• Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us
Travelling Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
Travelling Indonesia
No Result
View All Result
Home Art & Culture

Tari Batik Pace, Mengabadikan Keampuhan Buah Pace

Austin Devon by Austin Devon
December 21, 2022
in Art & Culture
Tari Batik Pace, Mengabadikan Keampuhan Buah Pace

Tari Batik Pace - Dok. Istimewa

Share on FacebookShare on Twitter

Travelling Indonesia – Tari ini bernama batik pace. Konon terinspirasi dari pendiri Kota Pacitan yang dalam perjuangannya suka minum sari buah pace (mengkudu) yang banyak tumbuh di kawasan Pacitan. Secara koreografi tarian batik pace menggambarkan kegiatan membatik, mulai dari menuang lilin ke canting diatas permukaan kain. Gerakan mewarnai dengan mencelup dan gerakan menjemur atau mengeringkan kain.

Lima orang penari masuk ke pentas dengan gerak memutar cepat didepan panggung. Kemudian penari membentuk formasi menjadi 3 penari di sudut kiri panggung dan 2 orang di sudut kanan panggung. Tiga penari memperagakan gerak dengan tangan kiri dan kanan mengarah ke atas dan kebawah bergantian, seraya bergerak mundur teratur. Sedangkan seorang penari memerankan gerak mencelup batik dan seorang penari lainnya memerankan gerak mengeringkan kain batik yang telah dibuat.

Kelima penari kemudian menggunakan media kain batik pace dengan meletakan kain batik di belakang pinggul dan memutarkan kedepan diikuti gerakan tubuh menghadap ke penonton. Secara bersama-sama kelima penari bergerak lincah dan berbaris, sambil memegang batik yang melingkar di tubuh, dengan kaki mengayun ke kiri dan ke kanan. Gerakan ini cukup menakjubkan dan atraktif.

Tari Batik Pace diiringi alunan musik yang berasal dari 2 orang pemukul tabuh perkusi dan 2 orang lain memainkan slenthem. Kolaborasi musik tersebut menghasilkan suara yang cukup apik. Suara perkusi dan slenthem menghasilkan alunan nada indah dalam mengiringi gerak tari Batik Pace menjadi lebih atraktif.

Tari Batik Pace diciptakan oleh Anang, pendiri Sanggar Blarak Pacitan. Tari ini mengakomodasi sejarah buah pace dan kebutuhan memperkenalkan karya khas berupa batik Pace. Menurut Anang tarian Batik Pace merupakan tari kontemporer, dengan mengadopsi gerakan tari yang indah.

Pemberian nama Batik Pace sendiri karena dahulu Pacitan mempunyai riwayat sebagai daerah yang banyak ditumbuhi tanaman pace (mengkudu). Mitos yang menyebar di masyarakat, pendiri Pacitan dalam perjuangannya meminum sari buah pace kemudian menjadi kuat. Cerita tersebut tertulis di kitab Babad Ing Pacitan, sehingga sebagian masyarakat Pacitan percaya bahwa nama Pacitan berasal dari kalimat pace sak pengetan, bermakna tempat buah pace.

Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok.

Tags: PacitanPeta Wisata IndonesiaSeni dan BudayaTari Batik PaceTravelling Indonesia
Previous Post

Grup Ayana Berencana Buka Museum di Bali

Next Post

Mi Jawa Godhog, Gurihnya Kaya akan Rempah

Next Post
Mi Jawa Godhog, Gurihnya Kaya akan Rempah

Mi Jawa Godhog, Gurihnya Kaya akan Rempah

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Raja Ampat

Raja Ampat, Pulau Surga di Ujung Papua

January 22, 2023
Bali Pencak Silat Festival 2022, IPSI Bali Reborn

Bali Pencak Silat Festival 2022, IPSI Bali Reborn

December 29, 2022
Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

January 22, 2023
Sulaman Naras Pariaman Menembus Pasar Internasional

Sulaman Naras Pariaman Menembus Pasar Internasional

January 11, 2023
Tak Perlu Pergi Jauh, Bogor Punya Wisata Bertema Eropa

Tak Perlu Pergi Jauh, Bogor Punya Wisata Bertema Eropa

2
Mengulik Tradisi Begawi Adat Lampung

Mengulik Tradisi Begawi Adat Lampung

1
Pali-pali, Menu Sakral Kesultanan Ternate

Pali-pali, Menu Sakral Kesultanan Ternate

1
Sajian Kuliner Sate Susu Khas Ramadan Pulau Dewata

Sajian Kuliner Sate Susu Khas Ramadan Pulau Dewata

0
Taman Nasional Taka Bonerate, Terbesar Ketiga di Dunia

Taman Nasional Taka Bonerate, Terbesar Ketiga di Dunia

January 23, 2023
Malabot Tumpe, Upacara Syukuran Telur Maleo

Malabot Tumpe, Upacara Syukuran Telur Maleo

January 23, 2023
Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

January 22, 2023
Promo Spesial Imlek di Ayana Midplaza Jakarta

Promo Spesial Imlek di Ayana Midplaza Jakarta

January 22, 2023

Recent News

Taman Nasional Taka Bonerate, Terbesar Ketiga di Dunia

Taman Nasional Taka Bonerate, Terbesar Ketiga di Dunia

January 23, 2023
Malabot Tumpe, Upacara Syukuran Telur Maleo

Malabot Tumpe, Upacara Syukuran Telur Maleo

January 23, 2023
Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

January 22, 2023
Promo Spesial Imlek di Ayana Midplaza Jakarta

Promo Spesial Imlek di Ayana Midplaza Jakarta

January 22, 2023
Travelling Indonesia

Follow Us

  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022

No Result
View All Result
  • About Us
  • Contact Us
  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Indonesian Tourism Information
  • Indonesian Tourism Website
  • Management
  • Travelling Indonesia

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022