Travelling Indonesia – Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk dapat menjadi alternatif wisata di Jakarta yang menyuguhkan panorama alam mengagumkan.
TWA Mangrove Angke Kapuk, atau lebih dikenal sebagai Hutan Mangrove PIK (Pantai Indah Kapuk), merupakan bagian dari kawasan Hutan Angke Kapuk yang menjadi ekosistem mangrove, serta habitat berbagai jenis burung air.
Kawasan ini seolah menjadi oase di antara barisan gedung-gedung di ibu kota. Saat menjejakkan kaki di kawasan Hutan Mangrove PIK, pengunjung akan bisa menikmati pemandangan sisi lain Jakarta.
Tak hanya Hutan Mangrove, kawasan ini juga menyediakan berbagai fasilitas yang mendekatkan pengunjung dengan alam.
Mulai dari wisata air speedboat, perahu dayung sampan, kano, penanaman mangrove, penginapan, hingga foto prewedding.
Tim Pusat Informasi TWA Mangrove Angke Kapuk, Yossi, mengatakan bahwa kunjungan wisatawan ke tempat wisata ini cenderung stabil selama pandemi. Hal ini karena masyarakat cenderung menyasar wisata outdoor saat pandemi.
“Kalau weekdays, jumlah pengunjung rata-rata 450 orang, kalau weekend 750 orang,” katanya.
Setiap kegiatan di Hutan Mangrove PIK memiliki tarif yang berbeda. Berdasarkan informasi yang disampaikan Yossi, harga tiket masuk bagi pengunjung dewasa mulai dari Rp30.000 saat hari biasa dan mulai dari Rp35.000 saat akhir pekan.
Sementara harga tiket masuk pengunjung anak-anak usia 1-12 tahun mulai dari Rp15.000 pada hari biasa dan Rp20.000 saat akhir pekan.
Sementara itu, warga negara asing (WNA) yang tidak memiliki Kartu Ijin Tinggal Terbatas (Kitas) dikenai tiket masuk mulai dari Rp125.000 pada hari biasa, dan mulai dari Rp175.000 saat akhir pekan.
Selain itu, pengunjung yang membawa kendaraan pribadi juga dibebankan biaya parkir. Rinciannya, tarif parkir kendaraan roda dua mulai dari Rp10.000, roda empat mulai dari Rp20.000, roda enam dan lebih mulai dari Rp100.000.
Bagi pengunjung yang membawa sepeda dikenai biaya mulai dari Rp2.000. Saat ini, belum ada perubahan pada jam operasional Hutan Mangrove PIK.
“Untuk saat ini, kami masih buka seperti biasa pukul 08.00 (WIB) hingga 17.30 WIB,” terangnya.
Selain membayar tiket masuk, pengunjung harus kembali merogoh kocek untuk menikmati sejumlah wahana di Hutan Mangrove PIK.
Bagi wisatawan yang hanya ingin menikmati pemandangan alam di Hutan Mangrove PIK, tentunya dapat berkeliling hanya dengan membayar tiket masuk.
Saat berkeliling, wisatawan akan disuguhi pemandangan hutan mangrove, bahkan bisa melihat matahari terbenam (sunset) dari Hutan Mangrove PIK.
Tour Mangrove
Kegiatan pertama yang bisa dilakukan pengunjung adalah Tour Mangrove. Sesuai namanya, rombongan wisatawan akan diajak untuk menjelajahi kawasan rawa dan hutan didampingi oleh pemandu.
Kegiatan jelajah dilakukan dengan menaiki speedboat selama 30 menit. Lewat Tour Mangrove, wisatawan dapat mengenal ekosistem hutan mangrove terakhir di Jakarta ini.
Untuk mendapatkan pengalaman berharga tersebut, minimal peserta Tour Mangrove adalah empat orang. Setiap orang dikenai tarif mulai dari Rp175.000.
Apabila belum cukup puas, rombongan wisatawan bisa meminta tambahan waktu dengan tarif Rp350.000 per 30 menit. Jika berminat, pengunjung harus melakukan reservasi maksimal H-4 sebelum kunjungan.
Wisata Air
Hutan Mangrove PIK menawarkan beberapa wisata air yang bisa dinikmati pengunjung. Di antaranya speedboat, perahu dayung, dan kano. Dengan mencoba wisata air tersebut, pengunjung bisa menjelajahi area Hutan Mangrove PIK.
Tarif speedboat juga beragam tergantung kapasitas penumpang. Untuk speedboat berkapasitas delapan penumpang, tarifnya mulai dari Rp450.000, enam penumpang Rp l350.000, dan satu orang Rp60.000 (dengan ketentuan minimal empat orang).
Sementara itu, tarif perahu dayung sampan mulai dari Rp100.000, kano kapasitas satu orang Rp50.000, dan kano kapasitas dua orang Rp100.000. Pembelian tiket wisata air Hutan Mangrove PIK bisa dilakukan langsung di tempat (on the spot).
Penanaman Mangrove
Pengelola Hutan Mangrove PIK juga memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk ikut serta dalam melestarikan ekosistem mangrove melalui kegiatan menanam langsung. Kegiatan ini akan dikenai biaya, termasuk tiket masuk ke ekosistem mangrove serta investasi satu pohon mangrove.
Untuk penanaman bibit, dikenai biaya mulai dari Rp15.000, sedangkan penanaman mangrove peduli tarifnya mulai dari Rp100.000 dan penanaman nostalgia mulai dari Rp500.000.
Wisatawan yang ingin mendapatkan pengalaman menanam mangrove harus melakukan pemesanan terlebih dahulu. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh pengunjung berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa, untuk mendekatkan diri dengan alam.
Penginapan
Wisatawan yang ingin merasakan sensasi bangun pagi sembari menikmati panorama hutan mangrove bisa memesan penginapan di Hutan Mangrove PIK.
Jenis penginapan yang ditawarkan beragam, mulai dari rumah tenda, vila, vila bertingkat, hingga rumah bentang. Tarifnya pun berbeda bergantung pada fasilitasnya.
Untuk rumah tenda dapat dinikmati pengunjung dengan tarif per malam mulai dari Rp150.000 pada hari biasa, dan mulai dari Rp200.000 saat akhir pekan. Sementara itu, tarif vila cukup beragam dengan kisaran harga Rp500.000 hingga Rp1,25 juta per malam.
Pengunjung yang ingin menginap di vila bertingkat bisa menyiapkan biaya mulai dari Rp1,1 juta per malam pada hari biasa, dan mulai dari Rp1,25 juta saat akhir pekan.
Lalu, tarif menginap di rumah bentang per malam mulai dari Rp4,5 juta pada hari biasa, dan mulai dari Rp4,8 juta saat akhir pekan.
Harga penginapan tersebut sudah termasuk tiket masuk. Namun, belum memperhitungkan potongan PPN 10 persen dan biaya service 11 persen.
Adapun pemesanan bisa dilakukan melalui layanan pesan kamar hotel online, Reddoorz.
Sewa gedung
Kawasan Hutan Mangrove PIK bisa menjadi pilihan lokasi untuk acara besar, seperti rapat atau gathering kantor. Obyek wisata ini dilengkapi dengan fasilitas gedung serba guna dan pendopo untuk berbagai kegiatan. Tarif sewa gedung serba guna mulai dari Rp3 juta, untuk delapan jam pertama. Sedangkan, harga sewa pendopo mulai dari Rp2 juta, untuk delapan jam pertama.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok.