkan beragam aktivitas wisata yang seru untuk dilakukan.
Desa Bonjeruk, terdiri dari 14 dusun dengan populasi 8.000 warga yang berprofesi sebagai petani dan peternak. Memasuki Desa Bonjeruk, hamparan ladang dan tumbuhan endemik Lombok memanjakan mata.
Desa Wisata Bonjeruk merupakan dusun tertua di wilayah Lombok Tengah, desa ini berdiri pada 1886 namun keberadaannya konon sudah ada sejak 1852.
Desa wisata yang sebagian besar penduduknya adalah suku Sasak ini memiliki potensi wisata yang cukup berdaya saing, tak hanya keindahan alam, pengelolaan yang baik membuat Desa Wisata Bonjeruk menjadi salah satu destinasi wisata yang sangat berkembang.
Selain terkenal sebagai desa wisata di Lombok Tengah, Bonjeruk juga masih memegang teguh adat dan juga dikenal sebagai desa bersejarah. Pasalnya pada masa Kolonial Belanda, desa ini pernah menjadi Pusat Pemerintahan Kedistrikan Hindia Belanda.
Catatan perjalanan sejarah desa wisata Lombok ini cukup panjang. Hal tersebut dapat dilihat buktinya berupa peninggalan bangunan-bangunan tua bergaya arsitektur Eropa yang kontras dengan wilayah pedesaan tradisional.
Salah satu bangunan heritage yang populer dan menjadi ikon Desa Wisata Bonjeruk tersebut yaitu sebuah gapura berwarna krem. Di bagian atasnya tertera tulisan “Bondjeroek den 10 mei” dengan angka 1933.
Bangunan bersejarah ini berdiri pada 1933, sebagai gerbang masuk menuju komplek perumahan dengan desain art deco peninggalan Belanda. Tidak mengherankan jika terdapat beberapa bangunan bergaya Eropa di desa tersebut.
Di desa ini juga wisatawan dapat menikmati buah endemik seperti lobe-lobe dan kopi arabica khas Lombok.
Kopi dari desa Bonjeruk sendiri diolah dengan cara tradisional dengan menggunakan penggorengan dari tanah liat. Ada satu pengolahan kopi yang berbeda di desan ini, yaitu mencampurkan biji kopi dengan beras saat proses sangrainya.
Tradisi Peresean
Selain disuguhi dengan pesona alamnya desa ini juga memiliki tarian yang dapat menarik wisatawan, berupa tarian peresean. Peresean merupakan ajang petarungan dan unjuk ketangkasan para pria.
Tradisi peresean merupakan pertarungan antara dua lelaki bersenjata rotan atau disebut penjalin, dengan menggunakan perisai sebagai tameng berlindung dari pukulan rotan lawan. Tameng tersebut disebut ende dan terbuat dari kulit kerbau yang keras.
Para petarung disebut pepadu akan saling pukul menggunakan rotan dengan diawasi seorang wasit yang disebut pakembar. Selama pertandingan, akan dihiasi suara musik khas Lombok.
Dahulu, peresean sebagai ekspresi kebahagiaan prajurit saat menang perang. Itu juga berfungsi melatih ketangkasan prajurit. Kemudian tradisi tersebut difungsikan sebagai upacara adat meminta hujan. Namun kini, peresean menjadi kesenian tradisional Sasak untuk menghibur wisatawan.
Daya tarik dan keunikan desa wisata ini tak berhenti sampai di situ. Memanfaatkan potensi alamnya yang subur, desa ini menawarkan pengalaman agrowisata yang beragam.
Pengunjung bisa menyaksikan aktivitas pertanian, perkebunan buah, persawahan, dan perdagangan hasil bumi. Anda juga bisa mencoba sendiri buah-buahan segar yang diambil langsung dari kebun desa.
Jika belum merasa puas, kalian bisa bersepeda santai di antara hamparan perkebunan dan sawah yang berundak. Panorama alam yang menjadi daya tarik utama di Desa Wisata Bonjeruk.
Pemerintah desa setempat bahkan sudah membangun sebuah jalur sepeda di beberapa area perkebunan. Kegiatan bersepeda itu pun menjadi incaran favorit bagi wisatawan yang gemar bersepeda sembari menghirup udara sejuk pedasaan.
Belajar Bahasa Inggris & Memasak di Desa Bonjeruk
Aktivitas wisata lainnya yang unik dari Desa Bonjeruk yaitu kegiatan belajar bahasa Inggris dengan suasana alam terbuka. Kakian bisa belajar di taman bunga atau aula terbuka. Bahkan tak hanya belajar, selama beraktivitas di desa ini berkomunikasi pun harus dengan bahasa Inggris.
Jadi jangan heran kalau Anda menemukan petani kebun yang menyapa dengan bahasa Inggris. Selain kelas bahasa Inggris, di sana terdapat pula kelas edukasi UKM hingga kelas memasak.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami Instagram, Facebook dan Twitter.