Travelling Indonesia – Sapi sonok. Kulit cokelatnya tampak bersih berkilap dihujani terik matahari, dadanya bidang dan lebar, penampilannya semakin elok dengan pernak-pernik berwarna keemasan. Mulai dari kalung, rumbai-rumbai, untaian bunga tersemat manis di kepala dan tubuhnya. Dari ujung kepala sampai ekornya, penampilan sapi betina ini sangat rapih dan menggoda.
Madura, Jawa Timur punya kontes kecantikan yang unik dan menarik. Para pesertanya adalah sapi betina yang disebut sapi sono atau sapi sonok. Dalam kontes kecantikan itu, sapi-sapi dengan postur tubuh menawan didandani hingga cantik. Diberi hiasan dengan berbagai ornamen warna-warni nan gemerlap, lalu berjalan berlenggak-lenggok mengikuti irama musik.
Sejarah Sapi Sonok
Pulau Madura yang terkenal sebagai penghasil garam ini, menganggap sapi sebagai hewan istimewa dan menjadi simbol kebanggaan. Tak hanya sebagai hewan peliharaan untuk kebutuhan pertanian dan peternakan, sapi juga tampil dalam ajang seni dan budaya.
Selain karapan sapi yang sangat terkenal dan telah menjadi identitas Madura, juga ada sapi sonok. Berbeda dengan karapan sapi yang merupakan ajang perlombaan ketangkasan, kekuatan, dan kecepatan, sapi sonok merupakan kontes kecantikan khusus sapi.
Ada beberapa versi asal mula terkait pelaksanaan sapi sonok. Pertama, bahwa kesenian sapi sonok diperkenalkan pertama kali oleh H. Achmad Hairudin, seorang Kepala Desa Dempo Barat, Kecamatan Pasean pada 1964.
Versi kedua menyebutkan kontes sapi sonok digagas dari sebuah musyawarah perkumpulan. Bermula dari penugasan sosok bernama Mansoer yang merupakan pegawai pemerintah Dinas Peternakan (Dispet) di Kabupaten Pamekasan.
Ketiga, kontes kecantikan sapi ini pertama kali dicetuskan oleh warga pesisir utara bernama H. Zainuddin dan telah mendapatkan hak paten dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia beberapa tahun lalu.
Penilaian Sapi Sonok
Sapi yang dilombakan adalah sepasang dan digandeng dengan alat yang disebut Panggonong. Sapi-sapi itu dikendalikan oleh seorang joki, berjalan perlahan-lahan mengikuti iringan irama musik gamelan.
Lenggak-lenggok, keserasian mengikuti irama, kekompakan langkah kaki, serta keindahan riasan yang akan menjadi kunci penilaian.
Seperti kontes adu kecantikan pada umumnya, para sapi-sapi ini berjalan di lintasan semacam catwalk sekitar 15 sampai 20 meter dan tidak boleh menyentuh garis pembatas.
Sapi-sapi yang telah bersolek itu akan menginjak sebuah penopang kayu yang telah dipersiapkan di jalur akhir. Hewan mamalia ini harus berhenti secara bersamaan di pintu gapura. Dengan posisi kaki depan menginjak kayu di bawah pintu gerbang.
Istilah sonok berasal dari singkatan bahasa Madura yaitu sokonah nongkok yang berarti kaki naik. Di mana kaki sapi ini berpijak menginjak kayu pintu gerbang bergapura emas.
Perawatan Sapi Sonok
Sebelum mengikuti kontes bergengsi ini, sapi-sapi ini membutuhkan perawatan yang ekstra. Untuk makanan, mutu dan kualitasnya harus terjamin. Beberapa peternak juga membuat jamu khusus untuk sapi ini. Soal kebersihan dan kecantikan para sapi juga diperhatikan.
Peternak rutin memandikan sapi kesayangannya, terkadang dibaluri dengan minyak agar kulitnya halus setiap saat. Sapi pun dilatih secara bertahap agar dapat berjalan lurus.
Dengan segala perawatan dan latihan, tak heran seekor sapi yang menang dalam festival ini harganya bisa naik berkali-kali lipat, mencapai ratusan juta rupiah dan hampir menyamai harga sapi karapan.
Menyambut Karapan Sapi
Selain sebagai hiburan, sapi sonok Madura juga bertujuan untuk seleksi ternak. Sebab, prinsip dasar dari pembentukan sapi sonok adalah penerapan seleksi sapi betina supaya lebih terawat.
Pada umumnya sapi sonok digelar dalam rangkaian pelaksanaan karapan sapi. Kontes sapi cantik ini biasanya digelar sehari sebelum dilangsungkannya karapan sapi.
Unik dan menarik, kontes sapi sonok mampu menarik wisatawan, baik lokal maupun wisatawan asing. Sapi sonok ini rutin diikuti empat kabupaten di Madura, seperti Kabupaten Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Kabupaten Bangkalan.
Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami Instagram, Facebook dan Twitter.