• Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us
Travelling Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
Travelling Indonesia
No Result
View All Result
Home Hits

Indonesia Women Paddler Gelar Aksi Bersih di Taman Wisata Alam Angke Kapuk

Austin Devon by Austin Devon
October 28, 2024
in Hits
Indonesia Women Paddler Gelar Aksi Bersih di Taman Wisata Alam Angke Kapuk

Gerakan Bersih Pesisir. (IWP)

Share on FacebookShare on Twitter

Travelling Indonesia – Sejumlah 39 pendayung perempuan yang tergabung dalam komunitas Indonesia Women Paddler (IWP) melakukan aksi bersih “Clean Seas, Clean Mind” di hutan mangrove Taman Wisata Alam Angke Kapuk (TWA-AK), Jakarta Utara, Minggu (27/10).

Dengan berkendara 23 kayak laut single, 2 kayak double, dan 13 Stand Up Paddle (SUP) board, perempuan-perempuan ini mendayung dengan lincahnya, blusukan diantara rimbunan pohon-pohon Mangrove untuk memungut sampah-sampah plastik yang terjebak di antara akar-akar Mangrove.

Tak kurang dari 9 karung dengan berat 85,6 kg sampah plastik berhasil dikumpulkan. Sampah ini nantinya akan dipilah dan diolah, sebelum menjadi residu oleh pihak TWA Angke Kapuk.

Baca:

  • Yogyakarta, Lombok dan Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Terfavorit
  • Resital Sendratari, Ajang Ekspresi Regenerasi Penari Muda di Yogyakarta
  • Kuliner Menggugah Selera di Sukabumi, Wajib Coba Mochi Kekinian

Kegiatan ini bertujuan untuk membantu menjaga ekosistem yang vital bagi keanekaragaman hayati, terutama bagi spesies laut, burung, dan tanaman yang hidup di lingkungan tersebut. Sebagaimana kita ketahui, bahwa Mangrove juga berfungsi sebagai penyangga alami untuk melindungi pesisir dari abrasi dan gelombang besar, sehingga kebersihannya penting untuk kelestarian lingkungan.

Kegiatan ini adalah awal dari gerakan bersih alam yang dilakukan secara kolaboratif bersama komunitas pendayung perempuan yang pada kali ini diwakili oleh komunitas Sea Kayak dan SUP. Melalui aksi nyata ini, komunitas pendayung perempuan berharap bahwa gaungnya akan dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem Mangrove dan mengurangi sampah plastik.

WhatsApp Image 2024 10 28 at 12.49.36 e1730095042110
Tumpukan sampah yang berhasil dikumpulkan.

Kegiatan ini menunjukkan peran langsung perempuan dalam menjaga lingkungan, menginspirasi komunitas lain untuk ikut ambil bagian dalam gerakan hijau dan menjadi simbol pemberdayaan perempuan dalam aksi lingkungan.

Sebagian besar peserta mengalami kesulitan saat mengangkat dan mengeluarkan sampah plastik yang sebagian telah terjerat di akar mangrove yang tumbuh, bahkan terdapat peserta yang terbalik karena menjangkau terlalu jauh dan menarik sampah terlalu kuat. Bagi sebagian peserta, tantangan ini menumbuhkan komitmen dalam diri untuk lebih bijak dalam mengkonsumsi makanan berkemasan plastik.

Hal ini juga menjadi harapan dari salah satu founder IWP, Ammy Kadarharutami Saragih, seorang psikolog yang mengangkat tema “Clean seas, clean mind” untuk kegaitan ini. Dengan tema yang diusung berkenaan dengan peringatan World Mental Health yang jatuh pada 10 October 2024 itu, maka sebelum memulai kegiatan, peserta diajak untuk memahami proses mindfulness. Pemahaman ini, nantinya akan dipraktekkan peserta untuk melakukan penyadaran atas kekuatan diri, selama melakukan pendayungan dan memungut sampah.

Diharapkan, dengan kekuatan diri yang telah disadari, semua peserta dapat mengkontribusikannya dalam upaya-upaya konservasi demi menjaga kelestarian bumi. Kegiatan konservasi yang merupakan bentuk rasa terima kasih pada bumi, pada akhirnya diharapkan dapat membersihkan jiwa para pelakunya.

Menurut Ketua Umum IWP, Tense Manalu, sebagai pendayung perempuan yang dekat dengan air, kami menunjukkan bahwa perempuan memiliki andil besar dalam konservasi alam dan dapat memimpin kegiatan yang bermanfaat bagi ekosistem serta komunitas sekitar. Kegiatan ini juga akan terus berlanjut dengan anggota yang lebih banyak dan daya jangkau yaang lebih jauh seperti Kepualauan Seribu pada tahun mendatang.

WhatsApp Image 2024 10 28 at 12.49.35 scaled e1730095009590
Kegiatan pengumpulan sampah di hutan mangrove Taman Wisata Alam Angke Kapuk.

IWP sendiri adalah komunitas pendayung yang didirikan oleh 6 perempuan dengan berbagai profesi , namun memiliki minat yang sama di kegiatan petualangan. Pada awal 2000-an kelompok ini menggagas komunitas “Female Trekkers for Lupus” dan melakukan ekspedisi pendakian gunung di Indonesia, maupun berbagai negara untuk kampanye penyakit Lupus. Setelah itu, lalu malang melintang sebagai Tim Rafting Divisi Masters Women yang mewakili Indonesia dalam kejuaraan dunia arung jeram untuk divisi Master (usia di atas 40 tahun) dan kemudian meluaskan diri untuk juga menjajal beberapa kegiatan dayung lainnya di luar arung jeram, seperti Sea Kayak, Dragon Boat dan SUP.

Menurut Ir. Ken Savitri Ambarsari, MBA., Direktur PT Murindra Karyalestari selaku Pemegang Perizinan Berusaha Pengusahaan Sarana Jasa Lingkungan Wisata Alam (PB-PSWA) di TWA-AK, sampah yang ada di perairan hutan mangrove TWA-AK merupakan sampah yang terbawa saat pasang surut air laut di utara jakarta. Menyikapi masalah ini, pengelola telah berupaya melakukan pencegahan dengan pemasangan jebakan sampah di kanal yang melewati TWA-AK dan bermuara di Laut Jawa.

Selain itu, pembersihan sampah juga dilakukan secara reguler, namun ketika sampah dari laut terus berdatangan ke kawasan mangrove, pada akhirnya kami mengalami kesulitan dalam membersihkannya. Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi inisiatif IWP yang berkolaborasi dengan The Mangrove Paddle Center TWA-AK dan komunitas pendayung serta pihak lain yang telah melakukan aksi bersih kawasan mangrove di TWA-AK.

Aksi ini mendukung terciptanya kondisi pesisir dan hutan mangrove yang bersih serta sehat sehingga bisa menjadi habita flora fauna dan meningkatkan daya tarik bagi wisatawan. Selain itu gerakan bersih-bersih ini membantu meningkatkan daya tarik ekowisata yang akhirnya dapat mendukung ekonomi lokal sekaligus mempromosikan pariwisata yang bertanggung jawab.

Dengan membersihkan pesisir, gerakan ini berupaya mengurangi sampah plastik yang terbuang ke laut, yang bisa membahayakan hewan laut dan merusak kesehatan ekosistem pesisir. Sampah plastik dapat mengancam biota laut yang menjadikan hutan Mangrove sebagai habitatnya, sehingga kebersihan mangrove sangat penting untuk mendukung keberlanjutan ekosistem. Mangrove adalah penyerap karbon yang sangat efisien dan berperan penting dalam mitigasi perubahan iklim.

Dengan menjaga kebersihan dan kelestariannya, komunitas pendayung perempuan turut berkontribusi dalam melindungi salah satu ekosistem penting yang mampu menyerap emisi karbon dan mengurangi dampak pemanasan global. Melalui gerakan ini, komunitas pendayung perempuan menunjukkan bahwa olahraga dan kepedulian lingkungan dapat berjalan beriringan, menciptakan dampak positif bagi alam, masyarakat, dan diri mereka sendiri sebagai pelaku perubahan.

Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok.

Tags: Gerakan Bersih PesisirIndonesia Women PaddlerPeta Wisata IndonesiaTaman Wisata Alam Angke KapukTravelling Indonesia
Previous Post

Berikut Tarif Baru Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Next Post

Beragam Kuliner Indonesia Terpopuler di Mancanegara

Related Posts

Lontaran Batu Pijar Gunung Lewotobi Capai 4 KM, Trans Flores Zona Merah
Hits

Lontaran Batu Pijar Gunung Lewotobi Capai 4 KM, Trans Flores Zona Merah

April 26, 2025
Jadwal One Way dan Contraflow 4 April 2025
Hits

Jadwal One Way dan Contraflow 4 April 2025

April 4, 2025
Rayakan Ulang Tahun ke-3, SeeJontor FC Gelar Kegiatan Sosial
Hits

Rayakan Ulang Tahun ke-3, SeeJontor FC Gelar Kegiatan Sosial

March 6, 2025
IOF Rescue Gelar Simulasi Tanggap Kebencanaan di IIMS 2025
Hits

IOF Rescue Gelar Simulasi Tanggap Kebencanaan di IIMS 2025

February 15, 2025
Pemprov Bali Larang Gunakan Air Kemasan Plastik
Hits

Pemprov Bali Larang Gunakan Air Kemasan Plastik

February 3, 2025
Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana. (Kemenpar)
Hits

Kemenpar Jajaki Perluasan Kerja Sama Dengan US-ABC

December 5, 2024
Next Post
Sate Ambal, Sajian Kuliner Dari Jalur Daendles Kebumen

Beragam Kuliner Indonesia Terpopuler di Mancanegara

Popular

  • Artotel Gelora Senayan Usung Hotel Berkonsep Sport, Seni dan Gaya Hidup

    Artotel Gelora Senayan Usung Hotel Berkonsep Sport, Seni dan Gaya Hidup

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tape Singkong, Kuliner Tradisional Hasil Fermentasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapal Wisata Tenggelam di Bengkulu, Kemenpar Berikan Himbauan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wings Air Buka Rute Penerbangan Baru di Sumbagsel

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Objek Wisata Pantai Pangandaran Jadi Primadona Sepanjang Libur Waisak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Recent News

Nite & Day Hotel Hadirkan Promo Jelang HUT Kota Semarang

Nite & Day Hotel Hadirkan Promo Jelang HUT Kota Semarang

May 16, 2025
Jangkrik Genggong, Gaungkan Wisata Budaya Asal Pacitan

Jangkrik Genggong, Gaungkan Wisata Budaya Asal Pacitan

May 15, 2025
Daftar Harga Tiket Timnas Indonesia Vs China, Termurah Rp300 Ribu

Daftar Harga Tiket Timnas Indonesia Vs China, Termurah Rp300 Ribu

May 15, 2025
Sate Bulayak, Perpaduan Khas Bumbu Sasak dan Daun Aren

Sate Bulayak, Perpaduan Khas Bumbu Sasak dan Daun Aren

May 14, 2025
Travelling Indonesia

Follow Us

  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022

No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022