Travelling Indonesia – Ada beragam alasan yang membuat mata tertuju pada Bali. Pesona wisata Bali memang menggoda. Pantai-pantai berpasir putih, dengan laut biru jernih berombak lembut, ditambah pepohonan kelapa di sekitar pantai serta awan yang penuh pesona menjadi destinasi impian wisatawan lokal maupun mancanegara.
Belum lagi pemandangan indah kawasan perbukitan, persawahan, hingga budayanya yang masih terjaga baik. Selain karena magnet wisatanya, Bali juga dikenal sebagai lokasi perhelatan sejumlah event skala internasional karena memiliki infrastruktur dan fasilitas yang memadai. Salah satunya, pada 2022 ini, Bali dipilih Pemerintah Indonesia sebagai lokasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Tema yang diangkat dalam KTT G20 ini adalah “Recover Together, Recover Stronger” atau “Pemulihan Bersama, Bangkit Bersama”.
Kawasan yang dipilih untuk perhelatan akbar ini adalah Nusa Dua. Di dalam kawasan Nusa Dua terdapat lebih dari 5.000 kamar hotel yang dapat mengakomodasi lebih dari 10.000 orang perwakilan dari berbagai negara.
Fasilitas meeting, incentive, convention, & exhibition (MICE) di Nusa Dua juga cukup lengkap. Terdapat area pameran seluas sekitar 2.700 meter persegi, auditorium, dan hall atau aula utama berkapasitas ribuan orang.
Perhelatan skala dunia tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia selaku tuan rumah. Bagi kawasan Bali, event internasional dapat turut mengangkat pamor Bali sebagai destinasi wisata yang semakin siap menerima kunjungan turis pascapandemi Covid-19.
Dalam perhelatan event dunia, yang mungkin tidak disadari banyak orang, ada pemberian suvenir untuk para peserta usai acara.
Sepertinya sederhana, tetapi bagi masyarakat Bali dan Indonesia, suvenir yang mencerminkan tradisi khas Indonesia besar maknanya sebagai penanda keunggulan handicraft atau kerajinan tangan terampil masyarakat Indonesia.
Dari sekian banyak hasta karya dari Bali, Travelling Indonesia akan merekomendasikan suvenir spesial di Pulau Dewata.
Kain Tenun Bali
Jenis kain yang dimaksud dengan kain Bali tidak hanya kain-kain pantai khas Bali yang berwarna-warni dan bahannya yang adem saat dikenakan. Bali juga memiliki jenis kain tenun tradisional yang diproduksi dengan alat tenun dan menggunakan pewarna alami dari tumbuh-tumbuhan.
Selain kain tenun, ada pula kain batik khas Bali. Ya, batik tidak hanya dimiliki masyarakat Jawa, tetapi di Bali pun ditemukan juga jenis kain berwarna-warni dengan motif batik khas Bali.
Biasanya, kain tradisional ini kerap digunakan masyarakat Bali saat digelar upacara tradisional atau ketika sembahyang di pura. Untuk perhelatan KTT G20 ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) secara khusus telah memesan kain tenun Bali sebagai suvenir dari Desa Tenganan, Karangasem, Bali.
Kerajinan Perak Bali
Peserta KTT G20 juga bisa menemukan kerajinan perak khas Bali di daerah Ubud. Perhiasan perak seperti kalung, gelang, dan anting dengan motif ukiran khas Bali pastinya sangat cantik. Belum lagi terdapat kerajinan perak berbentuk pajangan rumah seperti miniatur alat transportasi yang dibuat penuh detail.
Suvenir yang terbuat dari perak ini tentunya bernilai cukup tinggi. Meskipun demikian, oleh-oleh berupa kerajinan perak khas Bali tentunya lebih bergengsi dan memiliki keindahan tersendiri.
Lukisan Bali
Tidak terhitung jumlah seniman kondang yang berasal dari Bali. Seakan-akan tangan orang Bali sengaja diciptakan untuk membuat karya seni. Lukisan khas Bali pun mudah ditemukan di berbagai lokasi sehingga Anda tidak perlu susah payah mencari.
Lukisan Bali biasanya mudah dikenali. Umumnya menggambarkan pesona pemandangan Bali, baik pantai atau persawahan yang indah. Namun, banyak juga lukisan yang menggambarkan kesenian Bali, seperti penari Bali atau budaya masyarakat Bali lainnya.
Ukiran Bali
Masyarakat Bali dikenal terampil dalam seni pahat dan ukir-ukiran. Perwujudan dari keahlian ini adalah beragam jenis hasta karya, seperti patung, hiasan dinding dengan ukiran, dan berbagai topeng.
Bahan pembuatannya tidak hanya kayu. Pemahat Bali bisa menggunakan bahan lain seperti batok kelapa dan bambu untuk membuat ukiran atau untuk menciptakan beragam jenis benda-benda unik.
Misalnya, peralatan makan-minum dan gantungan kunci. Plakat dengan ukiran khas Bali pada pigura juga kerap menjadi suvenir untuk event internasional.
Kebaya Bali
Ciri lain dari kebaya khas Bali adalah penggunaan selendang yang dililitkan di pinggang. Atau bisa juga selendang ini dijepit dengan bros. Inilah yang membedakan kebaya Bali dengan kebaya Jawa.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram https://instagram.com/travellingindonesiacom?igshid=YmMyMTA2M2Y, Facebook https://www.facebook.com/groups/392631742735837/?ref=share, dan Twitter https://twitter.com/travell_in?t=lhFS4MS7pr5q0UBGCiZSdA&s=09.