• Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us
Travelling Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
Travelling Indonesia
No Result
View All Result
Home Art & Culture

Tambak Karang, Alas Berwarna Dalam Ritual Erau

Austin Devon by Austin Devon
March 1, 2023
in Art & Culture
Tambak Karang, Alas Berwarna Dalam Ritual Erau

Tambak Karang, alas berwarna dari beras. (Hello Indonesia)

Share on FacebookShare on Twitter

Travelling Indonesia – Salah satu pernak-pernik tradisi unik yang dapat ditemukan dalam penyelenggaraan Erau adalah penggunaan tambak karang.

Tambak karang adalah lukisan atau gambar berwarna-warni yang berfungsi sebagai alas dari area pelaksanaan suatu ritual sakral tertentu dalam Erau.

Gambar atau lukisan ini terbuat dari beras yang diberi berbagai macam warna. Beras-beras ini disusun sedemikian rupa sehingga membentuk motif khusus yang masing-masing memiliki makna dan fungsi yang spesifik.

Baca:

  • Sup Parende Khas Buton, Lezat dan Bergizi
  • Astindo Travel Fair 2023 Berlangsung Serentak di 4 Kota
  • Kampung Lolai, Negeri di Atas Awan Milik Toraja Utara

Tambak karang dapat ditemukan di sejumlah ritual sakral yang berlangsung dalam Festival Erau atau sebuah tradisi budaya Indonesia yang dilaksanakan setiap tahun dengan pusat kegiatan di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Salah satu di antaranya adalah ritual mendirikan tiang ayu yang menjadi penanda dimulainya Erau.

Dalam ritual ini, tambak karang yang digunakan bermotif empat naga dan seluang emas berwarna warni sebagai alas dari kasur kuning yang menjadi tempat bersemayamnya Sangkoh Piatu.

Pada bagian moncong dari setiap naga, diletakkan dua buah pisang yang menyimbolkan taring.

Di antara kedua pisang, diletakkan sebutir telur ayam kampung putih yang melambangkan kemala (batu pusaka).

Pada ritual beluluh, tambak karang digunakan sebagai alas dari balai yang terbuat dari bambu dengan jumlah tiang yang beragam, tergantung status orang yang didudukkan di atasnya.

Setelah upacara beluluh selesai, beras warna-warni dari tambak karang ini dikumpulkan dan dibawa ke kerumunan masyarakat yang memadati pelataran depan Keraton. Beras ini akan diperebutkan oleh warga karena dianggap membawa berkah atau peruntungan bagi mereka.

Pada malam ketujuh Festival Erau, saat dilangsungkannya ritual menyisik lembu suana, digunakan tambak karang bermotif lembu suana. Tambak karang ini dibuat dengan menggunakan beras dengan 37 jenis warna.

Saat ritual berlangsung, kerabat Kesultanan dan para tamu akan melemparkan uang ke arah gambar lembu suana sambil menghaturkan keinginan/niat. Uang yang terserak di atas lukisan ini akan diserahkan kepada para dewa (wanita pengabdi ritual) dan belian (pria pengabdi ritual) yang mengabdikan diri untuk menjalankan ritual-ritual Keraton Kutai.

Secara garis besar, ada beberapa jenis motif tambak karang, yaitu lembu suana, karang genta, karang dungkul, karang indra geni, karang terate, karang daulan, dan karang paoh.

Menurut Awang Imaluddin, salah satu penanggungjawab ritual sakral di lingkungan Keraton Kutai, sejak dahulu motif tambak karang dibuat oleh seorang petugas khusus di kalangan abdi keraton, karena memerlukan keterampilan tinggi dalam pembuatannya.

Keterampilan dan tugas ini diwariskan turun temurun kepada anak-cucunya. Meski demikian, kini pembuatan tambak karang dilakukan dengan bantuan pola atau cetakan, karena kualitas keterampilan dari para pembuat tambak karang telah berubah seiring zaman.

Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok.

Tags: ErauPeta Wisata IndonesiaSeni dan BudayaTambak KarangTravelling Indonesia
Previous Post

Puncak Lawang, Pesona Alam Memesona di Bukittinggi

Next Post

Anyaman Bili Droe Ramaikan Ajang Nasional Inacraft 2023

Related Posts

Tari Melinting, Warisan Budaya Kerajaan Lampung
Art & Culture

Tari Melinting, Warisan Budaya Kerajaan Lampung

May 21, 2025
Jangkrik Genggong, Gaungkan Wisata Budaya Asal Pacitan
Art & Culture

Jangkrik Genggong, Gaungkan Wisata Budaya Asal Pacitan

May 15, 2025
Festival Tabuik, Upacara Adat Minangkabau di Pantai Pariaman
Art & Culture

Festival Tabuik, Upacara Adat Minangkabau di Pantai Pariaman

April 18, 2025
Alat Musik Rebab, Kesenian Betawi Warisan Budaya Timur Tengah
Art & Culture

Alat Musik Rebab, Kesenian Betawi Warisan Budaya Timur Tengah

April 16, 2025
Tari Busak Baku, Simbol Keindahan dan Harmoni Dayak Lundayeh
Art & Culture

Tari Busak Baku, Simbol Keindahan dan Harmoni Dayak Lundayeh

April 8, 2025
Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Pulau Lombok
Art & Culture

Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Pulau Lombok

April 7, 2025
Next Post
Anyaman Bili Droe Ramaikan Ajang Nasional Inacraft 2023

Anyaman Bili Droe Ramaikan Ajang Nasional Inacraft 2023

Popular

  • Sayur Besan Khas Betawi, Sajian Spesial Acara Pernikahan

    Sayur Besan Khas Betawi, Sajian Spesial Acara Pernikahan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Artotel Gelora Senayan Usung Hotel Berkonsep Sport, Seni dan Gaya Hidup

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aneka Ragam Kerajinan Tangan Asal Riau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rainbow Rafting, Wisata Khusus Pencinta Tantangan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tari Melinting, Warisan Budaya Kerajaan Lampung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Recent News

Babat Gongso, Jejak Tersisa Cheng Ho Dalam Kuliner Semarang

Babat Gongso, Jejak Tersisa Cheng Ho Dalam Kuliner Semarang

May 21, 2025
Tari Melinting, Warisan Budaya Kerajaan Lampung

Tari Melinting, Warisan Budaya Kerajaan Lampung

May 21, 2025
Mandalika Tawarkan Ajang Bertajuk Pocari Sweat Run Lombok 2025

Mandalika Tawarkan Ajang Bertajuk Pocari Sweat Run Lombok 2025

May 20, 2025
Rujak Aceh, Kuliner Kaya Rasa di Setiap Suapan

Rujak Aceh, Kuliner Kaya Rasa di Setiap Suapan

May 20, 2025
Travelling Indonesia

Follow Us

  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022

No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022