• Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us
Travelling Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
Travelling Indonesia
No Result
View All Result
Home Food

Kue 8 Jam, Cemilan Legit khas Palembang

Beno Alfredo by Beno Alfredo
January 2, 2023
in Food
Kue 8 Jam khas Palembang

Kue 8 Jam khas Palembang - Dok. Istimewa

Share on FacebookShare on Twitter

Travelling Indonesia – Palembang, Sumatra Selatan punya ciri khas tersendiri terutama mengenai kulinernya. Semua orang tentu tahu pempek yang legendaris. Palembang juga punya menu kue yang khas. Salah satunya adalah kue lapan jam atau kue 8 jam.

Dinamakan kue lapan jam karena memang kue ini membutuhkan waktu pengolahan sekitar 8 jam. Untuk menghasilkan kue berwarna kecokelatan dengan tekstur yang lembut tapi padat ketika digigit, kue ini perlu dibuat dengan cara dikukus selama delapan jam.

Karena tingkat kesulitan dan lamanya proses yang dibutuhkan untuk membuat kue yang bercita rasa khas ini, masyarakat Palembang biasanya hanya memasaknya ketika perayaan penting, seperti Idulfitri. Itu sebabnya, panganan ini cukup sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Palembang.

Kue 8 Jam khas Palembang

Saat ini, kue 8 jam bisa konsumsi oleh siapa saja. Namun, pada masa silam, tidak semua orang bisa menikmati kue ini. Dulu kue ini hanya bisa dinikmati oleh kaum bangsawan.

Untuk membuat kue delapan jam, diperlukan bahan-bahan, seperti telur, mentega, gula, tepung terigu, vanili, dan susu kental manis. Bahan-bahan tersebut dicampur kemudian dikukus selama delapan jam.

Ilustrasi kue 8 jam khas Palembang

Dalam waktu delapan jam tersebut, gula akan membentuk karamel sedangkan telur akan memadat. Kedua bahan ini akan disatukan dalam proses pemanggangan yang dilakukan setelah pengukusan.

Lamanya waktu pengukusan menjadi salah satu yang menyebabkan keunggulan rasa dan tekstur yang dimiliki kue ini. Jika prosesnya kurang dari delapan jam, kue yang dihasilkan akan mudah hancur dan tidak terasa kenyal.

Kue 8 Jam khas Palembang

Biasanya, kue ini disajikan utuh di hadapan tamu. Kue baru dipotong tipis-tipis saat tamu ingin mencicipinya. Kue lapan jam sangat cocok dinikmati bersama segelas kopi atau teh.
Pada 2015, kue lapan jam ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda nasional dari Provinsi Sumatra Selatan.

Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami Instagram, Facebook dan Twitter.

Tags: FoodKue Lapan JamKulinerPalembangPeta Wisata IndonesiaTravelling Indonesia
Previous Post

Menengok Kebun Buah Mangunan Yogyakarta

Next Post

Harga Tiket Berkunjung ke Hutan Mangrove PIK

Next Post
Wisata Mangrove Pantai Indah Kapuk

Harga Tiket Berkunjung ke Hutan Mangrove PIK

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Raja Ampat

Raja Ampat, Pulau Surga di Ujung Papua

February 4, 2023
Bali Pencak Silat Festival 2022, IPSI Bali Reborn

Bali Pencak Silat Festival 2022, IPSI Bali Reborn

December 29, 2022
Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

January 22, 2023
Sulaman Naras Pariaman Menembus Pasar Internasional

Sulaman Naras Pariaman Menembus Pasar Internasional

January 11, 2023
Taman Nasional Taka Bonerate, Terbesar Ketiga di Dunia

Taman Nasional Taka Bonerate, Terbesar Ketiga di Dunia

3
Tak Perlu Pergi Jauh, Bogor Punya Wisata Bertema Eropa

Tak Perlu Pergi Jauh, Bogor Punya Wisata Bertema Eropa

2
Mengulik Tradisi Begawi Adat Lampung

Mengulik Tradisi Begawi Adat Lampung

1
Pali-pali, Menu Sakral Kesultanan Ternate

Pali-pali, Menu Sakral Kesultanan Ternate

1
Kayu Batik, Mengabadikan Goresan Mosaik Alam

Kayu Batik, Mengabadikan Goresan Mosaik Alam

February 5, 2023
Staycation dan Hidden Gems, Jadi Tren Travelling 2023

Staycation dan Hidden Gems, Jadi Tren Travelling 2023

February 5, 2023
Pameran Makanan Pernikahan Berlangsung di Sasana Kriya TMII

Pameran Makanan Pernikahan Berlangsung di Sasana Kriya TMII

February 5, 2023
Tarian Hudoq, Permohonan Kepada Sang Leluhur

Tarian Hudoq, Permohonan Kepada Sang Leluhur

February 4, 2023

Recent News

Kayu Batik, Mengabadikan Goresan Mosaik Alam

Kayu Batik, Mengabadikan Goresan Mosaik Alam

February 5, 2023
Staycation dan Hidden Gems, Jadi Tren Travelling 2023

Staycation dan Hidden Gems, Jadi Tren Travelling 2023

February 5, 2023
Pameran Makanan Pernikahan Berlangsung di Sasana Kriya TMII

Pameran Makanan Pernikahan Berlangsung di Sasana Kriya TMII

February 5, 2023
Tarian Hudoq, Permohonan Kepada Sang Leluhur

Tarian Hudoq, Permohonan Kepada Sang Leluhur

February 4, 2023
Travelling Indonesia

Follow Us

  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022

No Result
View All Result
  • About Us
  • Contact Us
  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Indonesian Tourism Information
  • Indonesian Tourism Website
  • Management
  • Travelling Indonesia

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022