• Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us
Travelling Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
Travelling Indonesia
No Result
View All Result
Home Art & Culture

Demi Tradisi Penari Pria Tampil Layaknya Wanita

Beno Alfredo by Beno Alfredo
December 18, 2023
in Art & Culture
Demi Tradisi Penari Pria Tampil Layaknya Wanita

Tari Lengger dari Banyumas - Dok. Istimewa

Share on FacebookShare on Twitter

Travelling Indonesia – Tari Lengger merupakan tarian tradisional dan menjadi tradisi yang berasal dari daerah Banyumas, Jawa Tengah.

Tarian Lengger dimainkan oleh dua hingga empat orang laki-laki yang didandani serupa perempuan dengan pakaian khas. Hingga sekarang tarian tradisional tersebut masih sering ditampilkan dalam berbagai kegiatan.

Nama Tari Lengger diambil dari kata “le” yang berarti anak laki-laki dan kata “ger“ yang berarti geger atau ramai.

Sejarah Tari Lengger

lengger lanang banyumas

Dikutip dari buku Lengger Tradisi dan Transformasi (2000) karya Sunaryadi, ada dua kemungkinan munculnya kesenian Lengger. Ada yang menyebutkan kalau Lengger berasal dari Jatilawang, Banyumas. Ada juga yang menyebutkan jika kesenian tradisional tersebut berasal dari Mataram dan masuk ke wilayah Kalibagor, Banyumas pada 1755.

Tari Lengger diperkirakan muncul di Banyumas pada abad ke-18. Di mana pada masa itu Mangkunegaran VII memerintahkan tiga orang sastrawan berkeliling ke Jawa. Kemudian menuliskan kehidupan masyarakat Jawa pada waktu itu.

Ketika berada di Banyumas, sastrawan tersebut menjumpai kesenian Lengger. Kesenian tersebut tertulis pada Serat Centhini.

Adaptasi dari Tarian Ronggeng

Tarian Ronggeng Bugis

Dikutip dari buku Kebudayaan, Idelogi, Revitalisasi, dan Digitalisasi Seni Pertunjukkan Jawa dalam Gawai (2020), dalam tradisi di Banyumas, tari Lengger Lanang diadaptasi dari tarian Ronggeng. Hanya saja Ronggeng dibawakan oleh penari perempuan.

Dalam sejarahnya, Ronggeng merupakan kesenian rakyat untuk ritual bersih desa dan panen dengan menari di punden (tempat yang disakralkan). Seperti halnya tari Bedhaya Kakung di Keraton Yogyakarta, ada alasan mengapa laki-laki yang kemudian menari. Alasannya, karena perempuan tidak selalu dianggap berada dalam keadaan bersih. Ada masa ketika perempuan mengalami menstruasi yang dianggap sedang tidak bersih.

Alasan selanjutnya dalam tradisi Keraton Yogyakarta, perempuan hanya boleh menari di depan raja. Tradisi perempuan menari di depan umum (bukan di depan raja) baru terjadi pada abad ke-20. Pemain yang dipilih pun tidak sembarangan, yakni pemain yang dianggap bersih secara spiritual.

Pertunjukkan Tari Lengger

5df01c6a9cdcb

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemdikbud), dalam pertunjukannya kesenian Lengger terbagi menjadi empat babak atau adegan. Babak pertama adalah Gamyongan, babak kedua babak Lenggeran, babak ketiga adalah Badhutan atau Bodhoran, dan yang terakhir adalah Baladewaan.

Pada babak Lenggeran sering terjadi adanya adegan banceran atau para penonton khususnya laki-laki ikut menari bersama Lengger dengan memberi uang (sawer).

Lengger merupakan istilah Jarwo Dhosok atau gabungan kata yang mempunyai arti. Lengger “Darani Leng Jebule Jengger” yang dapat diartikan bahwa dikira wanita ternyata laki-laki. Sekarang Lengger Banyumasan umumnya ditampilkan oleh kaum hawa, tetapi sebagian daerah masih memiliki Lengger lanang dengan penari laki-laki yang berdandan layaknya perempuan.

Makna Tari Lengger

Lengger Lanang, Kesenian Lintas Gender dari Banyumas yang Coba Dihidupkan Lagi

Kesenian Lengger Banyumasan merupakan sebuah kesenian yang memiliki kesuburan dan religi. Masyarakat Banyumas percaya jika kesenian tersebut mengandung nilai kesuburan. Masyarakat menganggap Lengger adalah “Ana Celeng Gawe Geger” yang artinya pada zaman dahulu ketika musim panen tiba, babi hutan atau celeng dari hutan turun ke lahan pertanian untuk merusak tanaman yang akan dipanen. Sehingga membuat masyarakat gagal panen.

Kemudian masyarakat punya ide untuk mengusir binatang-binatang tersebut dengan berbagai macam tetabuhan dan bunyi-bunyian. Di mana dibunyikan secara bersamaan oleh kaum pria, untuk kaum wanita melakukan gerakan secara spontan dengan melambai-lambaikan tangan ke kanan dan ke kiri untuk mengusir binatang dengan mengikuti alunan musik.

Ritual Khusus

Lengger Lanang dan Kesaksian Otniel Tasman-teraSeni.com

Kegiatan tersebut terus dilakukan hingga menjadi sebuah tradisi dengan lahirnya kesenian Lengger Banyumasan di masyarakat. Dulu sebelum melakukan pertunjukkan, penari akan melakukukan ritual terlebih dahulu seperti, puasa Senin dan Kamis, atau bermeditasi di tempat tertentu.

Itu dilakukan untuk mengundang indang (roh yang merasuki penari Lengger). Seorang yang memperoleh indang dapat menari dan menembang sangat baik tanpa berlatih.

Gerak Tari Lengger

42201923212

Gerak tari Lengger sangat sederhana dan belum ada pakem untuk detail geraknya. Pada dasarnya masyarakat dahulu belum memiliki keterampilan yang khusus, seperti halnya yang disebut Lengger “geleng-geleng, lengang lenggeng gawe geger”.

Untuk busana yang dikenakan yaitu mekak, kain jarik, dan sampur. Pada bagian kepala menggunakan sanggul jawa atau konde dengan perhiasan yang masih sederhana yaitu sisir yang dari belahan tanduk kerbau yang bentuknya menyerupai sirkam. Perhiasan tersebut dahulu disebut dengan cundhuk, kemudian ada menthul dan giwang. Untuk iringan musik gamelan atau lebih spesifik lagi seperangkat alat musik calung.

Tags: Art and CultureBanyumasBudayaJawa TengahKesenianPeta Wisata IndonesiaSeni TariTari LenggerTravelling Indonesia
Previous Post

Wisatawan Boleh Saksikan Ritual Waisak di Candi Borobudur

Next Post

Pencarian Informasi Wisata Meningkat 94 Persen

Related Posts

Tari Melinting, Warisan Budaya Kerajaan Lampung
Art & Culture

Tari Melinting, Warisan Budaya Kerajaan Lampung

August 11, 2025
Makna Sakral Tradisi Sayyang Pattuduq di Tanah Mandar
Art & Culture

Makna Sakral Tradisi Sayyang Pattuduq di Tanah Mandar

August 2, 2025
Tari Reogke, Wujud Kritik Bujanganong Terhadap Kekuasaan Raja
Art & Culture

Tari Reogke, Wujud Kritik Bujanganong Terhadap Kekuasaan Raja

June 12, 2025
Tari Busak Baku, Simbol Keindahan dan Harmoni Dayak Lundayeh
Art & Culture

Tari Busak Baku, Simbol Keindahan dan Harmoni Dayak Lundayeh

May 27, 2025
Belajar Kearifan Lokal Polewali Mandar Melalui Kacaping
Art & Culture

Belajar Kearifan Lokal Polewali Mandar Melalui Kacaping

May 23, 2025
Jangkrik Genggong, Gaungkan Wisata Budaya Asal Pacitan
Art & Culture

Jangkrik Genggong, Gaungkan Wisata Budaya Asal Pacitan

May 15, 2025
Next Post
Pencarian Informasi Wisata Meningkat 94 Persen

Pencarian Informasi Wisata Meningkat 94 Persen

Popular

  • Arsitektur Atraktif Garrya Bianti Yogyakarta

    Arsitektur Atraktif Garrya Bianti Yogyakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Permainan Egrang Bambu, Dolanan Tradisional Anak Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengungkap Keunikan Senjata Tradisional Asal Manado dan Filosofinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kreasi Unik Kipas khas Bali dari Kayu Cendana dan Keistimewaannya!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nilai Estetis Ukiran Gebyok, Sejarah Lahirnya Kreativitas Budaya Jawa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Recent News

Pantai Nirwana, Serpihan Surga di Tanah Buton

Pantai Nirwana, Serpihan Surga di Tanah Buton

August 19, 2025
Babat Gongso, Jejak Tersisa Cheng Ho Dalam Kuliner Semarang

Babat Gongso, Jejak Tersisa Cheng Ho Dalam Kuliner Semarang

August 19, 2025
BSD Secret Zoo, Edukasi Satwa Terbaru Karya Sinar Mas Land

BSD Secret Zoo, Edukasi Satwa Terbaru Karya Sinar Mas Land

August 15, 2025
Menelusuri Alam Hijau Megamendung di Kencana Valley

Menelusuri Alam Hijau Megamendung di Kencana Valley

August 12, 2025
Travelling Indonesia

Follow Us

  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022

No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022