Travelling Indonesia – Pulau Cangkir salah satu pulau kecil nan memesona di Tangerang, Banten. Wisata bahari yang menawarkan pesona hutan bakau, pantai yang indah dan wisata religi ke makam Pangeran Jaga Lautan.
Jika berkunjung ke pesisir utara Kabupaten Tangerang, Banten, pasti akan melihat sebuah pulau berbentuk unik menyerupai cangkir. Dari tampilannya itu, kawasan tersebut dinamai Pulau Cangkir.
Destinasi wisata Pulau Cangkir cocok bagi yang ingin merasakan tiga jenis wisata sekaligus, yakni wisata religi, wisata alam, dan wisata bahari.
Pulau yang memiliki luas 4,5 hektare tersebut kerap ramai pengunjung. Kebanyakan dari mereka melakukan wisata religi dengan aktivitas ziarah. Karena di objek wisata Banten ini terdapat makam dari salah seorang ulama besar.
Makam yang ada di pulau tersebut merupakan makam Pangeran Jaga Lautan. Bernama asli Syekh Waliyuddin, seorang ulama besar yang berasal dari Banten.
Makam itulah yang menjadi daya tarik wisata religi. Hingga banyak mengundang wisatawan domestik tidak hanya dari wilayah Banten, melainkan dari berbagai daerah di Indonesia.
Di luar wisata religi dengan ziarah ke makam tersebut, kawasan yang juga kerap disebut dengan nama Pulau Cangkir Kronjo ini menyimpan panorama hutan mangrove atau bakau yang menawan.
Area mangrove ini tersebar di sepanjang jalur menuju pulau, menambah keindahan lanskap perairan laut yang biru dan jernih.
Saat berkunjung ke pulau di Banten ini, dapat mengamati kehidupan sehari-hari nelayan setempat. Mulai dari merawat kapal hingga mengolah hasil tangkapan. Ada pula galangan untuk membuat atau memperbaiki kapal para nelayan.
Daya Tarik Pulau Cangkir
Masing-masing tempat wisata selalu punya daya tariknya tersendiri yang membuat para wisatawan tertarik untuk datang.
1. Ziarah Makam
Daya tarik yang pertama adalah ziarah makamnya. Di Pulau Cangkir terdapat sebuah makam dari Syekh Waliyuddin yang merupakan seorang ulama besar di Banten.
Beliau adalah anak dari Sultan Hassanudin yang menjadi pemimpin pertama dari Kesultanan Banten serta cucu dari Sunan Gunung Jati.
Syekh Waliyuddin memiliki nama lain yakni Pangeran Jaga Lautan. Sebelum ditemukan, makam dari Syekh Waliyuddin ini berada di tengah- tengah hutan.
Namun, uniknya kondisi makam sangat bersih. Tidak ada dedaunan kering hingga sampah lainnya di atas makam dan sekitarnya.
2. Sumber Mata Air
Selain adanya makam Syekh Waliyuddin, ada juga sumber mata air yang dikeramatkan oleh masyarakat setempat.
Beberapa meter dari makam Syekh Waliyuddin atau tepatnya hanya berjarak sekitar 5-10 meter dari bibir pantai, terdapat sumber mata air dengan dua buah sumur.
Masyarakat setempat menyebut sumur tersebut dengan nama sumur kembar.
Masing-masing sumur diberi nama dengan nama Sulanjani dan Sulanjana. Kedua sumur ini sama-sama memiliki air yang bersih dan jernih.
Banyak wisatawan yang menggunakan air sumur tersebut sebagai air minum atau air yang digunakan untuk berwudhu sebelum memasuki kawasan makam Syekh Waliyuddin.
3. Hutan Bakau
Daya tarik yang terakhir adalah adanya hutan bakau yang bisa dikunjungi saat berwisata ke sini.
Hutan bakau yang ada di sepanjang perairan ini sengaja dibuat untuk mencegah terjadinya abrasi laut. Untuk sampai ke hutan bakau, pengunjung harus menyebrang dengan berjalan kaki melewati jembatan kayu.
Saat sudah tiba di hutan bakau pengunjung akan melihat menjumpai kepiting, udang, hingga aneka burung seperti burung bangau yang hidup bebas berkeliaran.
Tiket & Jam Operasional
Wisata ziarah yang juga termasuk wisata bahari ini memiliki jam buka selama 24 jam sehingga bisa datang kapan saja.
Untuk harga tiket masuknya, tempat ini mematok harga Rp20.000 per orangnya, baik itu anak-anak maupun orang dewasa.
Jika membawa kendaraan pribadi, biaya parkirnya hanya Rp5.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp10.000 untuk kendaraan roda empat.
Fasilitas Pulau Cangkir
Untuk fasilitas yang dimiliki oleh wisata Pulau Cangkir cukup lengkap. Pengunjung bisa menjumpai beberapa fasilitas yang ada di bawah ini:
- Lahan parkir
- Kamar mandi
- Musala
- Gazebo
- Warung
- Penginapan (homestay)
Lokasi & Akses ke Pulau Cangkir
Lokasi Pulau Cangkir sendiri berada di Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten. Berjarak sekitar 25 km dari Tangerang. Perjalanannya dapat memakan waktu kurang lebih 1,5 jam.
Akses menuju pulau ini semakin mudah karena masyarakat membuat jalan penghubung untuk memudahkan para peziarah. Jalur penghubung berupa dek atau jembatan kayu.
Lintasan yang menjadi jalur penghubung utama itu, pembuatannya pada tahun 1995. Hebatnya, jalur penghubung ini merupakan hasil swadaya penduduk setempat dengan pengurus situs ziarah.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami Instagram, Facebook dan Twitter.