• Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us
Travelling Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
Travelling Indonesia
No Result
View All Result
Home Food

Gadis Cantik Jadi Sumber Inspirasi Penamaan Dawet Ayu khas Banjarnegara

Beno Alfredo by Beno Alfredo
June 20, 2022
in Food
Dawet Ayu khas Banjarnegara

Dawet Ayu khas Banjarnegara - Dok. Istimewa

Share on FacebookShare on Twitter

Travelling Indonesia – Es yang satu ini menjadi salah satu minuman yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Rasanya yang manis dan segar menjadi teman yang pas saat cuaca panas. Inilah es dawet ayu, minuman khas kabupaten Banjarnegara, salah satu kuliner yang sudah dikenal di penjuru Nusantara.

Dawet Ayu dibuat dengan menggunakan bahan utama tepung beras dan dicampur dengan bahan tambahan seperti daun pandan dan tepung tapioka. Es dawet ayu khas Banjarnegara memang terlihat sama dengan dawet-dawet lainnya namun jika dilihat dari bentuk, dawet ayu Banjarnegara ini terlihat lebih kecil dengan tekstur yang lembut.

Asal usul nama dawet ayu terdapat beberapa versi, di antaranya:

Versi Pertama

Ketua Dewan Kesenian Banjarnegara Tjundaroso mengatakan, dawet Banjarnegara menjadi terkenal awalnya dari lagu yang diciptakan seniman Banjarnegara bernama Bono berjudul ”Dawet Ayu Banjarnegara”. Pada 1980-an, lagu dipopulerkan kembali oleh grup seni calung dan lawak Banyumas, Peang Penjol, yang terkenal di Karesidenan Banyumas pada era 1970-1980-an.

Sejak itu kebanyakan orang di Karesiden Banyumas mengenal dawet asal Banjarnegara dengan julukan dawet ayu. Lirik lagunya sederhana, tetapi mengena. Lagu bercerita tentang seorang adik yang bertanya kepada kakaknya mau piknik ke mana? Jangan lupa beli dawet Banjarnegara yang segar, dingin, dan manis.

Versi Kedua

Ada cerita lain lagi soal kemunculan nama dawet ayu. Berdasarkan cerita tutur turun-temurun, ada sebuah keluarga yang berjualan dawet sejak awal abad ke-20. Generasi ketiga pedagang itu terkenal karena cantik (ayu). Maka, dawet yang dijual pun disebut sebagai sebagai dawet ayu.

Versi Ketiga

Tokoh masyarakat Banyumas, Kiai Haji Khatibul Umam Wiranu. Nama dawet ayu muncul dari pedagang yang bernama Munardjo. Istrinya cantik sehingga dawetnya disebut dawet ayu, dahulu mereka tinggal di Kelurahan Rejasa Banjarnegara.

Perbedaan
Jika es dawet jepara menggunakan sagu aren, maka sedikit berbeda dengan es dawet ayu khas Banjarnegara yang menggunakan tepung beras dan tepung beras ketan.

Cara Pembuatan
Cara membuat dawet ayu larutkan tepung beras ketan dan tepung beras dengan air sedikit demi sedikit sampai air tersisa setengah. Masak sampai mendidih sisa air dengan air daun suji, garam, dan air kapur, matikan api, tuangkan adonan tepung pelan-pelan, aduk rata. Nyalakan kembali api, masak hingga matang dan kental sambil diaduk-aduk, angkat. Saat masih agak panas tuang adonan dawet ke dalam saringan khusus untuk dawet/cendol sambil ditekan-tekan. Tampung dawet dalam wadah berisi air matang dan bongkahan kecil es batu. Setelah mengeras, saring, sisihkan.

Cara menyajikan: Tuang dalam gelas 2 sdm sirop gula merah atau sesuai selera, beri nangka, dawet dan es batu. Lalu tuangkan santan 150-200 cc.

Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram https://instagram.com/travellingindonesiacom?igshid=YmMyMTA2M2Y, Facebook https://www.facebook.com/groups/392631742735837/?ref=share, dan Twitter https://twitter.com/travell_in?t=lhFS4MS7pr5q0UBGCiZSdA&s=09.

Tags: BanjarnegaraBanyumasDawetDawet AyuKulinerLocal FoodMinumanPeta Wisata IndonesiaTravelling Indonesia
Previous Post

Sukses Menggelar Pameran di JIExpo Kemayoran, IIMS Berlanjut ke Surabaya

Next Post

Satu Abad Persaudaraan Setia Hati Terate, PSHT Gelar Rangkaian Acara dari Sabang sampai Merauke

Next Post
Persaudaraan Setia Hati Terate atau PSHT

Satu Abad Persaudaraan Setia Hati Terate, PSHT Gelar Rangkaian Acara dari Sabang sampai Merauke

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Raja Ampat

Raja Ampat, Pulau Surga di Ujung Papua

February 4, 2023
Bali Pencak Silat Festival 2022, IPSI Bali Reborn

Bali Pencak Silat Festival 2022, IPSI Bali Reborn

December 29, 2022
Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

January 22, 2023
Sulaman Naras Pariaman Menembus Pasar Internasional

Sulaman Naras Pariaman Menembus Pasar Internasional

January 11, 2023
Taman Nasional Taka Bonerate, Terbesar Ketiga di Dunia

Taman Nasional Taka Bonerate, Terbesar Ketiga di Dunia

3
Tak Perlu Pergi Jauh, Bogor Punya Wisata Bertema Eropa

Tak Perlu Pergi Jauh, Bogor Punya Wisata Bertema Eropa

2
Mengulik Tradisi Begawi Adat Lampung

Mengulik Tradisi Begawi Adat Lampung

1
Pali-pali, Menu Sakral Kesultanan Ternate

Pali-pali, Menu Sakral Kesultanan Ternate

1
Aston Inn Pandanaran Semarang Suguhkan Mie Celor Buat Pecinta Kuliner

Aston Inn Pandanaran Semarang Suguhkan Mie Celor Buat Pecinta Kuliner

February 6, 2023
Pulau Lakkang, Destinasi Wisata Air di Makassar

Pulau Lakkang, Destinasi Wisata Air di Makassar

February 6, 2023
Kayu Batik, Mengabadikan Goresan Mosaik Alam

Kayu Batik, Mengabadikan Goresan Mosaik Alam

February 5, 2023
Staycation dan Hidden Gems, Jadi Tren Travelling 2023

Staycation dan Hidden Gems, Jadi Tren Travelling 2023

February 5, 2023

Recent News

Aston Inn Pandanaran Semarang Suguhkan Mie Celor Buat Pecinta Kuliner

Aston Inn Pandanaran Semarang Suguhkan Mie Celor Buat Pecinta Kuliner

February 6, 2023
Pulau Lakkang, Destinasi Wisata Air di Makassar

Pulau Lakkang, Destinasi Wisata Air di Makassar

February 6, 2023
Kayu Batik, Mengabadikan Goresan Mosaik Alam

Kayu Batik, Mengabadikan Goresan Mosaik Alam

February 5, 2023
Staycation dan Hidden Gems, Jadi Tren Travelling 2023

Staycation dan Hidden Gems, Jadi Tren Travelling 2023

February 5, 2023
Travelling Indonesia

Follow Us

  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022

No Result
View All Result
  • About Us
  • Contact Us
  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Indonesian Tourism Information
  • Indonesian Tourism Website
  • Management
  • Travelling Indonesia

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022