• Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us
Travelling Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
Travelling Indonesia
No Result
View All Result
Home Art & Culture

Kesenian Badud Pangandaran, Tradisi Mengusir Hama Menggunakan Atribut Hewan

Beno Alfredo by Beno Alfredo
June 20, 2022
in Art & Culture
Kesenian Badud Pangandaran

Kesenian Badud Pangandaran - Dok. Istimewa

Share on FacebookShare on Twitter

Travelling Indonesia – Kampung Badud di Margajaya, Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran menjadi wilayah yang kaya akan seni dan budaya lokal.

Kampung Badud salah satu kawasan di wilayah Margacinta yang menjadi tempat menjaga tradisi setiap kali datang musim panen padi.

Diambil dari nama keseniannya, Badud yaitu aktraksi kesenian yang memainkan alat musik dogdog dan angklung. Kesenian ini memiliki beberapa jenis kesenian, diantaranya seni musik, seni tari dan teater.

Kampung Badud disebutkan sebagai tanda lahirnya kesenian daerah tertua di Pangandaran yaitu seni Tradisional Badud.

Kesenian Badud sudah dimainkan sejak 1868-an. Sejak saat itu daerah ini memiliki kesenian tradisi yang unik, biasanya dahulu dimainkan setiap menyambut musim panen padi.

Namun saat ini pageleran seni Badud dimainkan setiap kali ada acara penting menyambut hari besar ataupun pagelaran seni  budaya di Pangandaran.

Dahulu seni Badud juga menjadi cara untuk mengusir hama. Perihal pengusiran terhadap binatang yang dianggap mengganggu juga memfungsikan seni Badud pada saat musim penebangan pohon atau menanam benih pada satu lubang dengan iringan bacaan mantra dan doa serta berbagai sesuguhan (rujak bunga ros, rujak pisang, telur, daging mentah, gula batu, rokok cerutu, rokok bangjo, rokok (berwarna coklat masing-masing dua batang, dan lain-lain) agar diberikan kelancaran.

Pertunjukan seni Badud selalu digelar di arenaarena terbuka. Hal itu disebabkan karena fungsi komunikatif seni Badud sangat tinggi.

Kesenian ini tidak mungkin dipertunjukan tanpa kehadiran penonton karena justru makna dan kemeriahan seni Badud terletak pada interaksi antara pemain dan penonton. Penting dikemukakan bahwa bentuk pertunjukan.

Kesenian badud membutuhkan 20 orang pemain dalam sekali pentas dan semua pemainya laki-laki. Di antaranya, ada empat pemain utama yang membawa alat musik badud (dogdog). Empat pemain utama ini tampil paling pertama.

Tarian yang dilakukan menyerupai hewan-hewan menyesuaikan sesuai topeng yang dikenakan. Dalam tampilannya rombongan badud mengiringi rombongan petani.

Kesenian Bernuansa Mistis

87840579 200855751028510 4055107692805341184 n

Sebelum pertunjukan dilaksanakan, biasanya disiapkan sesaji untuk para karuhun (leluhur) yang telah meninggal atau roh-roh yang dipercaya memiliki kekuatan serta dapat melindungi masyarakat setempat.

Sesaji, selain berupa kemenyan, juga dilengkapi rujak mawar, rujak pisang, telur, daging mentah, air kopi, gula batu, cerutu, rokok klobot, dan sebagainya.

Ketika pertunjukan akan dimulai, sesaji itu diletakkan di tengah arena. Apabila di tengah pertunjukan ada pemain yang kesurupan dan menginginkan suatu jenis makanan dari sesaji tersebut, maka mereka tinggal mengambilnya.

Keunikannya, setiap binatang yang diperankan cenderung menginginkan jenis makanan yang sesuai dengan seleranya. Misalnya, harimau akan memilih daging mentah, sedangkan barongsay (ebeg) akan memilih berbagai jenis rujak.

Warga di Kampung Badud mayoritas memiliki pekerjaan sebagai petani karena di wilayahnya terdapat perkebunan.

Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram https://instagram.com/travellingindonesiacom?igshid=YmMyMTA2M2Y, Facebook https://www.facebook.com/groups/392631742735837/?ref=share, dan Twitter https://twitter.com/travell_in?t=lhFS4MS7pr5q0UBGCiZSdA&s=09.

Tags: Art and CultureBadudBudayaKampung BadudPeta Wisata IndonesiaSeniSeni dan BudayaTravelling Indonesia
Previous Post

MenJaDoel, Melestarikan Budaya Melalui Minum Jamu

Next Post

Misi Mulia Atta Halilintar di Balik Kehadiran Ricardinho di Indonesia

Related Posts

Jangkrik Genggong, Gaungkan Wisata Budaya Asal Pacitan
Art & Culture

Jangkrik Genggong, Gaungkan Wisata Budaya Asal Pacitan

May 15, 2025
Festival Tabuik, Upacara Adat Minangkabau di Pantai Pariaman
Art & Culture

Festival Tabuik, Upacara Adat Minangkabau di Pantai Pariaman

April 18, 2025
Alat Musik Rebab, Kesenian Betawi Warisan Budaya Timur Tengah
Art & Culture

Alat Musik Rebab, Kesenian Betawi Warisan Budaya Timur Tengah

April 16, 2025
Tari Melinting, Warisan Budaya Kerajaan Lampung
Art & Culture

Tari Melinting, Warisan Budaya Kerajaan Lampung

April 15, 2025
Tari Busak Baku, Simbol Keindahan dan Harmoni Dayak Lundayeh
Art & Culture

Tari Busak Baku, Simbol Keindahan dan Harmoni Dayak Lundayeh

April 8, 2025
Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Pulau Lombok
Art & Culture

Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Pulau Lombok

April 7, 2025
Next Post
Pendekar United

Misi Mulia Atta Halilintar di Balik Kehadiran Ricardinho di Indonesia

Popular

  • Artotel Gelora Senayan Usung Hotel Berkonsep Sport, Seni dan Gaya Hidup

    Artotel Gelora Senayan Usung Hotel Berkonsep Sport, Seni dan Gaya Hidup

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tape Singkong, Kuliner Tradisional Hasil Fermentasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapal Wisata Tenggelam di Bengkulu, Kemenpar Berikan Himbauan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wings Air Buka Rute Penerbangan Baru di Sumbagsel

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Objek Wisata Pantai Pangandaran Jadi Primadona Sepanjang Libur Waisak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Recent News

Nite & Day Hotel Hadirkan Promo Jelang HUT Kota Semarang

Nite & Day Hotel Hadirkan Promo Jelang HUT Kota Semarang

May 16, 2025
Jangkrik Genggong, Gaungkan Wisata Budaya Asal Pacitan

Jangkrik Genggong, Gaungkan Wisata Budaya Asal Pacitan

May 15, 2025
Daftar Harga Tiket Timnas Indonesia Vs China, Termurah Rp300 Ribu

Daftar Harga Tiket Timnas Indonesia Vs China, Termurah Rp300 Ribu

May 15, 2025
Sate Bulayak, Perpaduan Khas Bumbu Sasak dan Daun Aren

Sate Bulayak, Perpaduan Khas Bumbu Sasak dan Daun Aren

May 14, 2025
Travelling Indonesia

Follow Us

  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022

No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022