• Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us
Travelling Indonesia
Advertisement
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
  • HOME
  • DESTINATION
  • SPORT TOURISM
  • FOOD
  • ART & CULTURE
  • HOTEL
  • TRAVEL
  • EVENT
  • MERCHANDISE
  • HITS
No Result
View All Result
Travelling Indonesia
No Result
View All Result
Home Art & Culture

Tari Cepetan Alas, Warisan Budaya Asal Kebumen

Beno Alfredo by Beno Alfredo
March 18, 2023
in Art & Culture
Tari Cepetan Alas, Warisan Budaya Asal Kebumen

Tari Cepetan Alas asal Kebumen. (Istimewa)

Share on FacebookShare on Twitter

Travelling Indonesia – Tari Cepetan Alas merupakan warisan budaya masyarakat Kebumen. Asalnya dari Kecamatan Karanggayam. Tarian ini sangat unik karena menampilkan sendratari dengan seluruh pemainnya menggunakan topeng berbagai karakter.

Pertunjukannya sangat seru untuk disaksikan, karena tak hanya menari seperti pada umumnya. Tarian ini juga menampilkan adegan kesurupan serta atraksi-atraksi ekstrem. Bakal membuat para penonton histeris namun tetap seru.

Nama Tari Cepetan Alas berasal dari kata “cepet” dan “alas”. Kata cepet dalam Bahasa Jawa berarti salah satu jenis makhluk halus di Jawa. Sedangkan kata alas memiliki arti hutan.

Baca:

  • Bukit Doa Kelong, Wisata Religi di Tomohon
  • Kopi Rarobang, Olahan Kopi Rempah Asal Ambon
  • Slow Travel, Jadi Tren Liburan Masa Kini

Tari tradisional Kebumen yang satu ini menceritakan peristiwa pembukaan lahan permukiman di Karanggayam. Terjadi pada 1943, ketika Jepang berkuasa di Indonesia. Warga Karanggayam pun harus mengalami penderitaan dan serba kekurangan serta terkena wabah mematikan.

Selain itu warga pun sama sekali tidak bisa mengandalkan sektor pertanian, karena kekeringan dan kondisi yang memprihatinkan saat itu. Kemudian di Kabupaten Kebumen sebelah utara, tepatnya di Dusun Karangjoho, Karanggayam, tokoh masyarakat mengerakan rakyat untuk membuka hutan dan bercocok tanam.

Akibatnya, seisi hutan berupa raksasa, gajah, macan, dan monyet kabur kalang kabut. Berkat anugerah Tuhan Yang Maha Agung, semua tanaman, seperti gaga tumbuh dengan subur. Ketela dan singkong “berbuah” besar-besar (sebesar gada).

Di situlah, kemudian mereka bersuka cita, menciptakan seni tari topeng yang terkenal dengan nama Tari Cepetan (topengan), penciptanya Lamijan. Saat ini tenar dengan sebutan Seni Tradisional Cepetan Cinta Karya Budaya dari wilayah Karanggayam.

Pertunjukan Tari Cepetan Alas

Pentas tari ini menampilkan 11-17 orang laki-laki yang memakai 3 topeng karakter. Karakter pertama, yaitu manusia (baik), karakter kedua hewan-hewan (monyet, harimau, dan gajah), dan karakter ketiga berupa makhluk halus (cepet, bekasakan, banaspati, raksasa, dan lainnya).

Mirisnya Tari Cepetan Alas ini sudah jarang ada pementasannya. Biasanya hanya tampil pada acara-acara tertentu saja, seperti peringatan Hari Kemerdekaan RI dan hari penting lainnya.

Dapatkan sejumlah berita terkini setiap harinya hanya di Travelling Indonesia, dan jangan lupa follow sejumlah akun media sosial kami; Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok.

Tags: kebumenPeta Wisata IndonesiaSeni dan BudayaTari Cepetan AlasTravelling Indonesia
Previous Post

Mencicipi Kerenyahan Intip khas Solo

Next Post

Kemenparekraf Berharap SPORTEL 2023 Bantu Pulihkan Industri

Next Post
Kemenparekraf Berharap SPORTEL 2023 Bantu Pulihkan Industri

Kemenparekraf Berharap SPORTEL 2023 Bantu Pulihkan Industri

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Raja Ampat

Raja Ampat, Pulau Surga di Ujung Papua

February 4, 2023
Sajian Barbuka Puasa khas Mediterania di Hotel Episode Gading Serpong

Sajian Barbuka Puasa khas Mediterania di Hotel Episode Gading Serpong

March 24, 2023
Bali Pencak Silat Festival 2022, IPSI Bali Reborn

Bali Pencak Silat Festival 2022, IPSI Bali Reborn

December 29, 2022
Serabi Selong, Camilan Pagi khas Tuban

Serabi Selong, Camilan Pagi khas Tuban

March 26, 2023
Sajian Kuliner Sate Susu Khas Ramadan Pulau Dewata

Sajian Kuliner Sate Susu Khas Ramadan Pulau Dewata

0
Pantai Tersembunyi di Ujung Barat Pangandaran

Pantai Tersembunyi di Ujung Barat Pangandaran

0
Mandalika Jadi Seri World Superbike 2022

Mandalika Jadi Seri World Superbike 2022

0
Tahun Ini Gelaran Oceanman Kembali Berlangsung di Bali

Tahun Ini Gelaran Oceanman Kembali Berlangsung di Bali

0
Anyaman Daun Pandan khas Arborek di Raja Ampat

Anyaman Daun Pandan khas Arborek di Raja Ampat

April 1, 2023
Rekomendasi Ngabuburit di Indonesia Dream Wedding Festival 2023

Rekomendasi Ngabuburit di Indonesia Dream Wedding Festival 2023

April 1, 2023
Pulau Semangki Jadi Destinasi Wisata Baru di Ranah Minang

Pulau Semangki Jadi Destinasi Wisata Baru di Ranah Minang

March 31, 2023
Sajian “Destinasi Rasa” di Swiss-Belinn Simatupang

Sajian “Destinasi Rasa” di Swiss-Belinn Simatupang

March 30, 2023

Recent News

Anyaman Daun Pandan khas Arborek di Raja Ampat

Anyaman Daun Pandan khas Arborek di Raja Ampat

April 1, 2023
Rekomendasi Ngabuburit di Indonesia Dream Wedding Festival 2023

Rekomendasi Ngabuburit di Indonesia Dream Wedding Festival 2023

April 1, 2023
Pulau Semangki Jadi Destinasi Wisata Baru di Ranah Minang

Pulau Semangki Jadi Destinasi Wisata Baru di Ranah Minang

March 31, 2023
Sajian “Destinasi Rasa” di Swiss-Belinn Simatupang

Sajian “Destinasi Rasa” di Swiss-Belinn Simatupang

March 30, 2023
Travelling Indonesia

Follow Us

  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Management
  • About Us
  • Contact Us

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022

No Result
View All Result
  • About Us
  • Contact Us
  • Cyber Media News Coverage Guidelines
  • Indonesian Tourism Information
  • Indonesian Tourism Website
  • Management
  • Travelling Indonesia

All Rights Reserved by travellingindonesia.com © 2022