• Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us
Travelling Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
Travelling Indonesia
No Result
View All Result
Home Food

Asal-usul Ayam Pop di Rumah Makan Padang

Beno Alfredo by Beno Alfredo
May 31, 2022
in Food
Ayam Pop

Ayam Pop - Dok. Istimewa

Share on FacebookShare on Twitter

Travelling Indonesia – Ayam Pop merupakan salah satu hidangan favorit di rumah makan Padang. Ayam goreng ini biasanya disajikan bersama daun singkong, kacang panjang rebus dan sambal.

Ayam Pop termasuk salah satu bentuk hidangan ayam goreng di rumah makan Padang yang memiliki warna putih pucat setelah dimasak. Bumbu yang digunakan untuk membuat Ayam Pop yaitu bawang putih, bawang merah, jeruk nipis, daun salam, lengkuas dan garam.

Setelah diberi bumbu kemudian Ayam Pop direbus dengan air kelapa dan bawang putih cincang. Setelah itu barulah ayam digoreng dalam minyak panas agar matang sempurna dan menimbulkan tekstur yang renyah. Cara inilah yang menyebabkan Ayam Pop berwarna putih.

Asal-usul Ayam Pop

Sebenarnya asal-usul Ayam Pop belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa sumber mengatakan bahwa kuliner ini berasal dari salah satu restoran di Bukittinggi yaitu Restoran Family Benteng Indah yang telah berdiri sejak 1963.

Pada awalnya restoran ini hanya menjual ayam goreng kering biasa. Suatu hari ketika pesanan mulai banyak, sang pemilik restoran merebus ayam dalam jumlah banyak dalam santan serta cincangan bawang putih lalu digoreng sebentar agar pelanggan tidak menunggu lama.

Sengaja atau tidak, kuliner ayam tersebut kemudian menjadi populer karena bentuknya yang berbeda dari ayam goreng pada umumnya dan memiliki aroma khas dari air kelapa dan rasa yang lebih gurih.

Hidangan ini kemudian menjadi makanan favorit warga keturunan Tionghoa di Bukittinggi kala itu karena Ayam Pop yang berwarna putih pucat terlihat mirip dengan Ayam Hainan yang merupakan hidangan ayam rebus khas Tionghoa.

Dinamai Ayam Pop karena pada masa itu, restoran kerap mengadakan pertunjukan musik dan genre musik yang populer saat itu adalah musik pop, jadilah nama Ayam Pop dipakai hingga sekarang.

Ada juga sumber yang mengatakan bahwa Ayam Pop mulai populer pada 1976. Salah satu restoran populer asal Sumatra Barat yaitu Simpang Raya yang pertama kali mempopulerkan nama ini dengan menyebut hidangan ayam goreng mereka dengan nama Ayam Pop, sehingga beberapa cabang Simpang Raya menambahkan slogan “Istana Ayam Pop” dan dipatenkan menjadi salah satu hidangan utama di restoran tersebut.

Meskipun banyak versi mengenai asal-usul Ayam Pop, hingga saat ini mayoritas restoran masakan Padang kerap menyajikan Ayam Pop sebagai salah satu menu mereka. Tidak hanya restoran lokal, beberapa cabang restoran yang buka di luar Sumatra Barat pun menyertakan Ayam Pop dalam menu restoran mereka. Sehingga, Ayam Pop pun mulai dikenal secara luas.

Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram https://instagram.com/travellingindonesiacom?igshid=YmMyMTA2M2Y, Facebook https://www.facebook.com/groups/392631742735837/?ref=share, dan Twitter https://twitter.com/travell_in?t=lhFS4MS7pr5q0UBGCiZSdA&s=09.

Tags: Asal-usul Ayam PopAyam PopKulinerPadangPeta Wisata IndonesiaSumatra BaratTravelling Indonesia
Previous Post

Hidupkan Sport Tourism, Magelang Gelar Lari Maraton 10 K

Next Post

Jembatan Gantung Terpanjang se-Asia Tenggara Ada di Bandung?

Related Posts

Babat Gongso, Jejak Tersisa Cheng Ho Dalam Kuliner Semarang
Food

Babat Gongso, Jejak Tersisa Cheng Ho Dalam Kuliner Semarang

May 21, 2025
Rujak Aceh, Kuliner Kaya Rasa di Setiap Suapan
Food

Rujak Aceh, Kuliner Kaya Rasa di Setiap Suapan

May 20, 2025
Sate Bulayak, Perpaduan Khas Bumbu Sasak dan Daun Aren
Food

Sate Bulayak, Perpaduan Khas Bumbu Sasak dan Daun Aren

May 14, 2025
Sajian Tengkleng Sumsum Kambing, Hidangan Kaum Priyayi di Solo
Food

Sajian Tengkleng Sumsum Kambing, Hidangan Kaum Priyayi di Solo

April 9, 2025
Sate Tuna Gorontalo, Kelezatan Laut Kaya Rempah
Food

Sate Tuna Gorontalo, Kelezatan Laut Kaya Rempah

April 8, 2025
Ketupat Kandangan, Harmoni Ketupat dan Ikan Gabus khas Banjar
Food

Ketupat Kandangan, Harmoni Ketupat dan Ikan Gabus khas Banjar

April 4, 2025
Next Post
Rengganis Suspension Bridge

Jembatan Gantung Terpanjang se-Asia Tenggara Ada di Bandung?

Popular

  • Sayur Besan Khas Betawi, Sajian Spesial Acara Pernikahan

    Sayur Besan Khas Betawi, Sajian Spesial Acara Pernikahan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nite & Day Hotel Hadirkan Promo Jelang HUT Kota Semarang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Daftar Harga Tiket Timnas Indonesia Vs China, Termurah Rp300 Ribu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Total 6 Ribu Peserta Ramaikan Milo Activ Indonesia Race 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangkrik Genggong, Gaungkan Wisata Budaya Asal Pacitan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Recent News

Babat Gongso, Jejak Tersisa Cheng Ho Dalam Kuliner Semarang

Babat Gongso, Jejak Tersisa Cheng Ho Dalam Kuliner Semarang

May 21, 2025
Tari Melinting, Warisan Budaya Kerajaan Lampung

Tari Melinting, Warisan Budaya Kerajaan Lampung

May 21, 2025
Mandalika Tawarkan Ajang Bertajuk Pocari Sweat Run Lombok 2025

Mandalika Tawarkan Ajang Bertajuk Pocari Sweat Run Lombok 2025

May 20, 2025
Rujak Aceh, Kuliner Kaya Rasa di Setiap Suapan

Rujak Aceh, Kuliner Kaya Rasa di Setiap Suapan

May 20, 2025
Travelling Indonesia

Follow Us

  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022

No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022