Travelling Indonesia – Angeun lada merupakan makanan khas berkuah pedas berwarna merah pekat, perpaduan antara lemak santan yang berisi daging dan jeroan sapi atau kerbau serta beberapa jenis sayuran.
Rasa pedas kuliner khas Banten ini berasal dari cabai. Sedangkan wangi khasnya berasal dari daun walang. Makanan ini sangat cocok dihidangkan ketika masih hangat ditemani nasi putih yang hangat pula.
Sekilas makanan ini mirip sekali dengan gulai yang sama-sama memiliki cita rasa pedas dan gurih. Yang membedakan keduanya adalah racikan bumbunya. Selain itu, angeun lada beraroma wangi menyengat khas daun walang.
Baca:
- Taman Nasional Taka Bonerate, Terbesar Ketiga di Dunia
- Soto Padang, Kehangatan Dalam Semangkuk Kuliner Berkuah
- Tari Ratoh Jaroe, Gerakkan Hati Saling Tebar Kebaikan
Di wilayah Pandeglang dan Banten Selatan, angeun lada merupakan menu wajib yang harus ada saat Hari Raya Idul Fitri, menemani opor dan ketupat. Angeun lada juga sering disajikan pada acara keluarga dan hajatan seperti pernikahan, khitanan, dan lain lain.
Kuliner ini berbahan utama daging dan jeroan sapi atau kerbau serta campuran sayur. Jeroan yang digunakan antara lain limpa, usus, jantung, dan babat. Tak ketinggalan daun walang dan beragam bumbu, seperti bawang merah, kemiri, bawang putih, kencur, dan lain lain.
Pada 2016, pemerintah melalui Kemdikbud menetapkan angeun lada sebagai warisan budaya tak benda Indonesia dari Provinsi Banten.