Travelling Indonesia – Seorang lansia bisa tetap mandiri dan berdaya di usia senja. Bagi mereka yang sudah mengalami gejala demensia atau dikenal dengan pikun di masyarakat awam, harus ditangani dengan tips khusus.
Demensia Alzheimer atau biasa disebut pikun adalah gangguan penurunan fungsi otak yang mempengaruhi emosi, daya ingat, dan pengambil keputusan. Kepikunan seringkali dianggap biasa pada lanjut usia sehingga Alzheimer sering tidak terdeteksi.
Gejala demensia dapat dialami sejak usia muda (early on-set demensia). Deteksi dini membantu Orang Dengan Demensia (ODD) dan keluarganya untuk dapat menghadapi pengaruh psikososial dan penyakit ini dengan lebih baik.
Meski tak dapat dihindari, namun pikun bisa dicegah atau diperlambat datangnya. Berikut 5 cara mempertahankan kesehatan kognitif dan mencegah pikun pada lansia dari GrabHealth powered by Good Doctor.
1. Rutin berolahraga
Penelitian menunjukkan bahwa selain membuat tubuh sehat dan bugar, berolahraga dapat meningkatkan fungsi kerja otak dan memperlambat proses cognitive ageing. Gerakan dalam berolahraga juga melatih otak untuk lebih fokus.
Pada lansia, pilihlah olahraga dengan intensitas rendah hingga sedang seperti berjalan cepat atau jogging. Lakukan olahraga minimal 30 menit selama 3-5 kali seminggu.
2. Perbanyak konsumsi sayur dan protein
Kandungan vitamin dan protein yang ada di dalam sayur dapat mencegah penurunan fungsi kerja otak. Sayuran berwarna hijau seperti brokoli dan bayam mengandung vitamin K yang bertugas memperlambat terjadinya cognitive ageing.
Ikan juga menjadi salah satu rekomendasi makanan yang dapat memperlambat cognitive ageing karena kandungan proteinnya yang tinggi.
3. Hindari alkohol dan merokok
Kandungan alkohol menyebabkan kerusakan otak permanen. Penelitian juga menunjukkan merokok dapat memperbesar risiko demensia bahkan stroke ringan.
4. Jauhi stres
Stres bisa sangat berdampak buruk bagi otak. Kadar hormon stres atau kortisol yang tinggi membuat lebih sulit menarik informasi dari ingatan (me-recall memori).
Karenanya, lansia disarankan untuk menghindari pikiran berat dan macam-macam. Cobalah berbagai cara untuk rileks, seperti meditasi, yoga, atau massage. Bisa juga mencari hobi baru yang menarik dan menyenangkan. Hal ini dapat menstimulasi kerja otak agar terus aktif.
5. Berpuasa
Penelitian menunjukkan bahwa berpuasa rutin 1-2 kali seminggu dapat memperlambat penurunan fungsi kognitif, menghambat peradangan, serta merangsang peremajaan sel termasuk sel-sel di otak.
Puasa telah terbukti memiliki dampak positif untuk mencegah pikun yang berkaitan dengan usia dan penyakit neurodegeneratif, gangguan mood, dan brain fog.
Kelima cara di atas dapat mulai dibiasakan lansia agar terhindar dari pikun. Untuk lebih tahu tentang berbagai masalah kesehatan selanjutnya secara gratis, konsultasikan pada dokter profesional di Good Doctor pada layanan GrabHealth sekarang juga.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok.