• Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us
Travelling Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
Travelling Indonesia
No Result
View All Result
Home Art & Culture

Pameleon Bolon, Upacara Suci Pemeluk Agama Parmalim

Austin Devon by Austin Devon
January 6, 2023
in Art & Culture
Pameleon Bolon, Upacara Suci Pemeluk Agama Parmalim

Pameleon Bolon, Upacara Suci Pemeluk Agama Parmalim - Dok. Istimewa

Share on FacebookShare on Twitter

Travelling Indonesia – Pameleon Bolon adalah salah satu upacara suci yang dilaksanakan para penganut Ugamo Malim atau Parmalim. Pameleon Bolon adalah ibadah ritual syukuran kehidupan yang dilaksanakan pada bulan ke-Lima (sipaha lima).

Tradisi Pameleon Bolon merupakan peninggalan Raja Sisingamangaraja XII. Upacara ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur terhadap sang pencipta atas berkahnya selama setahun, juga sebagai penghormatan terhadap leluhur. Tradisi ini biasanya dilaksanakan setahun sekali, tepatnya pada bulan kelima menurut kalender masyarakat Batak.

Upacara ini biasanya digelar di Bale Pasogit Desa Huta Tinggi, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara. Tempat itu menjadi pusat penganut Ugamo Malim. Para penganut Ugamo Malim sering menyebut Bale Pasogit adalah Huta Nabadia (tanah suci) bagi mereka.

Butuh beberapa bulan untuk mempersiapkan upacara besar ini. Pada saat memasuki bulan ketiga di kalender Batak, masyarakat sudah bersiap-siap mengumpulkan hasil panen yang mereka dapatkan.

Memasuki bulan keempat, masyarakat mulai mempersiapkan sarana persembahan untuk upacara. Pada bulan kelima, Raja Naipospos akan menentukan hari penyelengaraan Upacara Pameleon Bolon.

Pada saat upacara berlangsung, Parmalim perempuan harus mengenakan kebaya, ulos, sarung, dan rambutnya diharnet. Sedangkan Parmalim laki-laki akan memakai kain putih yang diikat di atas kepala serupa sorban (tali-tali) untuk yang sudah menikah, ulos, dan sarung.

Khusus untuk para pucuk pimpinan Parmalim, memakai ulos yang di atasnya dilapisi kain putih. Sedangkan anak-anak mengenakan sarung dan rambut harus diharnet dengan rapi.

Seluruh umat yang menghadiri prosesi upacara ini tidak boleh memakai alas kaki di sekitar kompleks peribadatan karena tempat tersebut dianggap sakral.

Disiapkan sesajian atau sesembahan yang diletakkan di beberapa lokasi tempat berlangsungnya upacara. Sesembahan yang diberikan antara lain ayam, kambing, ikan yang sudah dimasak, dan jeruk purut di dalam cawan yang sebelumnya sudah didoakan di dalam bale parsantian (rumah ibadah).

Selain itu, masyarakat Parmalim juga menyembelih satu ekor kerbau sebagai simbol dari puncak rasa syukur.

Tidak tertinggal juga pemberian berkat kepada umat melalui tarian budaya suku Batak Toba, yaitu Tor-Tor yang diiringi diiringi alat musik gondang bolon.

Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok.

Tags: Pameleon BolonPeta Wisata IndonesiaSamosirSeni dan BudayaSumatra UtaraTravelling Indonesia
Previous Post

Ada Sheila on 7, Berikut Tiga Konser Musik Sepanjang Januari 2023

Next Post

Ngalau Indah, Wisata Gua Alam di Payakumbuh

Related Posts

Belajar Kearifan Lokal Polewali Mandar Melalui Kacaping
Art & Culture

Belajar Kearifan Lokal Polewali Mandar Melalui Kacaping

August 22, 2025
Tari Melinting, Warisan Budaya Kerajaan Lampung
Art & Culture

Tari Melinting, Warisan Budaya Kerajaan Lampung

August 11, 2025
Makna Sakral Tradisi Sayyang Pattuduq di Tanah Mandar
Art & Culture

Makna Sakral Tradisi Sayyang Pattuduq di Tanah Mandar

August 2, 2025
Tari Reogke, Wujud Kritik Bujanganong Terhadap Kekuasaan Raja
Art & Culture

Tari Reogke, Wujud Kritik Bujanganong Terhadap Kekuasaan Raja

June 12, 2025
Tari Busak Baku, Simbol Keindahan dan Harmoni Dayak Lundayeh
Art & Culture

Tari Busak Baku, Simbol Keindahan dan Harmoni Dayak Lundayeh

May 27, 2025
Jangkrik Genggong, Gaungkan Wisata Budaya Asal Pacitan
Art & Culture

Jangkrik Genggong, Gaungkan Wisata Budaya Asal Pacitan

May 15, 2025
Next Post
Ngalau Indah, Wisata Gua Alam di Payakumbuh

Ngalau Indah, Wisata Gua Alam di Payakumbuh

Popular

  • Wayang Golek, Hiburan Rakyat Budaya Sunda

    Wayang Golek, Hiburan Rakyat Budaya Sunda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Wayang Purwa dan Perkembangan dari Masa ke Masa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Kupat Tahu, Kuliner Tradisional Indonesia dan Sejarahnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lawa Bale, Masakan Khas Bugis di Kabupaten Wajo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gelar Konser di Jakarta, Ini Pesan Jeff Satur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Recent News

Belajar Kearifan Lokal Polewali Mandar Melalui Kacaping

Belajar Kearifan Lokal Polewali Mandar Melalui Kacaping

August 22, 2025
Menelusuri Alam Hijau Megamendung di Kencana Valley

Menelusuri Alam Hijau Megamendung di Kencana Valley

August 21, 2025
Pantai Nirwana, Serpihan Surga di Tanah Buton

Pantai Nirwana, Serpihan Surga di Tanah Buton

August 19, 2025
Babat Gongso, Jejak Tersisa Cheng Ho Dalam Kuliner Semarang

Babat Gongso, Jejak Tersisa Cheng Ho Dalam Kuliner Semarang

August 19, 2025
Travelling Indonesia

Follow Us

  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022

No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022