Travelling Indonesia – Wisata Gunung Bromo, Jawa Timur akan tutup total pada Rabu (15/6/2022) dalam rangka memperingati Hari Raya Yadnya Kasada.
“Berdasarkan hasil koordinasi dengan sesepuh Tengger, maka kegiatan wisata alam di ODTWA (Objek dan Daya Tarik Wisata Alam) Bromo ditutup total mulai Rabu (15/6/2022) pukul 07.00 WIB sampai dengan Kamis (16/6/2022) pukul 15.00 WIB,” demikian kata Plt Kepala Balai Besar TNBTS Novita Kusuma Wardani dalam siaran resmi.
Adapun penutupan kegiatan wisata dilakukan sebagai bagian dari pelaksanaan rangkaian upacara ritual Yadnya Kasada 2022.
Sebagaimana tertuang dalam Pengumuman nomor PG.357/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/6/2022, penutupan kawasan Bromo dari aktivitas wisata dilakukan di empat titik masuk.
Keempatnya yaitu Desa Ngadisari di Probolinggo, Kecamatan Sukapura, dan dari Pasuruan di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari.
Penutupan juga dilakukan dari wilayah Malang dan Lumajang di pintu masuk Jemplang, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Bromo Ditutup, Upacara Yadnya Kasada Berlangsung Khusyuk
Berdasarkan informasi yang disampaikan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Sarif Hidayat, ini adalah tahun ketiga kawasan Gunung Bromo ditutup untuk umum saat upacara Yadnya Kasada.
Wisata Bromo saat Yadnya Kasada juga ditutup pada 2020, tetapi ritual tetap berjalan, begitu juga pada 2021 lalu.
Sebelum pandemi Covid-19, pada 2019 masyarakat umum boleh berkunjung dan masuk ke kawasan, tapi dampaknya menurut sepuh Tengger itu mengganggu ritual.
Atas koordinasi masyarakat Tengger ke pihak TNBTS, pada 2022 perayaan Yadnya Kasada ditutup untuk kunjungan wisata agar ritualnya makin khusyuk seperti dua tahun belakangan.
Upacara Yadnya Kasada
Sebagai informasi, ritual Yadnya Kasada adalah adalah ritual kurban ke kawah Gunung Bromo yang digelar setahun sekali setiap bulan Kasada hari ke-14 dalam penanggalan kalender tradisional Hindu Tengger.
Aneka persembahan atau sesaji, mulai dari makanan, hasil pertanian hingga ternak seperti ayam dan kambing, dilarung ke kawah sebagai persembahan kepada Dewa Brahma.
Nantinya masyarakat suku Tengger terlebih dulu menggelar doa-doa di Pura Luhur Poten yang berada di kaki Gunung Bromo lalu melarung sesaji ke kawah.
Seluruh masyarakat Tengger itu berkunjung ke kawah Bromo untuk melakukan larung saji, biasanya ada ritual di Pura Poten, pengangkatan Dukun Tengger, ujiannya di situ sebelum ke kawah Bromo, tapi juga sebelum itu di pendopo Desa Ngadisari ada pengukuhan sepuh Tengger dari tokoh masyarakat.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram https://instagram.com/travellingindonesiacom?igshid=YmMyMTA2M2Y, Facebook https://www.facebook.com/groups/392631742735837/?ref=share, dan Twitter https://twitter.com/travell_in?t=lhFS4MS7pr5q0UBGCiZSdA&s=09.