Travelling Indonesia – Pada era 80-an group seni kethoprak Desa Jepangrejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah sangat dikenal dan laris dalam berbagai acara baik di dalam atau di luar desa setempat.
Namun seiring berjalannya waktu, group seni kethoprak Jepangrejo surut dalam kiprahnya berkesenian. Pamornya pun memudar bersaing dengan kembang maraknya seni pertunjukan lainnya.
Sebagian seniman kethoprak Jepangrejo beralih profesi lain, bahkan sebagian lagi masih bertahan meski harus bergabung dengan group lainnya di luar Desa Jepangrejo.
Baca:
- Kemegahan Pullman Lombok Merujani Mandalika Beach Resort
- Menyingkap Keindahan Pulau Cinta di Gorontalo
- Mie Aceh, Kelezatan Kuliner Tradisional dari Tanah Rencong
Melihat potensi dan kondisi seperti itu, Pemerintah Desa Jepangrejo berusaha mendorong dan membangkitkan kembali semangat para seniman kethoprak. Salah satunya ditampilkan pada peringatan HUT ke-78 RI di depan balai desa Jepangrejo, Senin (28/8) malam.
“Malam ini kita tampilkan seni kethoprak Jepangrejo pada acara peringatan HUT ke-78 RI. Mari kita bangkitkan kembali kejayaan kethoprak Jepangrejo, ditampilkan lagi, sekaligus sebagai upaya pelestarian seni budaya di desa Jepangrejo, malam ini kita kemas dalam kethoprak humor,” kata Kades Jepangrejo Sugito.
Kades Jepangrejo mengungkapkan, sejatinya salah satu potensi seni budaya yang dimiliki di Jepangrejo tidak hanya seni kethoprak, tetapi ada wayang kulit, wayang golek dan lainnya. Bahkan di desa Jepangrejo telah melahirkan sejumlan pesinden berbakat.
“Hanya saja group seni kethoprak Jepangrejo yang dulu sangat dikenal, beberapa tahun sudah tidak eksis lagi, sehingga perlu dibangkitkan lagi, apalagi malam hari ini ada sejumlah perangkat desa dan guru SD yang ikut main pentas seni kethoprak,” jelasnya.
Group Seni Kethoprak Sri Kawedar pimpinan Sutaji, memukau ratusan penonton dengan cerita Suminten Edan.
“Wah senang sekali, bisa nonton kethoprak Jepangrejo lagi. Dulu kethoprak Jepangrejo sangat jaya dan terkenal, saya sering nonton kalau ada orang punya gawe nanggap kethoprak. Ini sambil nostalgia, terimakasih Pemdes Jepangrejo,” kata Surip, warga desa Jepangrejo.
Dirinya berharap, masa kejayaan seni kethoprak Jepangrejo kembali bersinar dan diminati masyarakat.
Hal senada disampaikan Kasturi, warga desa Jepangrejo lainnya. Harapannya, melalui pertunjukan seni kethoprak malam itu, bisa direspon baik oleh masyarakat, khususnya generasi muda. Sehingga kedepan eksistensi seni kethoprak Jepangrejo terus berlanjut.
Sementara itu pimpinan group seni kethoprak Sri Kawedar Jepangrejo, Sutaji mengaku bersyukur karena Pemdes Jepangarejo peduli dan perhatian kepada nasib seni kethoprak. Sutaji sendiri adalah salah satu senior seniman kethoprak dan dalang wayang golek asli Desa Jepangrejo.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok.