• Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us
Travelling Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
Travelling Indonesia
No Result
View All Result
Home Merchandise

5 Kain Adat Indonesia Beserta Filosofinya

Beno Alfredo by Beno Alfredo
July 8, 2022
in Merchandise
Kain Ulos Indonesia

Kain Ulos Indonesia - Dok. Kemenparekraf

Share on FacebookShare on Twitter

Travelling Indonesia – Indonesia merupakan negara kepulauan yang tak hanya dianugerahi bentangan alam yang sangat memukau, namun juga memiliki kekayaan budaya yang begitu beragam.

Salah satunya bisa kalian lihat dari ragam kain tradisional adat Indonesia di setiap daerah. Baik dilihat dari motif, pola, maupun warnanya, kain-kain tradisional di Indonesia berbeda satu dengan yang lainnya.

Jika kalian berkesempatan berwisata ke daerah ini, jangan lewatkan berburu oleh-oleh kain tradisonal Indonesia dari kunjungan tersebut, karena dengan begitu kalian telah melestarikan seni dan budaya Indonesia.

Selain indah, keunikan ragam kain Indonesia yang diwariskan secara turun temurun ini ternyata menyimpan berbagai filosofi yang mendalam.

Ulos – Simbol Keberkatan

Ilustrasi Kain Adat Indonesia

Pasti Anda sudah tidak asing dengan kain yang satu ini? Ya, kain ulos yang merupakan kain asal suku Batak Sumatra Utara yang sudah sangat terkenal. Secara harfiah, ulos berarti selimut yang menghangatkan badan.

Cara pembuatan ulos ini mirip dengan pembuatan kain songket khas Palembang dengan menggunakan alat tenun bukan mesin. Warna dominan dari kain ini antara lain adalah merah, hitam, dan putih yang dihiasi dengan anyaman benang emas atau perak.

Ada banyak jenis ulos dari Batak Toba, di antaranya adalah ragi hidup, ragih otang, dan sibolang yang biasa dijadikan selendang. Jenis ulos lainnya adalah ulos sadum angkola/ulos godang yang biasanya diberikan orang tua kepada sang anak tercinta dengan harapan, mendatangkan kegembiraan dan berkat bagi keluarga.

Kain Tapis – Simbol Perjalanan Hidup Manusia

Ilustrasi Kain Adat IndonesiaMasyarakat Lampung juga punya kain tenun kebanggaannya, yakni kain tapis. Kain ini merupakan jenis tenunan yang terbuat dari benang kapas serta diberi hiasan sulaman benang emas, benang perak, atau sutera.

Awalnya, kain tapis dibuat sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan hanya dikenakan pada acara-acara adat atau ritual keagamaan. Kini, kain tapis digunakan sehari-hari dan banyak dibuat untuk dijadikan sebagai buah tangan andalan dari Lampung.

Secara simbolis dan filosofi, kain tapis ini memiliki makna yang mendalam. Sebagai contoh, kain tapis dengan motif kapal dianggap sebagai simbol perjalanan hidup manusia. Pasalnya, motif kapal dianggap sebagai kendaraan yang membawa perjalanan kehidupan manusia, mulai dari masa kelahiran, masa anak-anak, remaja, dewasa, masa perkawinan, hingga kematian.

Selain itu, penggunaan kain tapis juga mencerminkan status sosial seseorang dalam masyarakat adat, apakah dia sebagai tokoh adat atau tokoh masyarakat Lampung.

Tenun Gringsing Bali – Simbol Kesehatan

Ilustrasi Kain Adat IndonesiaPernah mendengar mengenai kain gringsing? Kain tradisional yang dibuat oleh Desa Tenganan di Bali ini merupakan satu-satunya kain tenun tradisional Indonesia yang dibuat dengan teknik ikat ganda.

Masyarakat Bali, khususnya di Desa Tenganan, percaya bahwa kain ini memiliki kekuatan magis untuk melindungi mereka dari berbagai macam penyakit. Kata gringsing sendiri berasal dari kata “gring” yang berarti sakit dan “sing” yang berarti tidak, sehingga jika digabungkan bermakna “tidak sakit”.

Menurut mitos Bali, kain gringsing berasal dari kekaguman Indra (Dewa Petir Bali) akan langit malam yang memesona. Dewa Indra kemudian melukiskan apa yang dilihatnya kepada rakyat pilihannya (Tenganan) melalui motif tenunan.

Tenun Ikat Flores – Simbol Persatuan

Ilustrasi Kain Adat IndonesiaKain tenun ikat Flores merupakan salah satu dari sekian banyak wastra nusantara yang bernilai seni tinggi. Keindahan tersebut tentu tak lepas dari rumitnya proses menenun sebuah kain ikat, yang harus melewati setidaknya 20 tahapan dan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Kain tradisional ini diproduksi di beberapa daerah di Flores, di antaranya Maumere, Sikka, Ende, Ngada, Nagekeo, Manggarai, Lio, dan Lembata. Nah, setiap daerah memiliki motif, corak, dan warna yang berbeda yang merepresentasikan ragam suku, adat istiadat, agama, dan kehidupan masyarakat Flores.

Tak hanya mencerminkan keragaman, beberapa pola yang terkandung dalam kain tenun ikat Flores juga syarat akan makna. Misalnya, pola belah ketupat yang menggambarkan persatuan antara pemerintah dan masyarakat.

Jika kalian ingin melihat langsung keindahan tenun ikat ini, coba berkunjung ke Rumah Tenun Baku Peduli. Anda bisa melihat koleksi tenun ikat dengan motif yang unik hingga rumit dan juga mengetahui makna di setiap pola pada kain tenun tersebut.

Bukan cuma itu, pengunjung juga bisa mencoba kesempatan membuat tenun ikat Rumah Tenun Baku Peduli ini berada di Jl. Trans Flores KM 10 Watu Langkas Nggorang, Komodo, Labuan Bajo, Flores.

Tenun Sumba – Simbol dari Nilai Kehidupan Manusia

Ilustrasi Kain Adat IndonesiaSelain keindahan alamnya, Sumbawa juga dikenal dengan keindahan kain tenunnya. Proses membuat kain tradisional di sini masih menggunakan teknik tradisional. Kain ini juga menggunakan pewarna yang diekstrak dari bahan alami, seperti akar mengkudu, serat kayu, dan lumpur.

Setelah diwarnai, dilanjutkan dengan proses pengikatan menggunakan daun gewang, lalu kemudian proses pengeringan. Untuk membuat selembar kain tenun Sumba, setidaknya ada 42 tahapan yang harus dilewati dan bisa memakan waktu hingga tiga tahun. Ya, inilah alasannya kenapa kain tenun dari Sumba dikenal sebagai kain istimewa dan mahal.

Dilihat dari motifnya, kain tenun Sumba tetap mempertahankan motif-motif fauna yang menjadi ciri khasnya. Masyarakat Sumba percaya, bahwa binatang-binatang tertentu layak untuk dijadikan sebagai simbol atau nilai kehidupan manusia. Motif kuda, misalnya melambangkan kepahlawanan, keagungan, dan kebangsawanan karena kuda merupakan simbol harga diri bagi masyarakat Sumba.

Motif lain, seperti buaya dan naga menggambarkan kekuatan dan kekuasaan raja, motif ayam melambangkan kehidupan wanita, dan motif burung, umumnya kakatua, melambangkan persatuan.

Keistimewaan kain tenun Sumba tidak berhenti sampai di situ. Kain ini pun dianggap sakral oleh masyarakat setempat, sehingga dipakai dalam setiap momen-momen penting, seperti menyambut kelahiran, pernikahan, bahkan ritual penguburan.

Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami Instagram, Facebook dan Twitter.

Tags: AdatBaliBatakBuah TanganBudayaFilosofiFloresKain TradisionalLampungMerchandiseOleh-olehSumba
Previous Post

Deretan 10 Museum Termahal di Indonesia

Next Post

Rendang khas Minang Siratkan 4 Unsur Utama

Related Posts

Totopong, Tutup Kepala ‘Si Kabayan’ Ala Masyarakat Sunda
Merchandise

Totopong, Tutup Kepala ‘Si Kabayan’ Ala Masyarakat Sunda

January 7, 2025
Keunikan Tas Koja, Karya Seni Asal Suku Baduy
Merchandise

Keunikan Tas Koja, Karya Seni Asal Suku Baduy

December 12, 2024
Galery Komodo Gift Store, Pusat Cendera Mata Khas NTT
Merchandise

Galery Komodo Gift Store, Pusat Cendera Mata Khas NTT

October 28, 2024
Anyaman Daun Pandan khas Arborek di Raja Ampat
Merchandise

Anyaman Daun Pandan khas Arborek di Raja Ampat

June 29, 2024
Industri Merchandise Lokal, Perkuat Sektor Parekraf Indonesia
Merchandise

Industri Merchandise Lokal, Perkuat Sektor Parekraf Indonesia

December 18, 2023
Kipas Kayu Cendana
Merchandise

Kreasi Unik Kipas khas Bali dari Kayu Cendana dan Keistimewaannya!

December 15, 2023
Next Post
Ilustrasi Rendang

Rendang khas Minang Siratkan 4 Unsur Utama

Popular

  • Artotel Gelora Senayan Usung Hotel Berkonsep Sport, Seni dan Gaya Hidup

    Artotel Gelora Senayan Usung Hotel Berkonsep Sport, Seni dan Gaya Hidup

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tape Singkong, Kuliner Tradisional Hasil Fermentasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapal Wisata Tenggelam di Bengkulu, Kemenpar Berikan Himbauan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wings Air Buka Rute Penerbangan Baru di Sumbagsel

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Objek Wisata Pantai Pangandaran Jadi Primadona Sepanjang Libur Waisak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Recent News

Nite & Day Hotel Hadirkan Promo Jelang HUT Kota Semarang

Nite & Day Hotel Hadirkan Promo Jelang HUT Kota Semarang

May 16, 2025
Jangkrik Genggong, Gaungkan Wisata Budaya Asal Pacitan

Jangkrik Genggong, Gaungkan Wisata Budaya Asal Pacitan

May 15, 2025
Daftar Harga Tiket Timnas Indonesia Vs China, Termurah Rp300 Ribu

Daftar Harga Tiket Timnas Indonesia Vs China, Termurah Rp300 Ribu

May 15, 2025
Sate Bulayak, Perpaduan Khas Bumbu Sasak dan Daun Aren

Sate Bulayak, Perpaduan Khas Bumbu Sasak dan Daun Aren

May 14, 2025
Travelling Indonesia

Follow Us

  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022

No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022