• Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us
Travelling Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
Travelling Indonesia
No Result
View All Result
Home Art & Culture

Tari Islami Asal Makassar, Pepe’-pepeka ri Makka

Beno Alfredo by Beno Alfredo
March 10, 2025
in Art & Culture
Tari Islami Asal Makassar, Pepe’-pepeka ri Makka

Tari Pepe’-pepeka ri Makka. (Istimewa)

Share on FacebookShare on Twitter

Travelling Indonesia – Makassar memiliki sejenis tarian api yang bernuansa Islami dan digunakan sebagai sarana dakwah. Tarian itu berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan, namanya Pepe’-pepeka ri Makka.

Selalu menarik jika menelusuri ruang beririsan antara kepercayaan dan seni budaya yang melingkupi kehidupan. Salah satunya berada di Kampung Paropo dan Kampung Sero, Makassar yaitu komunitas yang masih merawat kesenian tersebut.

Tari Pepe’-pepeka ri Makka mirip dengan fire dance di Hawaii ataupun Tarian Api di Bali. Tarian ini merupakan warisan budaya agraris suku Makassar. Pada masa silam, tari api ini merupakan bagian dari ritual pascapanen.

Sejarah Pepe’-pepeka ri Makka

Ilustrasi Pepe’-pepeka ri Makka, Tari Islami Asal Makassar
Ilustrasi Pepe’-pepeka ri Makka, Tari Islami Asal Makassar.

Seiring penyebaran agama Islam di Sulawesi Selatan pada abad ke-17, tari Pepe’-pepeka ri Makka berkembang menjadi permainan rakyat, dan digunakan sebagai media dakwah.

Saat itu, kesenian merupakan sarana dakwah yang umum digunakan agar agama Islam mudah diterima oleh masyarakat lokal di wilayah Nusantara.

Pepe’-pepeka ri Makka berasal dari kata pepe’ yang berarti api, ri berarti di, dan Makka berarti Makkah. Gerakan tarian ini mengilustrasikan kisah Nabi Ibrahim AS, yang atas kehendak Allah SWT, tak mempan dibakar api.

Sedangkan syairnya menggunakan bahasa Bugis-Makassar, berisi tentang kekuasaan dan keagungan Tuhan yang Maha Esa.

Syair Pepe’-pepeka ri Makka

Sedikit gambaran, definisi ini dapat merujuk pada syair lagu yang dilantunkan oleh penari, bunyinya:

Pepe’-pepeka ri Makka, Lanterayya ri Madina, Ayya Allah parombasai natakabbere’ dunia.

Artinya: Api di tanah suci Makkah, Lentera di tanah Madinah, Ya Allah kobarkanlah hingga seluruh dunia bertakbir.

Potongan syair yang mengiringi tarian Pepe’-pepeka ri Makka di atas juga diyakini sebagai sumber kekuatan para penari. Terminologi “kekuatan” pun merujuk pada aspek historis yang melingkupi tarian ini.

Pemaknaan Pepe’-pepeka ri Makka

Konon, ritme-ritme estetik dari gerak hingga syair yang dilantunkan adalah upaya mengilustrasikan kisah Nabi Ibrahim AS, yang atas kehendak Allah, bisa berdamai dengan api, tak terlahap sama sekali.

Penelitian “Pesan Dakwah dalam Pepe’-pepeka ri Makka pada Masyarakat Kampung Paropo, Kota Makassar” mengulas aspek historis hingga simbolik tarian ini dengan menemui informan yang kredibel juga menelusuri banyak literatur.

Penelitian ini menarasikan relasi gerak estetik Pepe’-pepeka ri Makka dan agama mayoritas yang dianut masyarakat Sulawesi Selatan dengan membaca keseluruhan atribut yang digunakan oleh penari dan narasi historis yang membangunnya.

Hasilnya, gerak tubuh para penari Pepe’-pepeka ri Makka berelasi dengan upaya pengungkapan perasaan, maksud, dan pikiran orang-orang Makassar terdahulu yang kompak dan bersemangat dalam memperjuangkan kedaulatan bersama dan dalam upaya menyebarkan agama islam.

Tarian Pepe’-pepeka ri Makka cukup berbeda dengan tarian-tarian pada umumnya. Tarian ini pada dasarnya tidak memiliki pola gerakan dan pola lantai yang paten atau baku dalam setiap penampilannya. Pola teratur yang ditampilkan hanya ditemukan di awal ketika muncul pertama kali lalu berputar-putar sambil bersenandung indah dalam bahasa Makassar.

Metamorfosa tarian Pepe’-pepeka ri Makka yang tadinya lebih banyak besingungan dengan ritual-ritual sakral misalnya dalam maudu’ lompoa (Maulid Nabi Muhammad S.A.W) juga dapat dimaknai sebagai ruang alternatif kreatifitas masyarakat untuk terus menghidupkan identitas kultural mereka.

Meski tarian ini adalah bagian dari pergolakan sejarah kebudayaan di Sulawesi Selatan, namun upayanya untuk terus eksis telah mengonfirmasi narasi kekayaan bahasa keseniaan di Indonesia.

Unsur Magis Pepe’-pepeka ri Makka

Ilustrasi Pepe’-pepeka ri Makka, Tari Islami Asal Makassar

Tari Pepe’-pepeka ri Makka memperlihatkan kekuatan magis yang dimiliki para penarinya dalam menjinakkan api. Para pemain bermain api, tetapi tak merasakan panas. Pakaiannya pun tak terbakar. Ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi yang menyaksikan pertunjukan tersebut.

Para penari mengenakan baju adat. Alat musik pengiring yang digunakan terdiri atas gendang, gambus biola khas Makassar, dan rebana. Selama pertunjukan, seorang penyanyi terus melantunkan syair bernuansa Islami.

Tarian ini berdasarkan adat kebiasan dan sebagai ikon budaya di kampung Paropo yang bersifat tradisional dan dimainkan pada saat menyambut pesta panen dalam acara Attontong Bulang (bulan purnama) dan Maudu’ Lompoa (peringatan Maulid Nabiyyullah Muhammad SAW).

Pertunjukan tradisional ini masih lestari hingga sekarang. Bahkan bisa ditampilkan juga dalam upacara hajatan, seperti sunatan dan perkawinan.

Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami Instagram, Facebook dan Twitter.

Tags: Art and CultureMakassarPepe’-pepeka ri MakkaPeta Wisata IndonesiaSeni dan BudayaSulawesi SelatanTravelling Indonesia
Previous Post

Kelezatan Nasi Bebek Bumbu Hitam, Kuliner Populer Khas Madura

Next Post

Masjid Al Kamil Jadi Primadona Wisata di Sumedang

Related Posts

Belajar Kearifan Lokal Polewali Mandar Melalui Kacaping
Art & Culture

Belajar Kearifan Lokal Polewali Mandar Melalui Kacaping

August 22, 2025
Tari Melinting, Warisan Budaya Kerajaan Lampung
Art & Culture

Tari Melinting, Warisan Budaya Kerajaan Lampung

August 11, 2025
Makna Sakral Tradisi Sayyang Pattuduq di Tanah Mandar
Art & Culture

Makna Sakral Tradisi Sayyang Pattuduq di Tanah Mandar

August 2, 2025
Tari Reogke, Wujud Kritik Bujanganong Terhadap Kekuasaan Raja
Art & Culture

Tari Reogke, Wujud Kritik Bujanganong Terhadap Kekuasaan Raja

June 12, 2025
Tari Busak Baku, Simbol Keindahan dan Harmoni Dayak Lundayeh
Art & Culture

Tari Busak Baku, Simbol Keindahan dan Harmoni Dayak Lundayeh

May 27, 2025
Jangkrik Genggong, Gaungkan Wisata Budaya Asal Pacitan
Art & Culture

Jangkrik Genggong, Gaungkan Wisata Budaya Asal Pacitan

May 15, 2025
Next Post
Masjid Al Kamil Jadi Primadona Wisata di Sumedang

Masjid Al Kamil Jadi Primadona Wisata di Sumedang

Popular

  • Mengenal Kupat Tahu, Kuliner Tradisional Indonesia dan Sejarahnya

    Mengenal Kupat Tahu, Kuliner Tradisional Indonesia dan Sejarahnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Suguhan Mewah dan Natural Karya Rimba by Ayana Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Garang Asem, Jadi Kuliner Primadona di Kudus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Istana Maimun, Hasil Akulturasi 4 Budaya Berbeda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sentra Industri Kulit Kampung Sukaregang Garut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Recent News

Belajar Kearifan Lokal Polewali Mandar Melalui Kacaping

Belajar Kearifan Lokal Polewali Mandar Melalui Kacaping

August 22, 2025
Menelusuri Alam Hijau Megamendung di Kencana Valley

Menelusuri Alam Hijau Megamendung di Kencana Valley

August 21, 2025
Pantai Nirwana, Serpihan Surga di Tanah Buton

Pantai Nirwana, Serpihan Surga di Tanah Buton

August 19, 2025
Babat Gongso, Jejak Tersisa Cheng Ho Dalam Kuliner Semarang

Babat Gongso, Jejak Tersisa Cheng Ho Dalam Kuliner Semarang

August 19, 2025
Travelling Indonesia

Follow Us

  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022

No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022