Travelling Indonesia – Keberadaan kuliner ini biasanya ditemui di pasar-pasar tradisional. Namun seiring waktu keberadaannya makin sulit ditemukan.
Jenang Saren adalah kuliner tradisional yang dikenal di beberapa daerah seperti di Solo, Yogyakarta, dan sekitarnya. Kuliner ini dikenal pula dengan sebutan jenang rempah. Hal ini karena beberapa jenis rempah digunakan sebagai bahan campuran untuk membuat makanan tersebut.
Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa. Salah satu bahan yang tidak biasanya digunakan untuk membuat jenang saren adalah batang padi atau merang.
Baca:
- Sensasi Bertamasya di Hutan Pinus Gunung Pancar Sentul
- Rekor! Penumpang Kereta Cepat Whoosh Mencapai 18.000 Per Hari
- Tari Lumense, Warisan Kesultanan Buton di Sulawesi Tenggara
Makanan ini berwarna hitam pekat. Jenang ini dinamakan “saren” karena warnanya yang hitam legam. Warna hitam ini berasal dari merang yang dibakar.
Jenang saren rasanya manis, legit, dan gurih. Rasa manisnya berasal dari gula Jawa, rasa legitnya berasal dari ketan, sedangkan rasa gurihnya berasal dari kuah santan.
Selain manis dan gurih, ada pula rasanya agak pahit dan hangat. Rasa agak pahit dan hangat ini berasal dari jahe yang digunakan sebagai salah satu bahan pembuatannya.
Selain punya cita rasa yang lezat, jenang saren berkhasiat untuk kesehatan. Beberapa jenis rempah digunakan sebagai bahan campuran.
Semua bahan untuk pembuatannya merupakan bahan-bahan alami tanpa penambahan perasa, pewarna atau pengawet kimia yang tidak baik untuk kesehatan.
Salah satu manfaat jenang saren untuk kesehatan adalah dapat menghangatkan badan karena ada campuran jahe dan cengkihnya.
Di wilayah Solo, jenang saren menjadi makanan yang sudah sangat langka. Banyak orang yang tidak mengenal lagi makanan tersebut. Selain itu, orang yang mengetahui cara membuat makanan ini juga sudah sangat sedikit.
Sedangkan di Jogja, kuliner ini biasa disebut bubur saren. Sama halnya di Solo, di Jogja keberadaan Jenang Saren juga sudah sangat langka. Hidangan ini hanya tersedia di beberapa tempat seperti Njeron Beteng, Pasar Pathuk, dan terkadang di pasar-pasar besar seperti Pasar Kotagede dan Pasar Godean.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter.