Travelling Indonesia – Ada nama baru di lanskap soft brand. Bulan ini, Grup Accor meluncurkan Handwritten Collection yang membidik segmen menengah-atas. Total 12 hotel sepakat bergabung, dengan lima di antaranya dibuka tahun ini.
Soft brand adalah hotel independen yang dinaungi grup hotel waralaba. Pihak hotel bisa mempertahankan kemandiriannya (misalnya punya situs web sendiri), walau di saat yang sama terafiliasi ke jaringan induknya, contohnya dalam hal sistem reservasi, promosi, dan loyalty program.
Hampir semua grup besar memiliki soft brand, kadang lebih dari satu termasuk Accor. Pada 2021, raksasa hotel asal Prancis ini meluncurkan Emblems Collection. Tahun ini, Accor melansir soft brand keduanya, Handwritten Collection.
Baca:
- Taman Nasional Taka Bonerate, Terbesar Ketiga di Dunia
- Soto Padang, Kehangatan Dalam Semangkuk Kuliner Berkuah
- Tari Ratoh Jaroe, Gerakkan Hati Saling Tebar Kebaikan
“Tujuan kami, selain memberikan pengalaman yang benar-benar autentik, adalah mendukung semakin banyaknya pemilik hotel independen dan butik yang ingin meningkatkan profil global mereka,” ujar Alex Schellenberger, CMO Accor, dalam siaran persnya.
Sebagaimana pesaingnya, Handwritten Collection mendambakan hotel-hotel butik yang memiliki keunikan karakter. Namun, berhubung banyak hotel semacam ini telanjur menginduk ke soft brand lain, Accor pun mendekati banyak hotel butik baru.
Beberapa hotel yang sudah sepakat bergabung ke Handwritten Collection ialah Hotel Shanghai Sheshan Oriental, Wonil Hotel Perth, Hotel Morris Sydney, Le Splendid Hotel Lac d’Annecy, serta Le Saint Gervais Hotel.
Hotel-hotel yang menyusul bergabung antara lain Les Capitouls Toulouse Centre, Oru Hub Tallinn, Square Lodge Hotel La Roche sur Yon, Sunrise Premium Resort Hoi An, serta Paris Montmartre Sacré Coeur. Handwritten Collection ditargetkan memiliki portofolio 250 hotel pada 2030.