Travelling Indonesia – Berkunjung ke Lombok rasanya tak lengkap tanpa menikmati sate rembiga. Sate rembiga di rumah makan ini terbuat dari daging sapi yang empuk dan diolah dengan resep legendaris.
Sajian sate rembiga merupakan salah satu ikon kuliner pulau Lombok. Kabarnya sate bercitarasa lezat karena baluran aneka rempah. Nama Rembiga sendiri berasal dari nama sebuah kelurahan di Selaparang, Mataram, Lombok Tengah.
Saat berada di Mataram, kami pun tak melewatkan sate rembiga. Tujuannya adalah Warung Sate Rembiga Utama di Jl. Dr. Wahidin. Rumah makan yang tidak memiliki cabang ini sudah berdiri sejak 34 tahun lalu.
Baca:
- Kelezatan Lalampa, Kuliner khas Sulawesi Selatan
- Blackstone Paradise, Pilihan Hotel Terbaik di Lombok Tengah
- Minimania Lembang, Destinasi Lokal Bernuansa Mancanegara
Tiba di depan warung kami langsung disambut aroma semerbak sate yang sedang dibakar. Maklum saja, tempat pembuatannya berada di bagian depan rumah makan sederhana itu.
Masuk ke dalam, ada sederet tempat duduk lesehan. Untuk area makan dengan meja dan bangku, lokasinya berada lebih dalam lagi. Deretan meja dan kursi plastik memenuhi ruang makan di area ini.
Mengenai menunya, rumah makan punya lauk pendamping sate rembiga. Seperti lontong, bulayak, babalung, plecing, urap, telur dadar hingga mie goreng.
Sate rembiga disajikan dalam piring anyaman dengan alas daun pisang. Dalam piring tampak 10 tusuk sate yang berwarna cokelat semburat kemerahan. Aroma smoky sisa panggangan menguap menggoda selera.
Seperti yang kebanyakan orang katakan, sate rembiga memang sangat enak! Dagingnya empuk, karena memakai daging bagian has dalam. Direndam dengan bumbu meresap yang manis pedas. Jejak rempah dan cabai cukup terasa dalam serat daging.
Menurut adik dari Ibu Ririn, pengelola rumah makan saat ini, perbedaan sate rembiga buatan mereka adalah penggunaan 100% daging sapi. Tiap harinya bisa 50-70 kg daging digunakan untuk sate.
Adapun bagian yang dipakai sate adalah lulur (has) dalam atau beef tenderloin kelas 1 dari sapi jantan. Ini membuat satenya nikmat dan tidak banyak lemak. Sudah pasti empuk, karena beef tenderloin merupakan bagian terempuk tanpa lemak.
Daging sapi sendiri diambil dari peternakan di Narmada yang sudah bersertifikat halal. Karena itu, Warung Sate Rembiga Utama kini juga tengah mengurus sertifikasi halal.
Selain itu, bumbu marinasinya yang sedap juga jadi kunci. Terbuat dari campuran cabe merah, kemiri, terasi Lombok, dan gula. Karena direndam bumbu selain meresap ke serat daging, juga membuat tekstur daging lebih empuk.
Pelengkap sate berupa lontong, tak kalah menarik. Bungkusan daun pisang berbentuk kerucut membuatnya unik. Saat dibuka, ada lontong berpermukaan agak kemerahan atau kehijauan.
Lontong itu juga enak. Ada aroma wangi daun pisang yang melekat pada lontong ini. Terasa begitu lembut saat dikunyah. Semakin sempurna ketika dimakan bersama sate.
Tampilan plecingnya pun sangat menggiurkan. Hijau daun kangkung diberi topping sambal merah menyala yang menebar aroma pedas segar cabai.
Bagi pencinta pedas, jangan lewatkan plecing di sini. Rasa sambalnya begitu pedas menyengat. Terasa paduan cabai dan cabai. Ada jejak rasa segar dari tomat juga dalam sambal. Cocok dimakan dengan rebusan kangkung dan tauge yang masih renyah.
Urap buatan rumah makan ikut kami beri acungan jempol. Kecipir, bayam dan sawi putih direbus pas matangnya. Teksturnya renyah dan makin enak dimakan bersama parutan kelapa manis pedas.
Rumah makan ini juga punya sajian sate pusut. Mirip sate lilit Bali terbuat dari daging sapi dan kelapa. Rasa gurih pedasnya sangat menyatu dengan daging sapinya.
Warung Sate Rembiga Utama ini kami rekomendasikan jika sedang berada di Kota Mataram. Makanannya enak dan harganya juga ramah di kantong. Jangan tinggalkan Mataram sebelum mencicipi sate lezat ini.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter.