Travelling Indonesia – Kwangkey atau Kwangkay merupakan puncak dari rangkaian upacara kematian khas suku Dayak Benuaq di Kalimantan Timur. Upacara ini dilakukan sebagai tanda bakti orang Dayak Benuaq kepada leluhur yang sudah meninggal.
Masyarakat Dayak Benuaq mengenal tiga jenis adat kematian yang tidak harus dilaksanakan semua, tergantung dari kemampuan masing-masing keluarga. Tiga jenis upacara adat kematian tersebut adalah upacara Param Api, upacara Kenyau, dan upacara Kwangkey.
Kwangkey berasal dari kata ke berarti melakukan dan angkey berarti bangkai. Dengan demikian, Kwangkey secara harafiah berarti “buang bangkai”, yang bermakna melepaskan diri dari segala kedukaan dan mengakhiri masa berkabung.
Baca:
- Danau Kaco Jambi, Punya Air Sebening Kaca
- Mengenal Megengan, Tradisi Menyambut Bulan Suci Ramadan di Demak
- Anyaman Daun Pandan khas Arborek di Raja Ampat
Pada upacara ini, tulang-tulang dari pemakaman terlebih dahulu (pemakaman pada upacara Param Api atau Kenyau) dipindahkan atau dibawa ke rumah adat (lamin) untuk bersama-sama diupacarai. Setelah upacara selesai, semua tulang itu disimpan dalam kotak ulin berukir yang disebut Tempelaq.
Upacara ini digelar untuk memuliakan roh para leluhur yang sudah meninggal. Roh-roh ini diharapkan dapat memperoleh kebahagiaan dan tempat yang lebih baik di alam arwah (di Gunung Lumut dan di Tenangkay), menjadi lebih bijaksana, sehingga bila dibutuhkan dapat menjadi penghubung antara manusia dengan Tuhan.
Selama upacara Kwangkay berlangsung suasana desa tempat penyelenggaraan upacara sangat ramai bagai pesta. Banyak orang dari desa lain berdatangan turut berdatangan.
Biaya untuk upacara Kwangkay ini mahal. Konon merupakan yang paling mahal di antara upacara-upacara adat Dayak Benuaq lainnya. Itu sebabnya, upacara ini dilakukan secara kolektif dan bergotong-royong (sempeket) sehingga biaya bisa ditanggung bersama.
Salah satu yang membuat upacara ini mahal adalah karena pelaksanaannya selama 7 hari atau 2 kali 7 hari. Angka 7 menurut mitologi penciptaan adalah angka mati untuk Ape Bungan Tanaa. Tak hanya waktu pelaksanaannya yang berhari-hari, persiapan untuk upacara ini pun membutuhkan waktu yang lama.
Tempat penyelenggaraan upacara Kwangkay dipusatkan di Rumah Panjang atau Rumah Lamin atau Louw. Louw ini adalah Lamin yang dipinjam oleh pelaksana upacara dari pemerintah desa. Segala bentuk dan tahap upacara dimulai dan diakhiri di Lamin adat.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok.