Travelling Indonesia – Khazanah kuliner Nusantara sangat beragam, berasal dari berbagai daerah. Uniknya, deretan makanan tradisional tersebut banyak yang berjenis sama namun namanya berbeda. Seperti makanan Lemeung dari Banten yang mirip Lemang khas Melayu.
Makanan berupa nasi ketan bakar dalam bambu tersebut berasal dari Malingping, salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Wilayah yang berjarak sekitar 74 km dari pusat Kota Rangkasbitung.
Lemeung merupakan makanan asli buatan warga Malingping yang sudah turun-temurun. Bahkan sudah menjadi salah satu ikon kuliner dan oleh-oleh para pendatang yang berkunjung ke Kecamatan Malingping.
Baca:
- Masjid Al Kamil Jadi Primadona Wisata di Sumedang
- Mengenal Megengan, Tradisi Menyambut Bulan Suci Ramadan di Demak
- 3 Kuliner khas Aceh, Hanya Ada Selama Ramadan!
Bahan utama dari kuliner tradisional yang satu ini berupa beras ketan, santan, dan kacang tanah. Bahan tersebut masuk dalam sebatang bambu lalu membakarnya dalam api yang cukup besar. Sama dengan pembuatan lemang yang sudah duluan tenar.
Anda bisa menjumpai para pedagang Lemeung di sekitar pinggian jalan Pasar Malingping. Harganya pun cukup terjangkau, hanya di kisaran Rp25.000 hingga Rp35.000 per batang. Para pedagang itu pun menjual makanan ini yang sudah dalam bentuk potongan dengan harga mulai dari Rp3000 sampai Rp10.000.
Begitu mencicipinya, kalian akan merasakan rasa gurih dari beras ketan yang bercampur santan dan kacang tanah yang renyah. Sangat cocok menemani kalian di saat waktu sarapan ataupun sebagai camilan yang mengenyangkan. Apalagi kalau menyantapnya bersama teh dan kopi, pastinya semakin lengkap rasanya.
Pembuatan Lemeung
Pembuatan makanan khas Banten ini terkenal dengan sebutan “ngaleumeung” yang prosesnya relatif sederhana. Tuangkan beras ketan berbumbu bersama santan kelapa kental ke dalam bambu.
Kemudian bakar Leumeung di perapian. Cara membakarnya harus hati-hati jangan sampai bambu terbakar habis karena isiannya akan menghitam atau gosong.
Bau tutung atau gosong bambu atau duwegan akan memberi aroma khas yang mengundang selera makan. Bumbunya juga sederhana, cukup garam tidak perlu tambah pewangi lain. Karena aroma khas bambu yang terbakar sudah cukup.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok.