Travelling Indonesia – Indonesia memiliki berbagai macam kebudayaan yang unik dan beragam, salah satu kebudayaan yang unik tersebut adalah tari melinting.
Tarian ini telah populer sejak agama Islam masuk ke Indonesia. Namun mirisnya, tarian ini belum cukup luas dikenal masyarakat Indonesia. Penasaran dengan sejarah tari melinting?
Tari melinting berasal dari Lampung, dan diperkirakan berkembang sejak agama Islam mendapatkan banyak pengikut di Indonesia. Namun, dalam perkembangannya tarian ini tidak cukup banyak dikenal bahkan dari masyarakat Lampung sendiri.
Baca:
- Sky Lancing Lombok Bakal Jadi Magnet Paralayang Dunia
- Solo Traveling Semakin Diminati Kaum Hawa Sepanjang 2025
- Sajian Tengkleng Sumsum Kambing, Hidangan Kaum Priyayi di Solo
Tari Melinting Lampung merupakan salah satu tari tradisional yang berasal dari daerah Lampung. Tarian ini merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Melinting yang diciptakan oleh Ratu Melinting II pada abad 16.
Tarian ini memiliki makna untuk menunjukkan bagaimana masyarakat bersyukur atas kebahagian yang telah mereka dapatkan. Selain itu, tarian ini juga menggambarkan bagaimana keperkasaan dan keagungan Ratu Meliting dalam memimpin kerajaan pada masa itu.
Sebelum mengalami perubahan penyempurnaan tahun 1958, tari Melinting Lampung multak dimiliki oleh keluarga kerajaan dari Keluarga Ratu Melinting.
Pada mulanya, tarian Melinting hanya boleh dimainkan oleh putra dan putri Ratu Melinting pada saat acara gawi adat keagungan Keratuan Melinting. Penonton tarian ini pun hanya diperbolehkan dari lingkungan kerajaan saja.

Seiring berjalannya waktu, terjadi perubahan pada modifikasi gerak, busana, dan aksesoris hingga pergeseran fungsi dari yang pada awalnya hanya dikonsumsi oleh lingkungan kerajaan menjadi tarian yang dapat ditonton dan ditarikan oleh semua orang. Tarian ini biasanya ditampilkan ketika ada tamu agung yang datang ke Lampung ataupun pada saat upacara adat.
Dalam peragaannya, tarian Melinting menggunakan berbagai iringan musik khas masyarakat Lampung, salah satunya adalah Kalo Bala. Selain Kalo Bala, pengiring tarian ini juga sering memakai gendang, gong, gamelan, rebab, dan berbagai alat musik lainnya.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok.