• Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us
Travelling Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
Travelling Indonesia
No Result
View All Result
Home Art & Culture

Memaknai Subak, Sistem Persawahan di Pulau Dewata

Beno Alfredo by Beno Alfredo
July 12, 2023
in Art & Culture
Memaknai Subak, Sistem Persawahan di Pulau Dewata

Hamparan sawah di Bali. (Istimewa)

Share on FacebookShare on Twitter

Travelling Indonesia – Bali memang pulau yang penuh dengan pesona keindahan. Hampir di setiap sudut pulau, pesona keindahan tersebut dapat dengan mudah ditemukan.

Mulai dari keindahan daerah pantai, pedesaan, perkotaan, hingga aliran kepercayaan yang seakan-akan tidak pernah berhenti menarik perhatian untuk terus dikagumi. Tidak heran banyak orang yang jatuh hati kepada pulau indah ini.

Salah satu tempat yang banyak menarik perhatian orang untuk datang ke Bali adalah area persawahannya. Dan, ketika kita sudah berada di area persawahan ini, kita akan berkenalan secara langsung dengan Subak.

Baca:

  • Sate Klathak Pak Pong, Sate Legendaris di Yogyakarta
  • Pulau Pari Kepulauan Seribu, Surga Tersembunyi di Tengah Laut
  • Ritual Karia, Tradisi Pingitan Para Gadis Muna

Bagi mereka yang mendalami ilmu pertanian sudah pasti tidak akan asing lagi ketika mendengar kata Subak. Subak inilah yang membuat pulau Bali dikenal memiliki area persawahan dengan sistem irigasi yang baik.

Banyak peneliti yang datang, baik dari dalam negeri ataupun luar negeri, untuk mempelajari lebih jauh tentang Subak ini. Salah satunya adalah John S. Amber (1990) yang menyatakan bahwa Subak sebagai prinsip pengolahan irigasi yang unggul dan maju.

Namun, walaupun diakui oleh banyak orang, tidak semua orang bisa menjalankan sistem Subak. Sistem ini memiliki beberapa ketentuan yang tidak banyak diketahui orang. Misalnya, pelaksanaannya diatur oleh sebuah kelompok masyarakat yang terdiri atas para pemangku adat.

Sebab, dalam masyarakat Bali, sistem ini terkait erat dengan kebudayaan dan tradisi setempat. Inilah mengapa ketika kita berkunjung ke area Subak, terkadang diadakan acara-acara adat. Baik acara adat yang dilakukan perseorangan ataupun yang dilakukan dengan bersama-sama.

Selain dikelola oleh sebuah kelompok, bentuk dari Subak juga sarat akan ajaran-ajaran Hindu. Bentuknya yang tersusun ke bawah dan menggunakan sifat dasar air yang mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang rendah seakan-akan menggambarkan kasta-kasta yang ada pada ajaran Hindu. Petak sawah yang berada di bawah tidak akan bisa mendapatkan aliran air jika petak sawah di atasnya tidak mengalirkan air.

Sistem Subak
Sistem subak di persawahan Bali.

Petak sawah dalam sistem Subak saling terhubung dan saling tergantung satu sama lain. Sama seperti kasta Brahmana yang menjadi sosok penting bagi kasta-kasta yang berada di bawahnya dalam ajaran Hindu.

Banyak ilmuwan dalam ataupun luar negeri yang telah mempelajari kearifan lokal pada sistem Subak. Satu di antaranya yang mendapat menarik perhatian umum adalah penelitian yang dilakukan oleh J. Lansing. Yang menyatakan pentingnya sistem irigasi tradisional Bali.

Pada 1987, Lansing bekerja sama dengan petani-petani Bali untuk mengembangkan model komputer sistem irigasi Subak. Melalui penelitian yang dilakukannya, ia membuktikan keefektifan Subak serta pentingnya sistem ini. Dan, baru pada tahun 2012, UNESCO menyatakan bahwa Subak (Bali Culture Landscape) sebagai situs warisan dunia pada sidang pertama mereka yang dilaksanakan di Saint Petersburg, Rusia.

Dari Subak kita dapat mendapatkan sebuah pelajaran bahwa alam semesta sebenarnya sudah menyediakan seluruh kebutuhan manusia. Hanya tinggal manusianya saja yang dapat mengolahnya atau tidak.

Subak termasuk salah satu warisan leluhur yang masih dipertahankan masyarakat Bali karena terbukti ampuh menyelesaikan permasalahan yang mereka temui dalam pertanian.

Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok.

Tags: BaliPeta Wisata IndonesiaSeni dan BudayaSubakTravelling Indonesia
Previous Post

Cagar Alam Pananjung, Wisata Primadona di Pangandaran

Next Post

Malang Gelar Ajang Sport Tourism Bertajuk MS Glow Marathon 2023

Related Posts

Jangkrik Genggong, Gaungkan Wisata Budaya Asal Pacitan
Art & Culture

Jangkrik Genggong, Gaungkan Wisata Budaya Asal Pacitan

May 15, 2025
Festival Tabuik, Upacara Adat Minangkabau di Pantai Pariaman
Art & Culture

Festival Tabuik, Upacara Adat Minangkabau di Pantai Pariaman

April 18, 2025
Alat Musik Rebab, Kesenian Betawi Warisan Budaya Timur Tengah
Art & Culture

Alat Musik Rebab, Kesenian Betawi Warisan Budaya Timur Tengah

April 16, 2025
Tari Melinting, Warisan Budaya Kerajaan Lampung
Art & Culture

Tari Melinting, Warisan Budaya Kerajaan Lampung

April 15, 2025
Tari Busak Baku, Simbol Keindahan dan Harmoni Dayak Lundayeh
Art & Culture

Tari Busak Baku, Simbol Keindahan dan Harmoni Dayak Lundayeh

April 8, 2025
Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Pulau Lombok
Art & Culture

Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Pulau Lombok

April 7, 2025
Next Post
Malang Gelar Ajang Sport Tourism Bertajuk MS Glow Marathon 2023

Malang Gelar Ajang Sport Tourism Bertajuk MS Glow Marathon 2023

Popular

  • Artotel Gelora Senayan Usung Hotel Berkonsep Sport, Seni dan Gaya Hidup

    Artotel Gelora Senayan Usung Hotel Berkonsep Sport, Seni dan Gaya Hidup

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tape Singkong, Kuliner Tradisional Hasil Fermentasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapal Wisata Tenggelam di Bengkulu, Kemenpar Berikan Himbauan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wings Air Buka Rute Penerbangan Baru di Sumbagsel

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Objek Wisata Pantai Pangandaran Jadi Primadona Sepanjang Libur Waisak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Recent News

Nite & Day Hotel Hadirkan Promo Jelang HUT Kota Semarang

Nite & Day Hotel Hadirkan Promo Jelang HUT Kota Semarang

May 16, 2025
Jangkrik Genggong, Gaungkan Wisata Budaya Asal Pacitan

Jangkrik Genggong, Gaungkan Wisata Budaya Asal Pacitan

May 15, 2025
Daftar Harga Tiket Timnas Indonesia Vs China, Termurah Rp300 Ribu

Daftar Harga Tiket Timnas Indonesia Vs China, Termurah Rp300 Ribu

May 15, 2025
Sate Bulayak, Perpaduan Khas Bumbu Sasak dan Daun Aren

Sate Bulayak, Perpaduan Khas Bumbu Sasak dan Daun Aren

May 14, 2025
Travelling Indonesia

Follow Us

  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022

No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022