• Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us
Travelling Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
Travelling Indonesia
No Result
View All Result
Home Food

Filosofi Spesial dari Sepiring Nasi Goreng

Beno Alfredo by Beno Alfredo
July 11, 2022
in Food
Nasi Goreng

Nasi Goreng - Dok. Travelling Indonesia

Share on FacebookShare on Twitter

Travelling Indonesia – Keberagaman budaya dan tradisi yang tersebar di sekitar 6.000 pulau berpenghuni, tentunya memberi andil besar dalam kehidupan secara umum. Seperti halnya ragam kuliner yang tak terhitung jumlahnya, salah satunya nasi goreng.

Nasi goreng, makanan khas Indonesia yang sudah menjadi menu Internasional. Saking cocoknya di lidah para penikmat kuliner, nasi goreng kerap dijadikan alat eksperimen dari berbagai bahan tambahan dan rempah. Hmm, nikmat ya!

Filosofi sepiring nasi goreng? Seperti apa ya kira-kira. Mungkin Anda tidak pernah berpikir untuk mencari tahu hal-hal bermakna dari olahan nasi goreng. Kali ini Travelling Indonesia akan merangkum berbagai makna yang tersirat dari kuliner terpopular di negeri ini.

Sejarah Nasi Goreng

Berawal dari etnis Tionghoa yang tak biasa membuang nasi sisa, akhirnya setiap ada makanan yang tersisa, mereka memutuskan untuk menggorengnya. Tujuannya supaya makanan tersebut tidak dibuang, namun tetap bisa dikonsumsi, enak dan tetap hangat.

Selain pantang membuang makanan yang tersisa, sebagian orang Tionghoa juga tak suka mengkonsumsi makanan yang sudah dingin. Lalu, dari situ lahir sebuah kebiasaan menggoreng nasi dengan menambahkan beberapa bumbu seadanya.

Memiliki bakat berdagang yang sangat kuat, mengantarkan etnis Tionghoa berkeliling dunia demi berjualan, dan pada akhirnya mereka menetap di negara tersebut.

Meski sudah tak lagi tinggal di negaranya sendiri, namun kebiasaan menggoreng nasi sisa makan pagi atau malam tetap dilakukan. Hingga akhirnya kebiasaan seperti itu lambat laun menular dan diikuti oleh warga pribumi setempat.

Seiring berjalannya waktu, tradisi serta bumbu-bumbu khas dari masyarakat lokal pun perlahan memengaruhi cara pembuatan dan penyajian nasi goreng. Meski demikian, tradisi yang ada dan bumbu-bumbu yang digunakan oleh masyarakat-masyarakat lokal, tetap mempertahankan rasa dan tidak menghilangkan marwah dari nasi goreng itu sendiri.

Kehidupan Terus Berproses

Di mana-mana cara memasak nasi goreng diawali dengan memanfaatkan nasi yang sudah tanak, bukan beras. Ini bermakna bahwa tidak ada hasil yang pasti di dunia ini. Bahkan setiap proses, masih menghasilkan proses yang baru lagi. Artinya kita tidak boleh menyerah dan selalu terus berproses dalam menjalani kehidupan.

Menggali Kreativitas

Nasi goreng terkadang diberi tambahan bawang, cabai, tomat, perancah, sayur, bahkan daging atau telur, tetap dinamakan nasi. Sebenarnya kalau diteliti dengan saksama, nasi goreng hanyalah sebuah nasi yang diberi bumbu dan tambahan bahan secukupnya lalu digoreng. Tidak lebih sulit dibandingkan membuat masakan lain yang justru belum tentu disukai oleh banyak orang.

Namun, kenapa bisa begitu? Kenapa nasi goreng yang sederhana bahan-bahannya, bisa disukai dan digilai oleh banyak orang? Ternyata jawabannya adalah kreativitas.

Tidak Boleh Meremehkan Sesuatu

Hal yang sudah sepatutnya dilakukan adalag tidak meremehkan apapun. Sebab, sifat meremehkan bisa menimbulkan kesombongan yang amat luar biasa. Efek dari kesombongan ini bisa jadi akan menjatuhkan diri kita sendiri, nanti. Dari filosofi sepiring nasi goreng, manusia bisa belajar untuk tidak meremehkan hal-hal kecil di dalam kehidupan.

Rasa Syukur

Sikap bersyukur bisa juga kita terapkan setelah melihat pelajaran dari filosofi sepiring nasi goreng. Hal ini dapat dilihat bahwa dari nasi yang tersisa alias tidak habis, ternyata bisa diolah menjadi masakan dengan cita rasa yang lezat. Kenapa bisa dikaitkan dengan sikap bersyukur? Sebab kalau manusia tidak bersyukur, sudah tentu nasi tersebut akan terbuang sia-sia.

Seperti yang sudah diketahui, nasi goreng tidak hanya terdiri dari nasi saja. Tetapi juga dari olahan bumbu seperti bahan lainnya. Dengan tambahan tersebut, menjadikan nasi goreng sebagai kuliner yang sangat lezat.

Manusia Dituntut Bekerjasama

Hal ini ternyata bisa diterapkan dalam kehidupan. Aneka ragam bahan, dianalogikan sebagai aneka ragam sifat dan karakter manusia. Tidak peduli perbedaan itu, tetapi justru menjadikan perbedaan sebagai sebuah anugerah yang patut disyukuri. Tanpa perbedaan, manusia tidak saling menghargai dan bersatu. Mungkin ini yang dinamakan kolaborasi, dengan melakukan kerja sama kehidupan akan jauh lebih sempurna.

Belajar Berdaptasi

Baik kaya, miskin, tua, muda, anak-anak, dewasa, pria, wanita semua menggemari makanan ini. Nasgor sudah menjadi makanan yang dapat diterima. Karena itu, pribadi yang menyenangkan bisa dimulai dari sikap yang pandai menempatkan atau tahu diri dalam artian pragmatik.

Pepatah bilang, ‘Di kandang kambing mengembik, di kandang harimau mengaum.” Dengan artian, manusia harus terus beradaptasi dengan lingkungan sekitar agar hidup damai sentosa.

Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram https://instagram.com/travellingindonesiacom?igshid=YmMyMTA2M2Y, dan Facebook https://www.facebook.com/groups/392631742735837/?ref=share.

Tags: FilosofiKulinerNasiNasi GorengPeta Wisata IndonesiaTradisiTravelling Indonesia
Previous Post

Berdasarkan Survey, Masyarakat Indonesia Lebih Pilih Liburan Domestik

Next Post

Tradisi Adat Kebo-keboan, Cara Mengusir Hama di Banyuwangi

Related Posts

Babat Gongso, Jejak Tersisa Cheng Ho Dalam Kuliner Semarang
Food

Babat Gongso, Jejak Tersisa Cheng Ho Dalam Kuliner Semarang

May 21, 2025
Rujak Aceh, Kuliner Kaya Rasa di Setiap Suapan
Food

Rujak Aceh, Kuliner Kaya Rasa di Setiap Suapan

May 20, 2025
Sate Bulayak, Perpaduan Khas Bumbu Sasak dan Daun Aren
Food

Sate Bulayak, Perpaduan Khas Bumbu Sasak dan Daun Aren

May 14, 2025
Sajian Tengkleng Sumsum Kambing, Hidangan Kaum Priyayi di Solo
Food

Sajian Tengkleng Sumsum Kambing, Hidangan Kaum Priyayi di Solo

April 9, 2025
Sate Tuna Gorontalo, Kelezatan Laut Kaya Rempah
Food

Sate Tuna Gorontalo, Kelezatan Laut Kaya Rempah

April 8, 2025
Ketupat Kandangan, Harmoni Ketupat dan Ikan Gabus khas Banjar
Food

Ketupat Kandangan, Harmoni Ketupat dan Ikan Gabus khas Banjar

April 4, 2025
Next Post
Tradisi Adat Kebo-keboan, Cara Mengusir Hama di Banyuwangi

Tradisi Adat Kebo-keboan, Cara Mengusir Hama di Banyuwangi

Popular

  • Sayur Besan Khas Betawi, Sajian Spesial Acara Pernikahan

    Sayur Besan Khas Betawi, Sajian Spesial Acara Pernikahan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Artotel Gelora Senayan Usung Hotel Berkonsep Sport, Seni dan Gaya Hidup

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aneka Ragam Kerajinan Tangan Asal Riau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rainbow Rafting, Wisata Khusus Pencinta Tantangan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tari Melinting, Warisan Budaya Kerajaan Lampung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Recent News

Babat Gongso, Jejak Tersisa Cheng Ho Dalam Kuliner Semarang

Babat Gongso, Jejak Tersisa Cheng Ho Dalam Kuliner Semarang

May 21, 2025
Tari Melinting, Warisan Budaya Kerajaan Lampung

Tari Melinting, Warisan Budaya Kerajaan Lampung

May 21, 2025
Mandalika Tawarkan Ajang Bertajuk Pocari Sweat Run Lombok 2025

Mandalika Tawarkan Ajang Bertajuk Pocari Sweat Run Lombok 2025

May 20, 2025
Rujak Aceh, Kuliner Kaya Rasa di Setiap Suapan

Rujak Aceh, Kuliner Kaya Rasa di Setiap Suapan

May 20, 2025
Travelling Indonesia

Follow Us

  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022

No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022