Travelling Indonesia – Sarinah, Jakarta yang sejatinya merupakan pusat perbelanjaan, kini Sarinah menjadi destinasi yang hits setelah dibuka kembali sejak 21 Maret 2022.
Sarinah direvitalisasi besar-besaran pada 2020 lalu dan kembali dibuka dengan mengusing tema community mall. Artinya, Sarinah diharapkan menjadi tempat berkumpulnya anak muda dan komunitas.
Selain titik-titik yang menjadi spot foto di Sarinah, pengunjung juga bisa sekadar duduk-duduk dan mengobrol bersama teman di beberapa ruang terbuka.
PT Sarinah adalah anak usaha Aviasi Pariwisata Indonesia yang bergerak di bidang ritel dan perdagangan.
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 17 Agustus 1962 oleh Presiden Republik Indonesia Soekarno. Nama “Sarinah” berasal dari nama pengasuh Soekarno pada masa kecil dan pertama kali digagas olehnya, menyusul lawatannya ke sejumlah negara yang sudah lebih dulu memiliki pusat belanja modern.
Hal ini juga dimaksudkan Soekarno untuk membuat pusat perbelanjaan demi memenuhi kebutuhan rakyat mendapatkan barang-barang murah tetapi dengan mutu yang bagus.
Pada 6 Oktober 2021, Pemerintah Indonesia resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Aviasi Pariwisata Indonesia, sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang aviasi dan pariwisata.
Selama empat bulan terakhir sejak dibuka kembali, Sarinah disebut telah dikunjungi sekitar lima juta orang. Sementara rata-rata kunjungan hariannya mencapai 40.000 orang.
Usai bersolek, bangunan bersejarah itu bertransformasi menjadi destinasi yang tampak lebih modern dan memiliki ruang publik lebih luas. Diketahui sekitar 500 UMKM bergabung di dalamnya.
Sebagai tempat belanja produk-produk UMKM, memungkinkan pengunjung untuk membeli atau sekadar melihat-lihat aneka produk khas daerah.
Mulai dari lantai dasar hingga lantai satu, terdapat berbagai macam gerai batik, produk sepatu dewasa, hiasan rumah, misalnya keramik, bodycare, dan perhiasan.
Kemudian, di lantai dua terdapat gerai-gerai produk lokal yang menjual pakaian, sepatu, kain, tas, dompet, dan kerajinan tangan lainnya, dengan gaya yang sesuai untuk anak-anak dan anak muda.
Sementara itu, furnitur, aksesoris, makanan dan minuman herbal, serta kerajinan khas Indonesia lainnya, seperti wayang atau patung, bisa ditemukan di lantai tiga.
Harganya cukup bervariasi mulai dari Rp15.000 untuk teh herbal, Rp60.000 dompet kecil, hingga ratusan ribu dan jutaan untuk pakaian maupun cendera mata.
Selain UMKM, Sarinah juga kerap digunakan untuk kolaborasi para pekerja seni, penyanyi, dan penari.
Pemerintah akan terus mendorong agar Sarinah juga dibangun di banyak bandara dengan konsep Sarinah Mini.
Sarinah Mini nantinya akan menghadirkan produk-produk UMKM yang telah melalui kurasi. Sehingga, kualitasnya terjamin dan bisa menjadi produk unggulan untuk mengglobal.
Aktivitas di Sarinah
Bagi para pengunjung, banyak dari kelompok muda, Sarinah kerap dijadikan tempat nongkrong atau titik kumpul karena lokasi yang strategis dan memiliki banyak kafe untuk disinggahi.
Setelah memiliki wajah baru, fungsi tersebut rasanya tak berubah. Namun, saat ini banyak pula orang yang datang untuk melakukan aktivitas lainnya, salah satunya berfoto.
Sebab, Gedung Sarinah usai bersolek memang terlihat lebih kekinian dan punya banyak spot cantik atau disebut Instagramable.
Beberapa spot foto yang kerap dituju seperti deretan tangga amphitheater, balkon di skydeck, relief patung, museum, dan galeri foto. Di sana, pengunjung juga bisa belanja produk UMKM dan wisata kuliner.
Layaknya pusat perbelanjaan di Ibu Kota, Sarinah juga menyediakan sejumlah tempat makan.
Tempat makan ini berupa restoran maupun kafe yang tersebar dari lantai dasar hingga lantai tiga dengan cakupan hidangan yang cukup beragam.
Hidangan yang tersedia juga cukup beragam, di antaranya seperti ramen, kopi, roti, burger, daging bakaran, dan sushi.
Dengan adanya sejumlah variasi tempat kuliner, pengunjung tidak perlu khawatir jika ingin beristirahat dan mengisi perut setelah lelah berbelanja atau berkeliling.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami Instagram, Facebook dan Twitter.