• Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us
Travelling Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
Travelling Indonesia
No Result
View All Result
Home Art & Culture

Budaya Dayak Hiasi Peringatan Hari Bumi di Denmark

Beno Alfredo by Beno Alfredo
July 11, 2022
in Art & Culture
Budaya Dayak Hiasi Peringatan Hari Bumi di Denmark

Penari Manari Manasai - Dok. KBRI Stockholm

Share on FacebookShare on Twitter

Travelling Indonesia – Budaya Dayak dari Kalimantan tampil dalam peringatan Hari Bumi yang digelar di Kota Malmo, Swedia, Sabtu (23/4/2022).

Acara ini digagas organisasi nirlaba, The Swedish Indonesia Bagus Association atau disingkat Bagus.

Dalam kesempatan ini hadir Rosma Siregar, kepala bidang ekonomi KBRI Swedia, juga Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Denmark, Dewi Savitri Wahab.

Acara yang bertajuk ”Stories and Sounds from Borneo” itu berlangsung selama dua jam di Studiefrämjandet, sebuah lembaga pendidikan Swedia yang telah lima tahun bekerja sama dengan Bagus.

Hans Hansson, ketua Bagus menyatakan, masyarakat Dayak hidup di paru-paru dunia. Selama ribuan tahun mereka hidup secara harmonis dengan hutan. Karena itulah Bagus sangat antusias mempromosikan budaya Dayak. Apalagi tiga perempat wilayah Kalimantan adalah milik Indonesia.

Sayangnya bangsa Swedia lebih mengenal kalimantan sebagai milik negeri tetangga Indonesia.

”Program yang sangat bagus, musiknya bagus juga tari-tariannya memukau. Saya sangat menikmatinya,” kata seorang penonton, warga asli Swedia, Simon Olsson.

Desna Qurratul Aini, perempuan Indonesia yang sedang mendampingi suaminya belajar di Swedia, mengaku banyak belajar dan menambah pengetahuannya tentang Kalimantan.

”Acara yang spektakuler dan menambah wawasan. Saya jadi belajar bagaimana mencintai Indonesia,” katanya.

Acara ini mendapat apresiasi Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Swedia Kamapradipta Isnomo, yang saat itu berhalangan hadir. Ia menyatakan kegembiraannya atas inisiatif Bagus yang menampilkan dan mempromosikan kebudayaan di Kalimantan.

”Terlebih lagi ibu kota baru akan dibangun di sana,” katanya saat berkomunikasi dengan Bagus.

Mengawali acara, sembilan anak Bagus berusia 5-13 tahun membawakan Tarian Gantar. Mereka adalah anak-anak asli Indonesia yang sedang mengikuti orang tuanya bekerja dan bersekolah di Swedia, anak-anak campuran Indonesia-Swedia, juga anak-anak yang berasal dari negara lain.

Puncak acara Stories and Sounds from Borneo, adalah penampilan musik Sape oleh Laetania Belai Djandam. Ia adalah mahasiswi Indonesia berusia 20 tahun yang sedang menempuh pendidikan Kesehatan Masyarakat di Universitas Sheffield, Inggris.

Belai memainkan lagu Lan e dan Leleng yang diiringi tarian oleh Amra Crupic, anggota Bagus. Ia mengakhiri petikan sape-nya dengan mengiringi Nisfi Roisatul Mubarokah, mahasiswi Indonesia di Universitas Lund yang menyanyikan lagu Indonesia Pusaka Lagu ini membuat para penonton Indonesia hening dan rindu Tanah Air.

Belai gadis Dayak yang aktif dalam organisasi Climate Reality Indonesia dengan fasih bercerita, bagaimana kondisi hutan Kalimantan dulu dan kini, serta bagaimana seharusnya melindungi hutan tropis di sana. Belai yang masih belia itu terlihat tak kuasa menahan air matanya, saat menceritakan kondisi hutan dan ancaman kerusakan lingkungan masyarakat Dayak.

Dalam acara ini, Bagus juga bekerja sama dengan para mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Scania, Swedia Selatan.

Selama hampir tujuh menit, para mahasiswa dan mahasiswi Universitas Lund menampilkan Tarian Burung Enggang kreasi yang dinamis dan memukai penonton. Selain itu diiringi permainan piano, para mahasiswa lainnya menyanyikan lagu Cik Cik Periuk dan Ampar Ampar Pisang.

Penonton disuguhi tampilan Tarian Balean Dadas oleh enam anggota Bagus. Tarian ini dibawakan oleh dua orang perempuan asli Indonesia dan teman asal negeri lain yaitu dua warga Thailand, seorang warga Bosnia, dan seorang warga Ekuador.

Acara ditutup dengan Tarian Manari Manasai yang diikuti oleh para penonton dengan menari bersama berkeliling aula pertunjukan. Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Denmark Dewi Wahab pun ikut ambil bagian dalam tarian tersebut.

Tags: BudayaDayakIndonesiaKalimantanSeni
Previous Post

Tahun Ini Gelaran Oceanman Kembali Berlangsung di Bali

Next Post

Alam Memesona Taman Nasional Gunung Rinjani

Related Posts

Tari Lumense, Warisan Kesultanan Buton di Sulawesi Tenggara
Art & Culture

Tari Lumense, Warisan Kesultanan Buton di Sulawesi Tenggara

September 20, 2023
Pelaku Parekraf Meriahkan KTT ke-43 ASEAN Melalui CElebrASEAN Expo 2023
Art & Culture

Pelaku Parekraf Meriahkan KTT ke-43 ASEAN Melalui CElebrASEAN Expo 2023

September 7, 2023
Tampilan Karya Seni Media Berbasis Teknologi di Taman Budaya Mataram
Art & Culture

Tampilan Karya Seni Media Berbasis Teknologi di Taman Budaya Mataram

September 4, 2023
Kejayaan Seni Kethoprak Jepangrejo Dibangkitkan Demi Pelestarian Budaya
Art & Culture

Kejayaan Seni Kethoprak Jepangrejo Dibangkitkan Demi Pelestarian Budaya

August 31, 2023
Tari Serampang Dua Belas, Warisan Budaya Sumatra Utara
Art & Culture

Tari Serampang Dua Belas, Warisan Budaya Sumatra Utara

August 19, 2023
Tradisi Perlombaan Panjat Pinang, Demi Mempertegas Semangat Kemerdekaan
Art & Culture

Tradisi Perlombaan Panjat Pinang, Demi Mempertegas Semangat Kemerdekaan

August 17, 2023
Next Post
Alam Memesona Taman Nasional Gunung Rinjani

Alam Memesona Taman Nasional Gunung Rinjani

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Sajian Barbuka Puasa khas Mediterania di Hotel Episode Gading Serpong

Sajian Barbuka Puasa khas Mediterania di Hotel Episode Gading Serpong

March 24, 2023
Raja Ampat

Raja Ampat, Pulau Surga di Ujung Papua

February 4, 2023
Kelezatan Laksa Bogor dan Sejarah Kuliner Tradisional

Kelezatan Laksa Bogor dan Sejarah Kuliner Tradisional

September 19, 2023
Bukit Doa Kelong, Wisata Religi di Tomohon

Bukit Doa Kelong, Wisata Religi di Tomohon

March 6, 2023
Sajian Kuliner Sate Susu Khas Ramadan Pulau Dewata

Sajian Kuliner Sate Susu Khas Ramadan Pulau Dewata

0
Pantai Tersembunyi di Ujung Barat Pangandaran

Pantai Tersembunyi di Ujung Barat Pangandaran

0
Mandalika Jadi Seri World Superbike 2022

Mandalika Jadi Seri World Superbike 2022

0
Tahun Ini Gelaran Oceanman Kembali Berlangsung di Bali

Tahun Ini Gelaran Oceanman Kembali Berlangsung di Bali

0
Kelezatan Lalampa, Kuliner khas Sulawesi Selatan

Kelezatan Lalampa, Kuliner khas Sulawesi Selatan

September 22, 2023
Eksplorasi Keindahan Alam Pantai Pulau Bidadari di Kepulauan Seribu

Eksplorasi Keindahan Alam Pantai Pulau Bidadari di Kepulauan Seribu

September 22, 2023
AirAsia Buka Rute Penerbangan Banjarmasin-Denpasar

AirAsia Buka Rute Penerbangan Banjarmasin-Denpasar

September 21, 2023
Properti Milik Pan Pacific Segera Hadir di Jakarta

Properti Milik Pan Pacific Segera Hadir di Jakarta

September 21, 2023

Recent News

Kelezatan Lalampa, Kuliner khas Sulawesi Selatan

Kelezatan Lalampa, Kuliner khas Sulawesi Selatan

September 22, 2023
Eksplorasi Keindahan Alam Pantai Pulau Bidadari di Kepulauan Seribu

Eksplorasi Keindahan Alam Pantai Pulau Bidadari di Kepulauan Seribu

September 22, 2023
AirAsia Buka Rute Penerbangan Banjarmasin-Denpasar

AirAsia Buka Rute Penerbangan Banjarmasin-Denpasar

September 21, 2023
Properti Milik Pan Pacific Segera Hadir di Jakarta

Properti Milik Pan Pacific Segera Hadir di Jakarta

September 21, 2023
Travelling Indonesia

Follow Us

  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022

No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022