• Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us
Travelling Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
Travelling Indonesia
No Result
View All Result
Home Art & Culture

Reog Ponorogo Lahir dari Peperangan Dua Kerjaaan

Beno Alfredo by Beno Alfredo
July 11, 2022
in Art & Culture
Reog Ponorogo Lahir dari Peperangan Dua Kerjaaan

Atraksi Seni Reog Ponorogo - Dok. Istimewa

Share on FacebookShare on Twitter

Travelling Indonesia – Beberapa waktu lalu, negara tetangga Malaysia berencana mengklaim kesenian Reog Ponorogo sebagai kebudayaan negaranya ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Keputusan Malaysia tersebut tentu membuat masyarakat Indonesia gusar, khususnya seniman Reog Ponorogo di Jawa Timur.

Mengutip dari buku Mengenal Kesenian Nasional 5 Reog karya Kustopo, awal mulanya Reog Ponorogo merupakan cerita tentang raja dari Kerajaan Bantarangin yang sekarang dikenal sebagai kota Ponorogo. Raja tersebut bernama Kelana Suwandana.

Dalam kisahnya, dirinya berniat melamar putri Kerajaan Kediri yang bernama Dewi Ragil Kuning yang dijuluki Putri Sanggalangit.

Namun, saat diperjalanan ia dicegat oleh Raja Kediri yang bernama Singabarong, dengan pasukan bala tentaranya yang terdiri dari burung dan singa.

Sedangkan kala itu, pasukan Kerajaan Ponorogo, Raja Kelana dan Wakilnya Bujanganom dikawal oleh warok. Warok merupakan pengawal raja yang memiliki kekuatan ilmu hitam yang mampu mematikan lawan-lawannya.

Kemudian terjadilah perang tanding antara kedua kerajaan. Kedua kubu memiliki kekuatan yang besar, sehingga pertarungan terjadi beberapa hari dan tidak ada yang menang. Mereka pun akhirnya berdamai karena kekuatannya habis.

Akhirnya Raja Kediri menerima lamaran Raja Bantarangin yang melamar putrinya. Pada saat kedua mempelai menikah, pasukan merak dan singa serta warok mengadakan atraksi sebagai sebuah tontonan.

Selanjutnya perang-perangan antara merak dan singa melawan warok dijadikan sebuah pertunjukan tarian bernama Reog. Tariannya merupakan tarian perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Bantarangin yang bernama Ponorogo.

Tokoh dalam Reog Ponorogo:

1. Jathil

Merupakan prajurit berkuda. Jathilan adalah tarian yang mencerminkan ketangkasan prajurit berkuda yang masih belajar di atas kuda.

2. Warok

Warok adalah peraga dari kesenian reog Ponorogo yang tidak dapat dipisahkan dengan peraga lainnya. Dalam pertunjukkan ini warok adalah wong kang sugih wewarah artinya seseorang menjadi warok dapat memberi segala sesuatu yang diajarkan atau pengajaran pada orang lain tentang hidup.

3. Barongan (Dadak Merak)

Barongan atau dadak merak merupakan peralatan tari yang sangat dominan dalam kesenian Reog Ponorogo. Dadak merak ini memiliki ukuran 2,25 meter, lebar sekitar 2,30 meter, dan beratnya nyaris 50 kilogram.

4. Klono Sewandono

Klono Sewandono atau Raja Kelono merupakan raja sakti mandraguna. Ia memiliki pusaka andalan yakni cemeti yang sangat ampuh dengan sebutan Kyai Pecut Samandiman. Pusaka ini digunakan untuk melindungi dirinya.

5. Bujang Ganong (Ganongan)

Ganongan atau Patih Pujangga Anom merupakan salah satu tokoh yang enerjik dan lawak. Ia memiliki keahlian dalam seni bela diri.

Tags: BudayaReog PonorogoSeniTravelling Indonesia
Previous Post

Pantai Tersembunyi di Ujung Barat Pangandaran

Next Post

Tahun Ini Gelaran Oceanman Kembali Berlangsung di Bali

Next Post
Tahun Ini Gelaran Oceanman Kembali Berlangsung di Bali

Tahun Ini Gelaran Oceanman Kembali Berlangsung di Bali

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Raja Ampat

Raja Ampat, Pulau Surga di Ujung Papua

January 22, 2023
Bali Pencak Silat Festival 2022, IPSI Bali Reborn

Bali Pencak Silat Festival 2022, IPSI Bali Reborn

December 29, 2022
Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

January 22, 2023
Sulaman Naras Pariaman Menembus Pasar Internasional

Sulaman Naras Pariaman Menembus Pasar Internasional

January 11, 2023
Tak Perlu Pergi Jauh, Bogor Punya Wisata Bertema Eropa

Tak Perlu Pergi Jauh, Bogor Punya Wisata Bertema Eropa

2
Mengulik Tradisi Begawi Adat Lampung

Mengulik Tradisi Begawi Adat Lampung

1
Pali-pali, Menu Sakral Kesultanan Ternate

Pali-pali, Menu Sakral Kesultanan Ternate

1
Sajian Kuliner Sate Susu Khas Ramadan Pulau Dewata

Sajian Kuliner Sate Susu Khas Ramadan Pulau Dewata

0
Taman Nasional Taka Bonerate, Terbesar Ketiga di Dunia

Taman Nasional Taka Bonerate, Terbesar Ketiga di Dunia

January 23, 2023
Malabot Tumpe, Upacara Syukuran Telur Maleo

Malabot Tumpe, Upacara Syukuran Telur Maleo

January 23, 2023
Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

January 22, 2023
Promo Spesial Imlek di Ayana Midplaza Jakarta

Promo Spesial Imlek di Ayana Midplaza Jakarta

January 22, 2023

Recent News

Taman Nasional Taka Bonerate, Terbesar Ketiga di Dunia

Taman Nasional Taka Bonerate, Terbesar Ketiga di Dunia

January 23, 2023
Malabot Tumpe, Upacara Syukuran Telur Maleo

Malabot Tumpe, Upacara Syukuran Telur Maleo

January 23, 2023
Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

Vihara Hok Tek Tjeng Sin Buka 24 Jam Selama Imlek

January 22, 2023
Promo Spesial Imlek di Ayana Midplaza Jakarta

Promo Spesial Imlek di Ayana Midplaza Jakarta

January 22, 2023
Travelling Indonesia

Follow Us

  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022

No Result
View All Result
  • About Us
  • Contact Us
  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Indonesian Tourism Information
  • Indonesian Tourism Website
  • Management
  • Travelling Indonesia

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022