• Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us
Travelling Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
Travelling Indonesia
No Result
View All Result
Home Art & Culture

Mengenal Tradisi Leluhur Menenun Suku Badui 

Austin Devon by Austin Devon
November 10, 2022
in Art & Culture
Mengenal Tradisi Leluhur Menenun Suku Badui 

Kain Tenun Suku Badui - Dok. Istimewa

Share on FacebookShare on Twitter

Travelling Indonesia – Layaknya suku-suku yang ada di nusantara, masyarakat Badui yang tinggal di Desa Kenekes juga memiliki tradisi dan adat istiadat yang diturunkan oleh nenek moyang mereka. Salah satu tradisi itu adalah menenun. Kegiatan menenun bagi suku Badui merupakan kegiatan yang dilakukan oleh kaum wanita. Umumnya sejak usia dini mereka diajarkan bagaimana cara untuk menenun kain.

Menenun bila diartikan secara harfiah merupakan kegiatan seseorang dalam membuat barang-barang tenun seperti kain dan baju. Kegiatan ini menggunakan benang yang terbuat dari kapas ataupun sutra. Begitu juga dengan masyarakat suku Badui, di Pegunungan Kendeng, Leuwidamar. Biasanya kegiatan menenun dilakukan di bagian depan rumah mereka yang disebut dengan sosoro.

Proses awal menenun dilakukan dengan memintal kapas hingga menjadi benang. Benang inilah yang kemudian dipakai sebagai bahan untuk membuat kain dan pakaian adat. Disini, proses menenun diperlukan dalam pembentukan. Benang-benang yang telah dipilih kemudian disatukan menggunakan alat menenun tradisional yang terbuat dari kayu.

Lama pembuatan kain dari proses menenun hingga tergantung dari besarnya kain dan motif yang digunakan. Semakin besar dan rumit maka proses bisa berlangsung hingga satu bulan lebih. Satu yang menjadi ciri khas tradisi tenun di suku Badui adalah hasil tenun yang berupa kain dan pakaian adat memiliki warna-warna yang cerah.

Kain dan pakaian adat suku Badui memiliki warna yang dibagi dalam Badui Dalam dan Badui Luar. Jika Baduy Dalam identik dengan warna putih yang melambangkan suci dan terbebas dari pengaruh budaya luar maka untuk suku Badui bagian luar warna hitam dan biru tua menjadi warna yang mendominasi kain tenun hasil kerajinan mereka.

Kegiatan menenun suku Badui dapat dilihat langsung saat mengunjungi mereka di Kampung Cibeo, salah satu kampung di Desa Kanekes. Dari sini wisatawan dapat belajar dan mempelajari rumitnya proses pembuatan kain yang dilakukan dengan cara menenun. Bambu dan bilah-bilah kayu yang saling beradu serta menyelipkan benang dalam alat tradisional membuat wisatawan akan kesulitan saat melakukan kegiatan menenun.

Satu yang menarik, kegiatan menenun hanya boleh dilakukan oleh kaum perempuan saja. Konon jika pihak laki-laki terkena alat tenun apalagi mencoba kegiatan tradisi ini maka laki-laki tersebut akan berubah perilakunya menjadi seperti perempuan.

Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok.

Tags: BaduiPeta Wisata IndonesiaSeni dan BudayaSuku BaduiTravelling Indonesia
Previous Post

Equinara Gelar Kualifikasi Piala Dunia Equestrian, PJ Gubernur DKI Jakarta Hadir!

Next Post

Seejontor FC Serahkan Donasi untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Next Post
Seejontor FC Serahkan Donasi untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Seejontor FC Serahkan Donasi untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Raja Ampat

Raja Ampat, Pulau Surga di Ujung Papua

January 22, 2023
Bali Pencak Silat Festival 2022, IPSI Bali Reborn

Bali Pencak Silat Festival 2022, IPSI Bali Reborn

December 29, 2022
Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

January 22, 2023
Sulaman Naras Pariaman Menembus Pasar Internasional

Sulaman Naras Pariaman Menembus Pasar Internasional

January 11, 2023
Tak Perlu Pergi Jauh, Bogor Punya Wisata Bertema Eropa

Tak Perlu Pergi Jauh, Bogor Punya Wisata Bertema Eropa

2
Mengulik Tradisi Begawi Adat Lampung

Mengulik Tradisi Begawi Adat Lampung

1
Pali-pali, Menu Sakral Kesultanan Ternate

Pali-pali, Menu Sakral Kesultanan Ternate

1
Sajian Kuliner Sate Susu Khas Ramadan Pulau Dewata

Sajian Kuliner Sate Susu Khas Ramadan Pulau Dewata

0
Taman Nasional Taka Bonerate, Terbesar Ketiga di Dunia

Taman Nasional Taka Bonerate, Terbesar Ketiga di Dunia

January 23, 2023
Malabot Tumpe, Upacara Syukuran Telur Maleo

Malabot Tumpe, Upacara Syukuran Telur Maleo

January 23, 2023
Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

January 22, 2023
Promo Spesial Imlek di Ayana Midplaza Jakarta

Promo Spesial Imlek di Ayana Midplaza Jakarta

January 22, 2023

Recent News

Taman Nasional Taka Bonerate, Terbesar Ketiga di Dunia

Taman Nasional Taka Bonerate, Terbesar Ketiga di Dunia

January 23, 2023
Malabot Tumpe, Upacara Syukuran Telur Maleo

Malabot Tumpe, Upacara Syukuran Telur Maleo

January 23, 2023
Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

January 22, 2023
Promo Spesial Imlek di Ayana Midplaza Jakarta

Promo Spesial Imlek di Ayana Midplaza Jakarta

January 22, 2023
Travelling Indonesia

Follow Us

  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022

No Result
View All Result
  • About Us
  • Contact Us
  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Indonesian Tourism Information
  • Indonesian Tourism Website
  • Management
  • Travelling Indonesia

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022