• Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us
Travelling Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
Travelling Indonesia
No Result
View All Result
Home Food

Kuliner Tradisional Bali Jadi Simbol Pemersatu

Beno Alfredo by Beno Alfredo
August 4, 2022
in Food
Lawar, Kuliner Tradisonal Bali

Lawar, Kuliner Tradisonal Bali - Dok. Istimewa

Share on FacebookShare on Twitter

Travelling Indonesia – Bali merupakan salah satu provinsi yang cukup populer di Indonesia karena menjadi salah satu aset devisa negara yang cukup tinggi di bidang pariwisata.

Bali, menyimpan segudang kekayaan seni, budaya, alam dan keistimewaan lainnya, tak terkecuali kuliner.

Lawar menjadi jenis makanan tradisional yang bakal Anda temukan dengan sangat mudah di Bali. Tidak hanya pada hari-hari biasa, lawar menjadi sajian wajib ketika dilaksanakan upacara keagamaan oleh masyarakat Hindu Bali.

Setiap umat Hindu memperingati Hari Suci Galungan. Selain melaksanakan sembahyang, umat Hindu di Bali juga biasanya menyantap beberapa makanan khas Bali. Salah satu makanan khas Bali yang populer saat Galungan adalah Lawar.

Dalam pembuatannya, lawar Bali bisa ditemukan dalam berbagai jenis, mulai dari lawar kuwir, lawar belimbing, lawar nangka, lawar merah, lawar putih, dan lain-lain.

Dari sekian banyak jenis lawar tradisional di Bali, ada dua lawar yang familier di kalangan masyarakat lokal Bali. Dua lawar yang dimaksud adalah lawar merah dan lawar putih.

Kedua jenis lawar ini dibuat dengan bahan yang hampir mirip. Hanya saja, lawar merah dibuat dengan tambahan campuran darah hewan. Oleh karena itu, lawar ini terlihat memiliki warna merah mencolok.

Lawar Menjadi Simbol Persatuan

Lawar, Kuliner Tradisonal Bali

Masyarakat tradisional Bali menganggap lawar sebagai makanan pemersatu atau simbol adanya persatuan. Penyebutan lawar sebagai simbol persatuan bukan tanpa sebab.

Alasan utamanya adalah karena lawar merupakan jenis makanan yang diracik dengan begitu banyak bahan-bahan berbeda. Bahan-bahan yang digunakan terutama adalah berbagai jenis sayuran.

Dalam penentuan bahan yang digunakan untuk lawar, masyarakat Bali juga memiliki perhitungan matang. Bahan-bahan yang dipakai untuk membuat lawar, memiliki keterkaitan dengan Catur Dala yang merupakan representasi empat dewa di empat arah mata angin. Bahan-bahan yang digunakan, harus menjadi representasi dari masing-masing dewa tersebut.

Bahan Baku Lawar

Lawar, Kuliner Tradisonal Bali

Apa saja empat bahan yang menjadi simbol empat dewa tersebut? Pertama, Anda bisa menemukan bahan berupa kelapa dengan warna putih yang merupakan representasi dari Dewa Iswara di arah timur.

Selanjutnya, darah yang memiliki warna merah adalah simbol dari Dewa Brahma yang merupakan dewa penguasa di arah selatan. Bumbu dengan warna kuning menjadi wakil dari Dewa Mahadewa di arah barat.

Terakhir, ada warna hitam dari terasi yang merupakan representasi Dewa Wisnu di arah utara.

Cita Rasa Lawar

Lawar, Kuliner Tradisonal Bali

Mengenai cita rasa, lawar juga menjadi simbol atas pengalaman hidup yang dijalani oleh setiap manusia. Ada rasa manis yang didapatkan dari gula merah.

Selain itu, ada pula asin yang berasal dari garam. Lalu, ada rasa asam dari buah asam, pahit yang disertai bau harum dari buah limau, rasa pedas cabai, atau kesan busuk yang bersumber dari terasi. Semua rasa itu bersatu padu menghadirkan cita rasa khas dari lawar.

Lawar, Kuliner Tradisonal Bali

Keberadaan lawar sebagai kuliner tradisional Bali, merupakan penggambaran yang tepat mengenai kondisi dari negara Indonesia.

Jika lawar dinikmati, kuliner tradisional ini terasa enak. Kekurangan dari masing-masing bahan, tertutupi oleh kelebihan dari bahan lain. Kondisi serupa juga bisa didapatkan ketika masyarakat dari berbagai latar belakang bersatu secara padu.

Lawar, Kuliner Tradisonal Bali

Konsumsi lawar juga memiliki khasiat untuk kesehatan. Hanya saja, hal yang perlu diperhatikan, untuk Anda yang sudah memiliki usia lanjut, sebaiknya hindari lawar yang disertai dengan unsur daging.

Untuk mencicipi makanan ini, Anda juga bisa menemukannya di berbagai tempat. Namun, wisatawan yang beragama Islam perlu waspada. Alasannya, karena daging yang digunakan untuk lawar, umumnya adalah daging babi dan penambahan darah hewan atau marus.

Meski begitu, Anda juga tetap bisa menemukan lawar yang dibuat dengan bahan selain daging babi. Sebagai gantinya, daging yang dipakai biasanya daging sapi atau terkadang daging bebek atau kuwir.

Sensasi makan nasi lawar Bali rasanya sulit didapatkan di tempat lain. Uniknya, kuliner ini cocok dimakan kapan saja, saat sarapan, makan siang atau bahkan makan malam.

Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok.

Tags: BaliFoodKulinerLawarPeta Wisata IndonesiaTravelling Indonesia
Previous Post

Mumifikasi, Cara Suku Dani Menghormati Jasad Leluhur

Next Post

Plataran Bromo Semakin Bersolek

Next Post
Plataran Bromo

Plataran Bromo Semakin Bersolek

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Raja Ampat

Raja Ampat, Pulau Surga di Ujung Papua

January 22, 2023
Bali Pencak Silat Festival 2022, IPSI Bali Reborn

Bali Pencak Silat Festival 2022, IPSI Bali Reborn

December 29, 2022
Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

January 22, 2023
Sulaman Naras Pariaman Menembus Pasar Internasional

Sulaman Naras Pariaman Menembus Pasar Internasional

January 11, 2023
Tak Perlu Pergi Jauh, Bogor Punya Wisata Bertema Eropa

Tak Perlu Pergi Jauh, Bogor Punya Wisata Bertema Eropa

2
Mengulik Tradisi Begawi Adat Lampung

Mengulik Tradisi Begawi Adat Lampung

1
Pali-pali, Menu Sakral Kesultanan Ternate

Pali-pali, Menu Sakral Kesultanan Ternate

1
Sajian Kuliner Sate Susu Khas Ramadan Pulau Dewata

Sajian Kuliner Sate Susu Khas Ramadan Pulau Dewata

0
Taman Nasional Taka Bonerate, Terbesar Ketiga di Dunia

Taman Nasional Taka Bonerate, Terbesar Ketiga di Dunia

January 23, 2023
Malabot Tumpe, Upacara Syukuran Telur Maleo

Malabot Tumpe, Upacara Syukuran Telur Maleo

January 23, 2023
Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

January 22, 2023
Promo Spesial Imlek di Ayana Midplaza Jakarta

Promo Spesial Imlek di Ayana Midplaza Jakarta

January 22, 2023

Recent News

Taman Nasional Taka Bonerate, Terbesar Ketiga di Dunia

Taman Nasional Taka Bonerate, Terbesar Ketiga di Dunia

January 23, 2023
Malabot Tumpe, Upacara Syukuran Telur Maleo

Malabot Tumpe, Upacara Syukuran Telur Maleo

January 23, 2023
Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

January 22, 2023
Promo Spesial Imlek di Ayana Midplaza Jakarta

Promo Spesial Imlek di Ayana Midplaza Jakarta

January 22, 2023
Travelling Indonesia

Follow Us

  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022

No Result
View All Result
  • About Us
  • Contact Us
  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Indonesian Tourism Information
  • Indonesian Tourism Website
  • Management
  • Travelling Indonesia

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022