Travelling Indonesia – Solo dikenal sebagai kota dengan beragam kuliner khas yang menggugah selera, salah satunya tengkleng sumsum kambing. Hidangan legendaris ini terbuat dari tulang kambing berbalut sedikit daging, disajikan dalam kuah rempah yang menggoda.
Tengkleng memiliki ciri khas berupa kuahnya yang lebih encer dibanding gulai, namun tetap kaya rasa dan bumbu. Biasanya, hidangan ini disajikan panas bersama nasi putih yang menjadi pelengkap sempurna.
Sejarah tengkleng sumsum kambing tidak lepas dari masa penjajahan Jepang di Indonesia, ketika kondisi ekonomi rakyat terpuruk. Pada masa itu, masyarakat Solo memanfaatkan tulang dan jeroan kambing yang tersisa dari hidangan kaum priyayi.
Baca:
- Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Pulau Lombok
- Tari Busak Baku, Simbol Keindahan dan Harmoni Dayak Lundayeh
- Sate Tuna Gorontalo, Kelezatan Laut Kaya Rempah
Demi mengolah sisa bahan tersebut, masyarakat berkreasi menciptakan hidangan lezat dengan kuah rempah yang kuat. Campuran bumbu seperti jahe, kunyit, serai, dan pala menghasilkan cita rasa gurih dengan aroma yang khas.
Uniknya, nama “tengkleng” diyakini berasal dari bunyi “kleng-kleng” saat tulang kambing disajikan di piring seng. Sensasi menyantap tengkleng adalah dengan menggigit tulang dan menghisap sumsumnya hingga benar-benar bersih.
Saat ini, tengkleng sumsum kambing menjadi ikon kuliner yang tak tergantikan di Kota Solo. Hidangan ini tidak hanya menawarkan kelezatan, tetapi juga menyimpan cerita perjuangan dan kreativitas rakyat dalam mengolah bahan seadanya.
Bagi pencinta kuliner Nusantara, menikmati tengkleng langsung di Solo memberikan pengalaman rasa yang otentik dan penuh kenangan. Warung-warung tradisional di kota ini tetap mempertahankan resep asli agar cita rasa tengkleng tetap terjaga sepanjang masa.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok.